Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Export Competitiveness Analysis of Pepper (Piper Nigrum L) Commodity in the International Market Gustrinazul; Syaiful Hadi; Fajar Restuhadi; Zulkifli; Putri Lukmanasari
Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis Vol 7 No 2 (2023): SEPTEMBER
Publisher : Kadiri University - Faculty of Agriculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/agrinika.v7i2.4773

Abstract

Indonesia is popular as a country relying on the agricultural sector as livelihood and a backbone to support the national economy. One of the current challenges pepper producers encounters is increased competitiveness between producing countries. This increased competitiveness is reflected in the more considerable global pepper production growth than in export growth. This study aims to analyze (1) comparative competitiveness, (2) competitive competitiveness, and (3) trade specialization index. This study used time series secondary data from 2006 to 2020. The study employed an RCA to analyze comparative competitiveness, an EPD to analyze competitive advantage, and an ISP to analyze whether Indonesia tends to be an exporter or importer of pepper commodities. The research results showed that Indonesia, Vietnam, and Brazil are essential in the world pepper trade. The results of the calculation of the RCA index for the 2006-2020 period include that Indonesian, Vietnamese, and Brazilian peppers have a comparative advantage or strong competitiveness in the international market because the RCA value is > 1. Indonesian and Brazilian peppers are in the Rising Star position, indicating that these two countries have a comparative advantage and a competitive advantage. Meanwhile, Vietnam is in a lost opportunity position. The ISP values for Indonesian, Vietnamese, and Brazilian pepper have an average of 0.72, 0.82, and 0.77, respectively. This showed that these three countries have competitive solid capabilities or tend to become pepper-exporting countries.
RESPON TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) TERHADAP APLIKASI KOMPOS AMPAS KELAPA DAN NPK MUTIARA (16:16:16) Zulkifli; Herianto; Putri Lukmanasari
DINAMIKA PERTANIAN Vol. 38 No. 1 (2022): Jurnal Dinamika Pertanian Edisi April 2022
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/dp.2022.vol38(1).10431

Abstract

The study aimed to determine the response of Pakcoy (Brassica rapa L.) to the Application of Coconut Dregs Compost and Pearl NPK (16:16:16). This study used a factorial completely randomized design consisting of two factors. The first factor is the provision of coconut dregs compost consisting of four levels, namely 0 g/plant, 150 g/plant, 300 g/plant, and 450 g/plant.The second factor is the provision of NPK Mutiara fertilizer (16:16:16) which consists of four levels, namely 0 g/plant, 4 g/plant, 8 g/plant, and 12 g/plant. The parameter observed was the Number of Leaves, Economical Wet Weight, Weight Dry, and Root Volume. The data were statistically analyzed and continued with the Difference Test Real Honest (BNJ) at the 5% level. The results showed that the interaction of coconut dregs compost and pearl NPK 16:16:16 have a significant effect on parameters Number of Leaves, Dry Weight, and Root Volume. Compost best treatment coconut dregs 450 g/plant and NPK pearl 16:16:16 12 g/plant. The main influence effect of coconut pulp compost was significantly on all parameters. The best treatment dose of coconut pulp compost is 450 g/plant. The main influence pearl NPK fertilizer 16:16:16 had a significant effect on all parameters. The best treatment of pearl NPK fertilizer 16:16:16 12 g/plant.
Edukasi Pemanfaatan Tanaman Hias Kantong Semar Sebagai Peluang Usaha di Desa Sentono Kamar Zaman; Putri Lukmanasari; Zulkifli Zulkifli; Fitri Hardianti
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i1.2557

Abstract

Desa Sentono merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Desa ini berpotensi dalam pengembangan budidaya tanaman hias khususnya kantong semar. Kantong Semar adalah tanaman hias lokal yang 65% populasi nya di Indonesia. Namun minimnya pengetahuan masyarakat terhadap tanaman ini menjadikan kantong semar kurang diminati dan dibudidayakan. Padahal jika melihat nilai estetika dari kantong semar yang terletak pada kantong nya, menjadikan tanaman ini unik dari tanaman-tanaman hias lainnya. Sehingga membuat harga jual dari kantong semar tergolong mahal, kantong semar menjadi salah satu komoditas ekspor yang menjanjikan karena tingginya permintaan di pasar luar negeri. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka tim pengabdian dari Universitas Islam Riau  melakukan edukasi kepada ibu-ibu Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahtaraan Keluarga (TP PKK) Desa Sentono. Edukasi ini bertujuan mengubah kognitif serta mempengaruhi konatif Masyarakat agar nantinya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat desa dalam aspek pertanian dan ekonomi. Kegiatan dibagi dalam 3 pemaparan materi yang berbeda, pertama, pemaparan terkait kantong semar serta cara pengembangbiakannya, kedua, terkait sektor operasional dan ketiga, terkait pemasaran tanaman hias ini secara konvensional maupun digital. Ibu-ibu PKK terlihat sangat antusias yang dibuktikan dengan adanya respon dari para peserta serta aktif dalam bertanya kepada narasumber, kegiatan ini juga ditutup dengan pengisian kuesioner oleh ibu-ibu TP PKK Desa Sentono untuk melihat tingkat kepuasan peserta terhadap kegiatan pengabdian ini, dan berdasarkan evaluasi dari tim bahwa para peserta menyatakan puas dengan adanya kegiatan pengabdian ini.
Analisis Kekerabatan Plasma Nutfah Tanaman Kantong Semar Putri Lukmanasari; Zulkifli MS; Ernita MP; Restari Utari Putri; Meli Roslianti
Vegetalika Vol 13, No 3 (2024): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.92938

Abstract

Nepenthes dikenal dengan sebutan nama kantong semar yang merupakan satu flora unik dan menarik yang telah banyak dikembangkan sebagai tanaman hias. Jenis ini memiliki daya tarik bukan pada bunganya melainkan kantongnya yang beranekaragam baik bentuk maupun warnanya. Keragaman pada beberapa spesies dan hybrid kantong semar dapat diketahui berdasarkan karakterisasi molekuler. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghitung nilai keragaman genetic serta menguji hubungan kekerabatan Nepenthes di Indonesia berdasarkan molekuler dengan primer RAPD. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 41 spesies dan hybrid kantong semar yang terdiri dari 3 individu yang diperoleh dari hasil eksplorasi di penangkaran kantong semar Yagiza Nursery, Insectivorous plants Nursery, Komunitas Nepenthes Tulungagung dan Venom Nursery. Analisis DNA secara molekuler dilakukan di laboratorium genetika dan pemuliaan tanaman, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebanyak 3 primer RAPD digunakan untuk melakukan pengamatan molekuler yaitu OPD 8, OPC 2 dan OPC15. Karakterisasi berdasarkan molekuler menunjukkan bahwa pita DNA hasil amplifikasi yang dihasilkan oleh setiap primer memiliki jumlah yang beragam. Pada 3 primer RAPD (OPD 8, OPC 2 dan OPC15) terdapat 85 lokus 1370 pita DNA dengan ukuran sebesar 150-1750 bp yang juga memiliki tingkat polimorfik 100%. Menunjukkan bahwa koefisien kemiripan genetic 41 genotipe nepenthes berdasarkan penanda molekuler RAPD berkisar antara  0,7- 1. Analisis berdasarkan molekuler RAPD merupakan sekuens spesifik yang terdapat dalam DNA tanaman yang relatif tidak dipengaruhi oleh lingkungan.