Kasus anemia ibu hamil di Provinsi Jawa Barat tahun 2019 melebihi angka 80.000 ibu hamil/tahun. Di PMB “N” sebanyak 4 dari 30 ibu hamil mengalami anemia. Kehamilan dengan anemia dapat menyebabkan berbagai risiko seperti: kematian maternal, abortus, partus immature dan prematuritas tinggi. Ibu hamil sering kali mengalami ketidaknyamanan, terutama pada saat memasuki trimester III. Di provinsi Jawa Barat diperkirakan sekitar 65% dari 100% ibu hamil masih mengalami nyeri pinggang. Data di PMB “N” 14 dari 30 ibu hamil mengalami nyeri pinggang. Secara umum nyeri pinggang pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu peningkatan berat badan dan fisiologi tulang belakang, adanya kelengkungan tulang belakang ibu hamil yang meningkat kearah akhir kehamilan dan perubahan postur tubuh. Diperlukan solusi untuk mencegah maupun mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah asuhan berkelanjutan (Continuity of Care). Tujuan penelitian ini adalah memberikan asuhan komprehensif dari masa kehamilan hingga kontrasepsi. Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dalam bentuk studi kasus yang menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Sampel yang digunakan sebanyak 1 sampel yaitu Ny.”S” di PMB “N” Kota Cimahi. Hasil penelitian ini diperoleh diagnosis Ny.”S” usia 31 tahun G4P2A1 usia kehamilan 38 minggu 3 hari dengan anemia dan ketidaknyamanan nyeri pinggang. Selama kehamilan Ny.”S” jarang mengkonsumsi sayur dan obat tablet Fe tidak teratur diminum. Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai makanan gizi seimbang yang mengandung tinggi zat besi dan konsumsi tablet besi selama 2 minggu, anemia pada Ny.”S” dapat teratasi. Pada nyeri pinggang diberikan asuhan teknik pengurangan rasa nyeri dengan kompres hangat dan senam hamil. Setelah diberikan asuhan selama 2 minggu, nyeri pinggang yang dialami Ny.”S” berkurang dan mengalami penurunan dari skala nyeri No.3 menjadi skala nyeri No.1. Hasil penelitian dapat disimpulkan pentingnya melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif sebagai deteksi dini untuk mengurangi faktor-faktor resiko yang dapat terjadi selama kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, hingga pelayanan kontrasepsi.