Chelly Meliana
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Pengaruh Kemiskinan dan Gangguan Mental Emosional Ibu Terhadap Perkembangan Anak Usia 36-59 Bulan di Provinsi Sumatera Selatan (Analisis Riskesdas Tahun 2018) . Chelly Meliana; amrina rosyada
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 18, No 3 (2023): Volume 18 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkmi.18.3.2023.8-13

Abstract

Keterlambatan perkembangan anak dapat berdampak besar terhadap masa depan Indonesia. Menurut hasil Riskesdas 2018, terdapat 11,7% anak mengalami keterlambatan perkembangan dan pada provinsi Sumatera Selatan terdapat 11,5% anak mengalami keterlambatan perkembangan. Keterlambatan perkembangan di pengaruhi beberapa faktor diantara kemiskinan dan gangguan mental emosional ibu namun kemiskinan juga merupakan salah satu faktor resiko pencetus gangguan mental masyarakat. Penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh kemiskinan dan gangguan mental emosional ibu terhadap perkembangan anak usia 36-59 bulan di provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain cross sectional dan menggunakan data sekunder Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 (Riskesdas 2018). Terdapat 681 sampel pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan analisis statistik Uji Chi Square, Regresi Logistik Sederhana dan Regresi Logistik berganda. Tidak ada pengaruh kemiskinan dan mental emosional ibu terhadap perkembangan anak usia 36-59 bulan di Provinsi Sumatera Selatan (P-Value: 0,767; 95%CI : 0,482-1,713 untuk kemiskinan) dan (P-Value:0,987;95%CI; 0,428-2,304 untuk gangguan mental emosional ibu) setelah di kontrol dari oleh variabel confounding. Diharapkan untuk masyarakat yang memiliki anak di bawah 5 tahun lebih memperhatikan pengambilan keputusan yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak dengan cara mengunjungin posyandu sehingga dapat melakukan pemantauan pertumbuhan, memperhatikan pemberi makanan tambahan.