Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) diharapkan mampu untuk mentransformasi tatanan semua sektor tak terkecuali di bidang manajemen sumber daya manusia (SDM). Atas nama efisiensi, penggunaan AI dianggap dapat memainkan peran untuk meningkatkan otomatisasi secara cerdas yang memungkinkan para manajer untuk mengedepankan kemampuan manusia secara eksklusif namun menempatkan teknologi sebagai basisnya. Ide yang terkandung dalam kecerdasan buatan untuk efisiensi sumber daya manusia selaras dengan salah satu pokok pemikiran ilmu manajemen pertahanan, dimana manajemen pertahanan mengacu kepada pengelolaan sumber daya untuk melaksanakan kegiatan pertahanan negara yang dituntut harus melibatkan strategi yang kuat, alokasi sumber daya termasuk sumber daya manusia secara efektif demi terwujudnya kesiapan operasional yang mumpuni. Sebagai personil militer nasional, TNI sudah pasti mengharuskan untuk bisa menyerap talenta terbaik bangsa demi memperkokoh strategi pertahanan negara. Disinilah kecerdasan buatan dalam manajemen sumber daya manusia berperan. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan deskriptif kualitatif sebagai pendekatan penulisan utama dan menggunakan data sekunder berdasarkan tinjauan yang dilakukan secara komprehensif terhadap jurnal, laporan serta arsip (data dokumenter). Artikel ini akan menjelaskan tentang masalah manajemen sumber daya manusia jenis apa saja yang bisa diselesaikan dengan melibatkan kecerdasan buatan serta terdapat ancaman apa yang terkandung didalamnya untuk bisa diwaspadai serta bagaimana solusi ini bisa memperkokoh sistem manajemen sumber daya manusia di dalam TNI. Artikel ini menemukan bahwa penggunaan kecerdasan buatan dalam manajemen sumber daya manusia dapat mengurangi beban departemen SDM sehingga mereka dapat memanfaatkan waktunya untuk pengambilan keputusan strategis lainnya atau memecahkan masalah penting dan juga AI berperan sebagai alat untuk mengidentifikasi, memprioritaskan, dan memilih inisiatif misi baru secara sistematis