This Research aims to study about the existence of Tarekat Syadziliyah in Tulungagung at the beganing and its development. From the main Problem its can be able to answer how about are the doctrine and practice of Tarekat Syadziliyah that taugh by Kyai Mustaqim? How was the role of Tarekat Syadziliyah in Islamic education Tulungagung? So, how does Kyai Mustaqim’s da’wah influence his studens? The metodologhy used is a historical research method consisting of four stages that is Heuristic (Source collection), verification (Source Critique), Interpretation and historiography. There are 3 findings from this study, first that Tarekat Syadziliyah taugh by Kyai Mustaqim has a rituals and own way in guiding studens for following tarekat. Second, the easily and relevant doctrine with everyday life attracting the people of Tulungagung for learning Tarekat Syadziliyah to Kyai Mustaqim. Third, faith education, spiritual, morals and Social behavior is somethings priority in his doctrine. The influence that felt by Kyai Mustaqim’s students like more spirit, felt calmly, patient, tawakal, Istiqomah in worship and really respect to the teacher. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji eksistensi Tarekat Syadziliyah di Tulungagung di awal masuk dan perkembangannya. Dari permasalahan utama tersebut nantinya dapat menjawab terkait bagaiamana ajaran dan amalan Tarekat Syadziliyah yang diajarkan Kyai Mustaqim? Bagaimana peran Tarekat Syadziliyah dalam pendidikan Islam di Tuluanggagung? Hingga bagaimana pengaruh dakwah Kyai Mustaqim kepada para muridnya? Metode sejarah digunakan sebagai alat analisisnya, terdiri dari empat tahapan yakni heuristic (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), Interpretasi dan historiografi. Ada 3 temuan dari penelitian ini, pertama bahwa Tarekat Syadziliyah yang diajarkan Kyai Mustaqim memiliki ritual dan cara tersendiri dalam menuntun muridnya untuk mengikuti tarekat. Kedua, ajaran yang tidak terlalu rumit dan relevan dengan kehidupan sehari-hari memikat masyarakat Tulungagung untuk mempelajari Tarekat Syadziliyah kepada Kyai Mustaqim. Ketiga, pendidikan keimanan, spiritual, akhlaq dan perilaku social adalah hal yang diutamakan dalam ajarannya. Pengaruh yang dirasakan oleh murid-murid Kyai Mustaqim seperti lebih bersemangat, merasa tenang, sabar, tawakal, istiqomah dalam beribadah dan tentunya sangat menghormati guru.