p-Index From 2020 - 2025
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Ulil Albab
Atmim Lana Nurona
Sekolah Tinggi Agama Islam Pati

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perkembangan Pendidikan Indonesia Setelah Tahun 1965 Sampai Runtuhnya Orde Baru Heny Kusmawati; Atmim Lana Nurona; Ilham Maulana; Robiatun Khasanah; Riana Andam Dewi
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 9: Agustus 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i9.2098

Abstract

Sekolah merupakan pilar utama berdirinya suatu negara. Sebagai sarana memajukan suatu bangsa, pendidikan merupakan upaya untuk merancang masa depan generasi. Dalam jangka panjang gagasan pengajaran tidak dapat dipisahkan dari strategi pemerintah. Perubahan kadang-kadang terjadi dan bahkan ekspansi sejauh kualitas, namun dalam perkembangannya ada juga kekurangan yang harus dipertahankan. Permintaan baru dimulai pada tahun 1968-1998 pada masa pemerintahan Soeharto sebagai presiden yang dipersatukan. Pada masa Orde Baru, kebijakan pendidikan bersifat sentralistik, atau terpusat. Pada masa Orde Baru, pendidikan dijadikan alat untuk pembangunan ekonomi nasional. Pendidikan dilaksanakan di bawah kekuasaan administrasi birokrasi yang berwibawa. Konsistensi rencana pendidikan diikuti oleh strategi dan kerangka penilaian yang seragam. Ciri-ciri ciri perkembangan pendidikan Indonesia tahun 1965 sampai jatuhnya Orde Baru, undang-undang pembentukan sistem pendidikan nasional sejak tahun 1965 dan pelaksanaannya, perkembangan pendidikan guru Indonesia tahun 1965 sampai jatuhnya Orde Baru, dan dampak historis globalisasi terhadap pendidikan Indonesia menjadi topik utama kajian ini. Metode penelitian sejarah dipadukan dengan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini. Selama periode Permintaan Baru, kerangka kerja tersebut mulai berkembang, khususnya di sekolah dasar. Tenaga pengajarnya memiliki kualitas yang sangat rendah, namun jumlah pengajarnya terus bertambah dan selalu lulus, sehingga kualitasnya tidak sebaik yang diharapkan.