Ifada Retno Ekaningrum
Universitas Wahid Hasyim Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TANTANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI ERA DISRUPSI BERBASIS BUDAYA ISLAM NUSANTARA Khotimatus Sholikhah; Mahmuhtarom Halimun Rasyid; Ifada Retno Ekaningrum; Mudzakkir Ali
TA'LIM : Jurnal Studi Pendidikan Islam Vol 6 No 2 (2023): July
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/talim.v6i2.4286

Abstract

Kemajuan pesat dan perkembangan di awal abad 21 membawa fenomena era disrupsi. Disrupsi bukan hanya sekedar perubahan kecil akan tetapi perubahan yang dapat mengubah tatanan fundamental. Aktivitas manusia bergeser dari dunia nyata menuju ke dunia maya. Perubahan tersebut dapat dilihat dari penggunaan alat komunikasi yang canggih sebagai tanda metode komunikasi yang berubah. Salah satu perubahan mendasar tersebut adalah perkembangan atau evolusi teknologi yang bertujuan untuk mencari celah-celah dalam kehidupan manusia. Situasi ini memudahkan digitalisasi yang dihasilkan dari perkembangan teknologi (khususnya informasi). Digitalisasi ini telah mengubah hampir setiap bidang kehidupan, termasuk dunia kerja. Maka, tantangan pendidikan Islam di era disrupsi teknologi atau perkembangan teknologi semakin komplek dan dibutuhkan usaha dan upaya yang relevan untuk menjawab semua permasalahan di era disrupsi seperti 1) meningkatnya multikulturalisme dan pluralisme dalam masyarakat modern, 2) meningkatnya penggunaan media teknologi dan informasi pada masyarakat modern, 3) globalisasi yang semakin mempercepat perubahan sosial dan budaya, 4) tantangan dalam mengimplementasikan ajaran Islam yang relevan dengan kondisi sosial, budaya dan masyarakat. Pendidikan Islam perlu menghadirkan pendekatan yang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan media sosial, sehingga dapat menghasilkan penerus bangsa yang terampil dan bijak dalam menggunakan teknologi dan media sosial tetapi tetap konsisten dan mengamalkan nilai-nilai Islam. Pendidikan Islam yang terus mengembangkan metode dan pendekatan yang relevan dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat akan membantu meningkatkan pemahaman umat Islam terhadap ajaran Islam dan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.
MODEL PENGEMBANGAN POTENSI DAN PEMBANGUNAN KARAKTER PESERTA DIDIK PADA PESANTREN INTEGRASI Asnawi Asnawi; Mahmutarom Mahmutarom; Ifada Retno Ekaningrum; Nanang Nurcholis
Taklim : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 21, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/tk.v21i1.53033

Abstract

AbstractThis study aims to describe how Islamic boarding schools are integrated into developing students' potential and character building. The research method used is a qualitative research method with the type of library research (Library research. The primary sources are the Qur'an and al-Hadith, and are supported by the work of scholars and Islamic education experts.The results of this study explain the need for developing a pesantren education system, namely the integrated boarding school. Pesantren integration is a new pesantren model which in its implementation level, integrates religious and general knowledge with its central vision is to encourage the realization of the ulil albab millennial generation. The implications of this integration learning process can make students who are professional in their fields and have a balanced character between thinking (intellectual) or intellectual intelligence (Intellectual Question), emotion (taste) or emotional intelligence (Emotional Question and intelligence of heart (Spiritual Question).Keywords: Pesantren Integration, Ulil Albab, Professional Students, Character, Intellectual Question (IQ), Emotional Question (EQ), and Spiritual Question (SQ) AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh manakah pesantren integrasi dalam mengembangkan potensi peserta didik dan pembangunan karakter secara seimbang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian perpustakaan (Library research. Sumber primernya Al-Qur’an dan al-Hadits, dan didukung karya para ulama dan pakar pendidikan Islam. Hasil penelitian ini menjelaskan perlunya pengembangan sistem pendidikan pesantren yaitu pesantren integrasi. Pesantren integrasi adalah model pesantren baru yang dalam tataran implementasi pembelajarannya menggabungkan kurikulum pendidikan agama dan kurikulum pendidikan umun secara integral, dengan visi utamanya adalah mendorong terwujudnya generasi millenial ulil albab.  Implikasi dari proses pembelajaran integrasi ini dapat menjadikan santri yang profesional di bidangnya dan memiliki karakter yang seimbang antara daya pikir atau kecerdasan intelektual (Intelektual Question), daya Emosional (rasa) atau kecerdasan emosional ( Emosional Question) dan kecerdasan hati (Spiritual Question).Kata Kunci: Integrasi Pesantren, Ulil Albab, Santri Profesi, Karakter, Intelektual Question (IQ), Emosional Question (EQ), dan Spiritual Question (SQ)
Education For Women in The Global Era of Islamic Perspectives Mahbub Junaidi; Mahmutarom Mahmutarom; Ifada Retno Ekaningrum; Khotimah Suryani
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 14 No 1 (2022): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v14i1.4790

Abstract

Some civilizations consider women second-class human beings compared to men; others view women and men as equal and equal. The first creates a negative stigma for women who are socially active, resulting in restrictions on access to education. The second view gives rise to an excessive attitude that women must be the same as men. This research aims to explore, study, and discuss Islamic views on the position of women. The Islamic view in question was based on the texts of the Al-Qur’an and hadith, in which classical and contemporary Muslim intellectuals gave adequate explanations or interpretations. This study was a type of library research where the researcher used a descriptive-analytical method by adopting Maudlu’i interpretation in the study of the Al-Qur’an and hadith with a hermeneutical approach. The researcher's procedure was to start the study with a historical study of women’s education in various world cultures and civilizations, continue with women’s Islamic perspective, and continue with studies on the position of women in Islam and women’s education from an Islamic perspective. An in-depth analysis of women's education's global relevance and implications was conducted. This research concluded that Islam views women as having the same dignity and worth as men. Many verses of the Al-Qur’an and hadiths of the Prophet Muhammad SAW explain the position of women and that there was no discrimination in them, as well as in matters of education. No verses in the Al-Qur’an or Hadith of the Prophet Muhammad SAW specifically specified education for men only and excluded women.