Moh. Yasir Alimi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran UKM REMO (Rebana Modern) UNNES  dalam Membangun Kesadaran Keagamaan Mahasiswa melalui Gerakan Cinta Sholawat Siswandi; Moh. Yasir Alimi
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol. 13 No. 2 (2024): SOLIDARITY
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah penyimpangan yang semakin marak terjadi di kalangan mahasiswa karena kurangnya kesadaran keagamaan mahasiswa. Keberadaan UKM REMO memiliki peran penting dalam membangun kesadaran keagamaan mahasiswa melalui gerakan cinta sholawat. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan gerakan cinta sholawat yang diadakan UKM REMO UNNES, dampak kegiatan gerakan cinta sholawat, serta faktor pendukung dan penghambat UKM REMO UNNES dalam membangun kesadaran keagamaan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian dianalisis menggunakan teori Religiusitas Glock dan Stark. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) UKM REMO UNNES mengadakan berbagai kegiatan menarik dalam membangun kesadaran keagamaan mahasiswa, antara lain; UNNES Besholawat, “Cinta Indonesia Cinta Sholawat” (CICS) Festival, Maulid Road To Faculty (MRTF) dan Kajian Kitab “Matan Ghayah Wat Taqrib”, Maulid Goes To Village (MGTV), Rutinan Maulid Malam Jum’at, Majelis Nisa Al-Madinah dan Kajian Kitab “Safinnatunnajah”, (2) Dampak kegiatan gerakan cinta sholawat UKM REMO UNNES terhadap kesadaran keagamaan mahasiswa, antara lain; membangun jiwa religi, merasakan ketentraman, menambah rasa cinta pada sholawat dan rosulullah, menambah rasa semangat dalam ibadah, (3) Faktor pendukung UKM REMO UNNES dalam membangun kesadaran keagamaan mahasiswa antara lain; kedekatan dengan ulama-ulama sekitar UNNES, dukungan dari pembina, media sosial, dan dukungan kampus. Adapun faktor penghambat UKM REMO UNNES dalam membangun kesadaran keagamaan mahasiswa antara lain; perkembangan zaman, mahasiswa kurang minat pada kegiatan religi, kegiatan UKM lain, dan internal UKM REMO.
Spiritualitas dan Kesadaran Sosial dalam Tarekat Naqsyabandiyah: Studi Transformasi Hubungan Sosial di Yayasan Kiblatul Amin Dua Alya Izza Irsalina; Moh. Yasir Alimi
Empirisma: Jurnal Pemikiran dan Kebudayaan Islam Vol. 34 No. 2 (2025): Empirisma: Jurnal Pemikiran dan Kebudayaan Islam
Publisher : Prodi Studi Agama-agama Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/empirisma.v34i2.3123

Abstract

This article aims to explain the integration process of Naqshbandi Sufi teachings with the concept of Level of Consciousness developed by David R. Hawkins, and its impact on the transformation of social relationships at Yayasan Kiblatul Amin Dua (YKAD). This research employs a qualitative method with a phenomenological approach to explore the experiences of community members in applying consciousness values in their daily lives. Data were collected through in-depth interviews, participant observation, and documentation. The Level of Consciousness theory explains that human consciousness evolves through certain levels, ranging from lower states such as shame, anger, and pride to higher states such as love, peace, and enlightenment. The findings reveal that prior to the integration of the consciousness concept, social relations within YKAD were exclusive, closed, and primarily focused on vertical relationships with God. However, after implementing the LoC framework in spiritual learning, members experienced increased consciousness, evidenced by greater empathy, open communication, and active participation in social activities. This transformation not only strengthened internal community cohesion but also fostered more harmonious family relationships and improved social acceptance from the surrounding society. The study highlights the importance of self-consciousness as a bridge between spirituality and harmonious social life.