Stunting menjadi salah satu masalah kesehatan global yang masih menjadi perhatian serius bagi banyak negara, termasuk di Indonesia. Stunting terjadi akibat kurangnya nutrisi yang memadai pada anak-anak, sehingga menyebabkan pertumbuhan tubuh yang terhambat. stunting dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan perkembangan anak, serta berdampak pada kualitas hidup dan produktivitas di masa depan. Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana media membingkai bagaimana komunikasi pemerintah dalam program stunting di kabupaten Aceh Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan framing yaitu metode untuk mengetahui bagaimana media dalam bercerita (storytelling) dari sebuah peristiwa. Dengan menggunakan metode ini yaitu analisis data dilakukan dengan mengumpulkan berita tentang program pemerintah dalam percepatan penurunan stunting kemudian berita tersebut dilihat bagaimana media melakukan framing terhadap berita tersebut. Hasil dan pembahasan ini secara jujur dipaparkan oleh sistematika susunan berita yang diterbitkan dengan kerangka framing Robert N yaitu Define Problem (Pendefinisian, Masalah), Diagnoses Cause (Penyebab Masalah), Make Moral Judgement (Membuat Keputusan Pribadi) dan Treatment Recommendation (Penyelesaian Masalah). Terdapat berbagai macam pandangan dalam pemberitaan yang membingkai suatu isu yang sama, seperti yang terjadi pada pemberitaan stunting di Kabupaten Aceh Barat. Framing adalah proses memilih dan menekankan beberapa aspek dari suatu peristiwa atau isu tertentu sehingga mempengaruhi pandangan dan sikap masyarakat terhadap isu . Aceh Barat telah meluncurkan program stunting yaitu dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di 48 kampung keluarga berkualitas, dimana hal ini dibuat untuk mengurangi stunting yang sering terjadi di Indonesia khususnya di Kabupaten Aceh Barat.