Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBUATAN BIODIESEL DARI CAMPURAN MINYAK JARAK KEPYAR (RICINUS COMMUNIS) DENGAN MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN KATALIS CaO LIMBAH CANGKANG KERANG DARAH (ANADARA GRANOSA) Azhari Azhari; Rizka Mulyawan; Nasrul ZA; Lukman Hakim; Nur Azura Lubis
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 12, No 1 (2023): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2023
Publisher : Chemical Engineering Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v12i1.11797

Abstract

Bahan bakar alternatif untuk mesin diesel yaitu biodiesel yang merupakan sumber daya terbarukan (renewable). Salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai material dalam pembuatan biodiesel adalah minyak jarak kepyar (ricinus communis) dan minyak jelantah. Salah satu aspek yang penting dalam pembuatan biodiesel adalah katalis. Selain katalis basa homogen seperti NaOH dan KOH, baru-baru ini telah dikembangkan penggunaan katalis basa heterogen yakni kalsium oksida (CaO) yang bersumber dari kulit kerang. Penelitian tentang biodiesel sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang belum pernah dilakukan adalah pembuatan biodiesel menggunakan campuran minyak jarak kepyar dan minyak jelantah dengan variasi rasio mol dan jumlah katalis dari limbah cangkang kerang darah. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari cara pembuatan katalis dan karakterisasi cangkang kerang darah (anadara granosa) untuk mengetahui sifat fisik dan kimia serta performanya dalam pembuatan biodiesel dari campuran minyak jarak kepyar (ricinus communis) dan minyak jelantah. Cangkang kerang darah dikalsinasi pada suhu 900°C selama 5 jam. Proses transesterifikasi dilakukan selama 100 menit pada suhu 60°C dengan variasi rasio mol minyak dan metanol 1:12, 1:15 dan 1:18 dan berat katalis 3%, 6% dan 9% dari massa minyak. Hasil uji biodiesel terbaik di dapatkan pada rasio mol minyak dan metanol 1:15 dengan jumlah katalis 3% dengan nilai yield 69,94%. Pada hasil komposisi senyawa hidrokarbon (GC-MS) terdapat 5 puncak grafik yang menghasilkan metil ester.
PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN MASSA BIOAKTIVATOR TRICO-G PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI AIR CUCIAN BERAS Josua Lorent Barus; Rizka Mulyawan; Azhari Azhari; Sulhatun Sulhatun; Zulnazri Zulnazri
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 2 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Mei 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i2.10090

Abstract

Pupuk merupakan bahan-bahan yang mengandung satu atau lebih zat senyawa yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Selain dibutuhkan oleh tanaman pupuk juga bertujuan untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologis tanah. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan air cucian beras yang banyak dibuang begitu saja dan tidak dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair. Penelitian ini sudah pernah dilakukan seperti uraian diatas, yang belum pernah dilakukan adalah menggunakan Bioaktifvator Trico g dengan variasi waktu fermentasi. Pada penelitian ini yang ingin diketahui adalah unsur hara makro yaitu nitrogen, phosfor, kalium serta kandungan pH dari air cucian beras yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan unsur hara yang sangat diperlukan oleh tanaman dengan cara memfermentasikan dengan bantuan bioaktivator Tricoderma sp dan Gliocladium sp (Trico-G). Pada penelitian ini yang divariasikan adalah massa bioaktivator Tricoderma sp dan Gliocladium sp (Trico-G)  yaitu 30 gr, 40 gr, 50 gr, dan 60 gr dan waktu untuk proses fermentasi yaitu, 5 hari, 10 hari, 15 hari, dan 20 hari. Kandungan N, P, K pada pupuk organik cair yang terbaik ialah dengan waktu fermentasi 15 hari dan volume Trico-G 50 gr untuk Nitrogen 3,2%, Fosfor 2,7%, dan Kalium 3, 1% dan sudah sesuai dengan PERMENTAN Nomor 70/SR. 140/10/2011.