This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmiah Giga
Rianto Nugroho
Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Dan Sains Universitas Nasional

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Perancangan Sistem Transmisi Sinyal DVB-S dan Terestrial UHF Nugroho, Rianto -
Jurnal Ilmiah Giga Vol 16, No 1 (2013): Volume 16 Edisi 1, JUni 2013
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.738 KB)

Abstract

ABSTRAK.  DVB (Digital Video Broadcasting) adalah salah satu sistem yang digunakan untuk mentransmisikan siaran TV/video digital hingga sampai kepengguna akhir/penerima. DVB dikembangkan berdasarkan latar belakang pentingnya sistem broadcasting yang bersifat terbuka, yang ditunjang oleh kemampuan interoperabilitas, fleksibilitas dan aspek komersial. Sebagai suatu sistem terbuka, maka standard DVB dapat dimanfaatkan oleh para vendor untuk mengembangkan berbagai layanan inovatif dan jasa nilai tambah yang saling kompatibel dengan perangkat DVB dari vendor lain. Selain itu program digital yang dikirimkan berdasarkan spesifikasi DVB dapat ditransfer dari satu medium transmisi ke medium transmisi lain dengan murah dan mudah. Pendekatan yang dilakukan oleh DVB adalah dengan mengoptimalkan perangkat eksisting dan sistem umum yang tersedia dipasar komersial. Pada penelitian ini melakukan perancangan sistem DVB-S dengan menggunakan satelit C-Band serta megunakan Band UHF pada transmisi terestrial-nya. Kata kunci : Sistem transmisi, DVB–S, modulasi 8 PSK, band UHF
Analisa Pengaruh Perubahan Tilt Antena Sektoral BTS Secara Electrical Dan Mechanical Site XL 3G Pakubuwono Nugroho, Rianto; Makkatang, Aziz
Jurnal Ilmiah Giga Vol 18, No 1 (2015): Volume 18, Edisi 1, Juni 2015
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.738 KB)

Abstract

ABSTRAK. Pada dasarnya unjuk kerja atau performansi sistem seluler baik berbasis sistem CDMA maupun GSM dapat diukur dengan melihat beberapa parameter Quality of Service (QoS) jaringan, Masing – masing operator mempunyai standart sendiri didalam unjuk kerja jaringannya, atau yang biasa disebut dengan Key Performance Indicator (KPI). Dalam analisa ini Disini kita dapat mengetahui penurunan layanan jaringan GSM, maka dilakukan survey lapangan dan menerima keluhan dari pelanggan. Dari keluhan pelanggan tersebut kemudian dilakukan drive test. Drive test adalah salah satu langkah awal dalam proses optimasi jaringan yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data pengukuran pada suatu area kurang optimal. Dari hasil penelitian salah satu penyebab menurunnya level sinyal dan kualitas sinyal pada suatu area adalah rundukan (tilting) maka dilakukan pengukuran dimana Tilting memberikan pengaruh yang sinifikan terhadap cakupan dari suatu BTS. Dari hasil yang di peroleh Tilting secara electrical 2° didapatkan hasil sebesar 76 dBm, sedangkan  Tilting secara Mechanical 2° didapatkan hasil sebesar -90 dBm, tilting secara electrical memberikan perolehan sinyal yang lebih baik di bandingkan tilting secara mechanical. Pada tilting secara electrical didapatkan rata-rata perolehan sinyal yang lebih baik daripada mechanical tilting. Kata kunci: Drive Test,  Quality of Service, Directivity
Perencanaan Jaringan Komunikasi Antara Patani Dan Sorong Menggunakan Radio Microwave Nugroho, Rianto; Puspita, Nurwendah
Jurnal Ilmiah Giga Vol 18, No 2 (2015): Volume 18, Edisi 2, Desember 2015
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.738 KB)

Abstract

ABSTRAK. Pembangunan jaringan telekomunikasi antara pulau Maluku – Papua menggunakan radio microwave dengan teknologi SDH (Synchronous Digital Hierarchy) yang dapat memenuhi kapasitas yang besar dan kehandalan yang cukup tinggi. Pemilihan komunikasi dengan radio microwave pada link ini disebabkan banyaknya kendala pada proses implementasinya, dimana link ini melewati lautan, oleh sebab itu tidak memungkinkan membangun komunikasi kabel laut dalam waktu relatif singkat. Maka sistem komuikasi radio microwave memberikan suatu solusi. Sistem ini merambat dalam garis pandang (line of sight)  atau ruang bebas sehingga tidak diperlukan syarat utama yang harus dipenuhi dalam membangun komunikasi radio microwave. Sebelum membangun sistem komunikasi radio microwave maka dibutuhkan perencanaan agar sistem ini memenuhi kebutuhan suatu sistem komunikasi. Perencanaan dilakukan terdiri atas beberapa tahap seperti penentuan lokasi, penentuan rute radio link, konfigurasi radio link dan path analisys. Tahap-tahap tersebut dilaksanakan agar mendapatkan hasil yang maksimal pada suatu perencanaan. Hasil perencanaan dapat digunakan sebagai referensi penentuan penggunaan perangkat yang sesuai dengan spesifikasi dalam pembangunan komunikasi radio microwave dengan rute pulau Maluku – Papua agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan standarisasi internasional. Dalam hal ini standar yang digunakan mengacu pada ITU-R Kata kunci : SDH (synchronous digital hierarchy), radio microwave
Perencanaan Jaringan Komunikasi Backboneantara Bangka dan Belitung Menggunakan Radio Microwave SDH Andri, Andri; Nugroho, Rianto -
Jurnal Ilmiah Giga Vol 16, No 1 (2013): Volume 16, Edisi 1, Juni 2013
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.738 KB)

Abstract

ABSTRAK. Pembangunan jaringan telekomunikasi antara Pulau Bangka – Pulau Belitung menggunakan radio microwave dengan teknologi SDH (Synchronous Digital Hierarchy) yang dapat memenuhi kapasitas yang besar dan kehandalan yang cukup tinggi. Pemilihan komunikasi dengan radio microwave pada link ini disebabkan banyaknya kendala pada proses implementasinya, dimana link ini melewati lautan, oleh sebab itu tidak memungkinkan membangun komunikasi kabel laut dalam waktu relatif singkat. Maka sistem komuikasi radio microwave memberikan suatu solusi. Sistem ini merambat dalam garis pandang (line of sight) atau ruang bebas sehingga tidak diperlukan syarat utama yang harus dipenuhi dalam membangun komunikasi radio microwave. Sebelum membangun sistem komunikasi radio microwave maka dibutuhkan perencanaan agar sistem ini memenuhi kebutuhan suatu sistem komunikasi. Perencanaan dilakukan terdiri atas beberapa tahap seperti penentuan lokasi, penentuan rute radio link, konfigurasi radio link dan path analisys. Tahap-tahap tersebut dilaksanakan agar mendapatkan hasil yang maksimal pada suatu perencanaan. Hasil perencanaan dapat digunakan sebagai referensi penentuan penggunaan perangkat yang sesuai dengan spesifikasi dalam pembangunan komunikasi radio microwave dengan rute Pulau Bangka – Pulau Belitung agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan standarisasi internasional. Dalam hal ini standar yang digunakan mengacu pada ITU-R. Kata kunci: SDH (synchronous digital hierarchy), radio microwave, radio link
Perancangan Sistem Transmisi Sinyal DVB-S dan Terestrial UHF Sindi, Sindi; Nugroho, Rianto -
Jurnal Ilmiah Giga Vol 16, No 1 (2013): Volume 16, Edisi 1, Juni 2013
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.738 KB)

Abstract

ABSTRAK.  DVB (Digital Video Broadcasting) adalah salah satu sistem yang digunakan untuk mentransmisikan siaran TV/video digital hingga sampai kepengguna akhir/penerima. DVB dikembangkan berdasarkan latar belakang pentingnya sistem broadcasting yang bersifat terbuka, yang ditunjang oleh kemampuan interoperabilitas, fleksibilitas dan aspek komersial. Sebagai suatu sistem terbuka, maka standard DVB dapat dimanfaatkan oleh para vendor untuk mengembangkan berbagai layanan inovatif dan jasa nilai tambah yang saling kompatibel dengan perangkat DVB dari vendor lain. Selain itu program digital yang dikirimkan berdasarkan spesifikasi DVB dapat ditransfer dari satu medium transmisi ke medium transmisi lain dengan murah dan mudah. Pendekatan yang dilakukan oleh DVB adalah dengan mengoptimalkan perangkat eksisting dan sistem umum yang tersedia dipasar komersial. Pada penelitian ini melakukan perancangan sistem DVB-S dengan menggunakan satelit C-Band serta megunakan Band UHF pada transmisi terestrial-nya. Kata kunci: Sistem transmisi, DVB–S, modulasi 8 PSK, band UHF
Simulasi Dan Analisa Efek Doppler Terhadap OFDM Dan MC-CDMA Rullyanto, Rullyanto; Nugroho, Rianto
Jurnal Ilmiah Giga Vol 18, No 1 (2015): Volume 18, Edisi 1, Juni 2015
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.738 KB)

Abstract

ABSTRAK. Pada penelitian ini dilakukan Simulasi dan Analisa efek Doppler terhadap OFDM dan Multi carrier CDMA yang menggunakan frekuensi carrier 900 MHz dan 1800 MHz pada kanal AWGN dengan maksud untuk menghitung pengaruh doppler pada BER (Bit Error Rate) pada kecepatan doppler 20 m/s atas penerimaan OFDM dan MC-CDMA. Simulasi dan Analisa ini menggunakan piranti lunak Javascript untuk mendapatkan perbandingan jumlah kesalahan bit (Bit Error Rate) pada OFDM dan MC-CDMA. Dari hasil simulasi dengan menggunakan 2 jenis frekuensi carrier yang berbeda serta menggunakan Eb/No dari 1 dB hingga 20 dB maka BER pada MC-CDMA lebih bagus dari OFDM. Hal ini terlihat dari hasil BER yang dihasilkan, misalnya pada nilai Eb/No = 12 dB dengan frekuensi carrier 1800 MHz, maka untuk OFDM memiliki nilai BER = 0.0159 sedangkan pada MCCDMA memiliki BER = 0.0006.Kata kunci: Efek doppler, OFDM, MC-CDMA, Kanal AWGN.
Perencanaan Jaringan Komunikasi Antara Patani Dan Sorong Menggunakan Radio Microwave Nurwendah Puspita; Rianto Nugroho
Jurnal Ilmiah Giga Vol 19, No 2 (2016): Volume 19 Edisi 2 Tahun 2016
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.627 KB) | DOI: 10.47313/jig.v19i2.567

Abstract

Pembangunan jaringan telekomunikasi antara pulau Maluku – Papuamenggunakan radio microwave dengan teknologi SDH (Synchronous Digital Hierarchy)yang dapat memenuhi kapasitas yang besar dan kehandalan yang cukup tinggi. Pemilihankomunikasi dengan radio microwave pada link ini disebabkan banyaknya kendala padaproses implementasinya, dimana link ini melewati lautan, oleh sebab itu tidakmemungkinkan membangun komunikasi kabel laut dalam waktu relatif singkat. Makasistem komuikasi radio microwave memberikan suatu solusi. Sistem ini merambat dalamgaris pandang (line of sight) atau ruang bebas sehingga tidak diperlukan syarat utama yangharus dipenuhi dalam membangun komunikasi radio microwave. Sebelum membangunsistem komunikasi radio microwave maka dibutuhkan perencanaan agar sistem inimemenuhi kebutuhan suatu sistem komunikasi. Perencanaan dilakukan terdiri atas beberapatahap seperti penentuan lokasi, penentuan rute radio link, konfigurasi radio link dan pathanalisys. Tahap-tahap tersebut dilaksanakan agar mendapatkan hasil yang maksimal padasuatu perencanaan. Hasil perencanaan dapat digunakan sebagai referensi penentuanpenggunaan perangkat yang sesuai dengan spesifikasi dalam pembangunan komunikasiradio microwave dengan rute pulau Maluku – Papua agar mendapatkan hasil yang sesuaidengan standarisasi internasional. Dalam hal ini standar yang digunakan mengacu padaITU-R
Perencanaan Jaringan Komunikasi Backbone antara Bangka dan Belitung Menggunakan Radio Microwave SDH Andri Andri; Rianto Nugroho
Jurnal Ilmiah Giga Vol 16, No 1 (2013): Volume 16 Edisi 1 Tahun 2013
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.995 KB) | DOI: 10.47313/jig.v16i1.588

Abstract

Pembangunan jaringan telekomunikasi antara Pulau Bangka – Pulau Belitung menggunakan radio microwave dengan teknologi SDH (Synchronous Digital Hierarchy) yang dapat memenuhi kapasitas yang besar dan kehandalan yang cukup tinggi. Pemilihan komunikasi dengan radio microwave pada link ini disebabkan banyaknya kendala pada proses implementasinya, dimana link ini melewati lautan, oleh sebab itu tidak memungkinkan membangun komunikasi kabel laut dalam waktu relatif singkat. Maka sistem komuikasi radio microwave memberikan suatu solusi. Sistem ini merambat dalam garis pandang (line of sight) atau ruang bebas sehingga tidak diperlukan syarat utama yang harus dipenuhi dalam membangun komunikasi radio microwave. Sebelum membangun sistem komunikasi radio microwave maka dibutuhkan perencanaan agar sistem ini memenuhi kebutuhan suatu sistem komunikasi. Perencanaan dilakukan terdiri atas beberapa tahap seperti penentuan lokasi, penentuan rute radio link, konfigurasi radio link dan path analisys. Tahap-tahap tersebut dilaksanakan agar mendapatkan hasil yang maksimal pada suatu perencanaan. Hasil perencanaan dapat digunakan sebagai referensi penentuan penggunaan perangkat yang sesuai dengan spesifikasi dalam pembangunan komunikasi radio microwave dengan rute Pulau Bangka – Pulau Belitung agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan standarisasi internasional. Dalam hal ini standar yang digunakan mengacu pada ITU-R.
Analisa Pengaruh Perubahan Tilt Antena Sektoral BTS Secara Electrical Dan Mechanical Site XL 3G Aziz Makkatang; Rianto Nugroho
Jurnal Ilmiah Giga Vol 18, No 2 (2015): Volume 18 Edisi 2 Tahun 2015
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1575.057 KB) | DOI: 10.47313/jig.v18i2.575

Abstract

Pada dasarnya unjuk kerja atau performansi sistem seluler baik berbasissistem CDMA maupun GSM dapat diukur dengan melihat beberapa parameter Quality ofService (QoS) jaringan, Masing – masing operator mempunyai standart sendiri didalamunjuk kerja jaringannya, atau yang biasa disebut dengan Key Performance Indicator (KPI).Dalam analisa ini Disini kita dapat mengetahui penurunan layanan jaringan GSM, makadilakukan survey lapangan dan menerima keluhan dari pelanggan. Dari keluhan pelanggantersebut kemudian dilakukan drive test. Drive test adalah salah satu langkah awal dalamproses optimasi jaringan yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data pengukuran padasuatu area kurang optimal. Dari hasil penelitian salah satu penyebab menurunnya levelsinyal dan kualitas sinyal pada suatu area adalah rundukan (tilting) maka dilakukanpengukuran dimana Tilting memberikan pengaruh yang sinifikan terhadap cakupan darisuatu BTS. Dari hasil yang di peroleh Tilting secara electrical 2° didapatkan hasil sebesar -76 dBm, sedangkan Tilting secara Mechanical 2° didapatkan hasil sebesar -90 dBm, tiltingsecara electrical memberikan perolehan sinyal yang lebih baik di bandingkan tilting secaramechanical. Pada tilting secara electrical didapatkan rata-rata perolehan sinyal yang lebihbaik daripada mechanical tilting.
Perencanaan Jaringan Komunikasi Antara Manado dan Sofifi menggunakan Radio Microwave Dwi Meitasari; Rianto Nugroho
Jurnal Ilmiah Giga Vol 19, No 1 (2016): Volume 19 Edisi 1 Tahun 2016
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.759 KB) | DOI: 10.47313/jig.v19i1.562

Abstract

Pembangunan jaringan telekomunikasi antara Sulawesi Utara (Manado) dan Maluku Utara (Sofifi) menggunakan radio microwave dengan teknologi SDH (Synchronous Digital Hierarcy) yang dapat memenuhi kapasitas yang besar dan kehandalan yang cukup tinggi. Pemilihan komunikasi dengan radio microwave pada link ini disebabkan banyaknya kendala pada proses implementasinya, dimana link ini melewati lautan. Oleh sebab itu tidak memungkinkan membangun komunikasi kabel bawah laut (Sub Marine) dalam waktu relatif singkat maka sistem komunikasi radio microwave memberikan suatu solusi. Hasil perencanaan dapat digunakan referensi penentuan penggunaan perangkat yang sesuai dengan spesifikasi dalam pembangunan komunikasi radio microwave dengan rute Sulawesi Utara (Manado) – Maluku Utara (Sofifi) agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan standarisasi internsional. Dalam hal standar yang digunakan mengacu pada ITU-R.