Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA CIPAYUNG DEPOK FEBRUARI TAHUN 2016 Ibadurrahmi, Hasna; Veronica, Silvia; Nugrohowati, Nunuk
Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 1 (2016): Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Kerja Sama KNPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1652.766 KB) | DOI: 10.33533/jpm.v10i1.12

Abstract

Scabies is a skin disease caused by mite infestation and sensitization Sarcoptes scabiei variety hominis. Every student who live in dormitories boarding school has the same opportunities for the occurrence of scabies. Students and environmental characteristics of the rooms thought to contribute to the incidence of scabies. Tis study aims to determine what factors most influence on the incidence of scabies disease at boarding Qotrun Nada Cipayung Depok academic year 2015/2016. Tis research was observational analytic with cross sectional design. The subjects were 258 students of MTs and MA Boarding school of Qotrun Nada academic year 2015/2016. Data analysis was based on the incidence of disease scabies using Chi-square test (p < 0,05) and followed by multivariate logistic regression. Chi-Square test results showed that there was influence among knowledge, attitudes, student behavior, density of occupant, humidity, lighting, temperature, and room ventilation students with the incidence of scabies disease at boarding Qotrun Nada Cipayung, Depok. Results of multivariate logistic regression analysis showed the most influences characteristics were student attitude and density of occupant.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di RW 02 Kelurahan Kramat Pela Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan Tahun 2025 Harmani, Nanny; Ibadurrahmi, Hasna
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.48740

Abstract

Buang Air Besar Sembarangan (BABS) merupakan salah satu masalah sanitasi yang masih menjadi tantangan di banyak negara berkembang. Indonesia menargetkan eliminasi Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada 2025, namun 86% keluarga di RW 02 Kramat Pela masih BABS, menunjukkan rendahnya kesadaran sanitasi. Penelitian sebelumnya menunjukkan hasil bervariasi terkait hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku BABS, terutama di lingkungan perkotaan padat penduduk. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku BABS di RW 02 Kelurahan Kramat Pela, Jakarta Selatan pada tahun 2025. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan disain cross sectional serta dilakukan pada Februari-Maret 2025 di RW 02. Populasi penelitian 279 KK dengan menggunakan metode purposive sampling. Kriteria inklusi responden berdomisili, usia produktif/lansia, dan bersedia berpartisipasi. Hasil penelitian menyebutkan bahwa Sebagian besar responden adalah perempuan (87,6%), berusia 40-50 tahun (37,1%), ibu rumah tangga (77,5%), pendidikan SMA (44,9%), penghasilan < Rp1.000.000/bulan (53,9%), dan 4-5 anggota keluarga (53,9%). Tingkat pengetahuan 62% berpengetahuan tinggi dan 55% bersikap baik. Meskipun 100% melaporkan tidak BABS sebulan terakhir, 53% perilaku diklasifikasikan tidak baik karena rendahnya kepemilikan tangki septik (52,8% tidak punya) dan jamban (47,2% tidak punya), serta tingginya penggunaan jamban bersama (56,2%). Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan (p=0,283) maupun sikap (p=1,000) dengan perilaku BABS. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap yang baik belum menjamin perilaku BABS yang baik di RW 02. Keterbatasan infrastruktur, faktor ekonomi, serta norma sosial dan kebiasaan lama dapat lebih berperan dalam menentukan praktik sanitasi masyarakat.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku PHBS di RW 02 Kelurahan Pondok Kacang Timur Kecamatan Pondok Kacang Timur Tangerang Banten Tahun 2023 Harmani, Nanny; Mubarokah, Saptuti; Ibadurrahmi, Hasna
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i5.15938

Abstract

Upaya menyadarkan masyarakat terutama anggota keluarga agar melakukan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat di dalam tatanan rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku PHBS di RW 02 Kelurahan Pondok Kacang Timur Kecamatan Pondok Kacang Timur Tangerang Banten Tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dengan teknik quota sampling sebanyak 50 responden. Sampel yang digunakan berdasarkan kriteria inklusi, sebanyak 9 (10%) responden berjenis kelamin laki-laki dan 41 (90%) responden berjenis kelamin perempuan. Variabel dependen (terikat) adalah perilaku PHBS dan variabel independen (bebas) diukur dengan menggunakan teknik wawancara dengan pengisian kuesioner. Hasil univariat dikategorikan terbanyak pada penelitian ini adalah sebanyak 28 (56%) pendidikan, sebanyak 36 (72%) pekerja tidak bekerja. Responden paling banyak memiliki pendapatan <Rp4.500.000 yaitu 84%. Responden paling banyak memiliki pengetahuan tinggi tentang PHBS yaitu 74%. Responden paling banyak memiliki perilaku baik tentang PHBS yaitu 82%. Responden memiliki sikap yang sama antara sikap baik dengan sikap kurang tentang PHBS yaitu 50%. Hasil uji bivariat yang menunjukkan tidak ada hubungan dengan perilaku PHBS, yaitu adanya hubungan antara pengetahuan dengan perilaku PHBS di RW 02 Kelurahan Pondok Kacang Timur 2023 (p Value=0,214). Hubungan antara sikap dengan perilaku PHBS di RW 02 Kelurahan Pondok Kacang Timur 2023 (p Value = 0,138). Hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku PHBS di RW 02 Kelurahan Pondok Kacang Timur 2023 (p Value = 0,138). Saran yang dapat diberikan yaitu bagi anggota keluarga untuk melakukan kebiasaan perilaku PHBS di dalam keluarga.
Pengetahuan dan Sikap terhadap Situasi Bencana dan Kegawatdaruratan: Sebuah Studi Multisenter Jayalie, Vito Filbert; Anisa, Beryliana Maya; Zahra, Rania; Parasian, Luther Holan; Surbakti, Caren Andika; Lutfiana, Nela; Sudirman, Adrian Reynaldo; Sari, Lintang Sekar; Rachmah, Indah Nur; Ibadurrahmi, Hasna; Dahlan, M. Sopiyudin; Firdaus, Riyadh; Indonesia Emergency Knowledge and Attitude Evaluator Team
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 12 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47830/jinma-vol.68.12-2018-204

Abstract

Introduction: Being in the ring of fire have caused Indonesia prone to emergency and disasters. This condition should make a positive correlation to level of citizen’s knowledge and attitude towards emergency and disaster situation. However, there is no study to assess this condition. This study aims to assess the knowledge and attitude of Indonesian in emergency and disaster using a cross-sectional study collected from questionnaire interviewed by trained medical students in four centers (Jakarta, Depok, Padang, and Makassar).Method: Samples were collected using random cluster sampling. Out of 570 samples participated, most of the respondents had a poor knowledge (56.1%) and attitude (60.7%). Result: There is a significant relationship between knowledge and attitude (p less than 0.001). Age, education, and training on disaster can affect both knowledge and attitude towards emergency and disaster situation (p less than 0.05). However, disaster experience only had a significant contribution towards knowledge (p less than 0.05) but not the attitude (p = 0.856). Conclusion: Most of the population in this study had poor knowledge and attitude in emergencies. These presented data also indicate that training on disaster is urgently needed to give impact on citizen’s awareness. Moreover, further research is needed.