Lamhot Naibaho
Universitas Kristen Indonesia, Jakarta

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Peran Pendidikan Agama Kristen dalam Mengatasi Dampak Penggunaan Teknologi bagi Remaja di era Digital Samuel Nababan; Emma Sianturi; Dyoys Anneke Rantung; Lamhot Naibaho; Esti Regina Boiliu
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 3 No 2 (2023): HaratiJPK: Oktober
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54170/harati.v3i2.351

Abstract

This article discusses the significant role of Christian Religious Education in responding to the negative impacts of technology use on adolescents in the digital era. The research focuses on how religious principles, including inner peace, self-control, and meaningful goal-setting, provide a strong foundation for adolescents to confront technological challenges. The research methods involve analyzing the content of Christian religious teachings and case studies to comprehend the concrete impacts on adolescents. The findings affirm that Christian Religious Education can shape adolescent character, guide wise technology use, and provide moral foundations to address digital pressures. The discussion highlights the integration of religious values into adolescent life, the development of critical thinking skills towards digital information, and the strengthening of interpersonal relationships. The conclusion emphasizes the urgency of Christian Religious Education as a holistic solution, enabling adolescent growth in spiritual, moral, and emotional aspects amid the complexities of the digital era. Shaping character, guiding prudent technology use, and instilling moral values make Christian Religious Education key to assisting adolescents in navigating digital challenges with overall balance.
Pembelajaran Transformatif Pendidikan Agama Kristen di Era Teknologi Digital Darti Darti; Djoys Anneke Rantung; Lamhot Naibaho; Noh Ibrahim Boiliu
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 8, No 2: September 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/rfidei.v8i2.175

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan sumbangsih pada dunia pendidikan khususnya Pendidikan Agama Kristen. Menghadapi era teknologi digital, guru Pendidikan Agama Kristen harus dapat melakukan transformasi dalam pembelajaran khususnya di sekolah. Upaya transformasi tersebut harus mampu memahami karakteristik generasi milenial dan generasi Z untuk menentukan strategi mengajar yang efektif. Melalui teori pembelajaran transformatif, guru Pendidikan Agama Kristen dapat mengadaptasi pemebelajaran transformatif bahwa dalam konteks Indonesia, transformasi pendidikan Kristen memiliki tujuan yaitu, mempromosikan ciri dari kewarganegaraan yang berilmu, serta menghayati identitas kebersamaan secara kolektif dalam satu kesatuan. Hal ini didasari karena pendidikan Kristen berasal dari, oleh dan untuk warga gereja dan pada saat yang sama merupakan warga negara, yang bersifat publik. Adapun metode yang digunakan dalam tulisan ini ialah metode literatur yaitu dengan menggali ide dan mengutip pendapat dari penulis buku serta artikel yang dapat menjadi acuan tulisan ini. Hasil dari penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa tujuan utama PAK adalah membawa peserta didik untuk mengenal lebih dekat kepada kasih Allah dalam Kristus.
Makna “Perempuan Sebagai Penolong” dalam Kehidupan Wanita Karir Kristen di Era Teknologi Digital Delinda Elizabeth Aritonang; Eunice Yatundu Rombe; Jilian Kristina Laondang; Dyoys Anneke Rantung; Lamhot Naibaho
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 8, No 2: September 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/rfidei.v8i2.179

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa wanita karier Kristen merupakan fenomena yang banyak terjadi di era teknologi digital. Perempuan sudah banyak yang memiliki kesempatan dan peluang besar menjadi seorang pekerja keras yang sukses dan bahkan menjadi pemimpin di suatu lembaga atau pemerintahan. Namun, dalam implementasinya perempuan yang sudah bekerja memiliki pemikiran yang menggeser makna perempuan sebagai penolong dalam kehidupan mereka. Konsep wanita karier Kristen diyakini sebagai salah satu hal yang tidak merepresentasikan makna perempuan sebagai penolong. Metode kualitatif deskriptif dilakukan untuk mengumpulkan data, menganalisis, dan mengevaluasi melalui pemikiran kritis dari buku, artikel jurnal dan Alkitab yang berkaitan dengan pembahasan. Metode ini membagi penelitian ini menjadi tiga poin penting. Pertama, makna perempuan sebagai penolong. Kedua, wanita karier Kristen di era teknologi digital. Ketiga, pemaknaan perempuan sebagai penolong yang diimplementasikan kepada wanita karier Kristen. Hasil dari penelitian ini adalah nilai penghormatan kepada wanita karier kristen untuk tetap mengimplementasikan makna perempuan sebagai penolong. Kesimpulannya adalah untuk menyampaikan pesan makna perempuan sebagai penolong menarik wanita karier Kristen untuk setia dan taat terhadap tanggung jawab dalam pekerjaannya
Analisis Perilaku Kenakalan Anak Usia 9-12 Tahun di SD Negeri 071109 Bawoganowo Terkait Pola Asuh Orang Tua Kristen Desa Bawoganowo Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan Sejiwahati Harefa; Djoys Anneke Rantung; Lamhot Naibaho
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 9, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/rfidei.v9i2.202

Abstract

Lingkungan keluarga sangat penting untuk anak sebagai sarana utama dalam mengenal berbagai macam didikan, binaan, pengarahan, pembiasaan, dan pengasuhan karena anak merupakan generasi penerus masa depan. Pengasuhan orang tua terhadap anak berbeda-beda. Terkait dengan pola asuh orang tua pada anak, pola pengasuhan terdiri dari pola asuh demokratis, pola asuh membiarkan dan pola asuh penelantaran. Namun orang tua lalai dalam mengasuh anak, awalnya memperhatikan dan terus mengarahkan, mendidik dan membimbing anak, berubah pola pengasuhan orang tua karena faktor orang tua yang sibuk kerja dan juga kurangnya pengawasan dan bimbingan orang tua pada anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat studi kasus dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadinya perilaku kenakalan anak dan penerapan pola asuh orang tua pada diri anak usia 9-12 tahun. Hasilnya menunjukan perilaku anak suka berkelahi sama teman dengan alasan hanya main-main, tidak memakai kaos kaki pendek alasan hilang, sengaja mengeluarkan ujung baju sekolah dari celana karena ukuran baju kekecilan.
Pendampingan Pendidikan Agama Kristen Terhadap Peningkatan Literasi Digital Orangtua Milenial Jonson Togatorop; Dyoys Anneke Rantung; Lamhot Naibaho; Esti Regina Boiliu
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 9, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/rfidei.v9i1.192

Abstract

Kemajuan teknologi digital menjadi tantangan dan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan manusia karena dapat mengubah pola hidup manusia dan memiliki karakteristik yang dapat dimanipulasi. Seiring perkembangan teknologi digital, berkembang juga tindak kejahatan yang terfasilitasi dan dapat merugikan manusia sendiri, serta banyaknya kemunduran dalam pola pikir dan perilaku yang normatif. Teknologi dapat membuat orang menjadi adiktif (kecanduan) dan sulit untuk berubah sehingga diperlukan pendampingan dan bimbingan khusus dan serius. Banyak orang tua yang merupakan generasi milenial yang menggunakan teknologi digital secara tidak terkendali sehingga mereka mengabaikan pentingnya pola asuh yang baik terhadap anak-anaknya. Sebagai akibatnya banyak anak yang mengalami pola asuh yang kurang berkualitas di tengah keluarganya, dan hal itu tentu saja akan berdampak pada masa depannya dan masa depan suatu bangsa. Karena itu, tujuan penelitian ini adalah menghasilkan pemikiran tentang pola pendampingan pendidikan agama Kristen terhadap peningkatan literasi digital pada orang tua milenial. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Penelitian ini menghasilkan pola pendampingan pendidikan agama Kristen yang CAKAP (Cerdas, Kreatif dan Produktif) terhadap orangtua milenial.
Berpikir Kritis Melalui Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Timotius Prasetyo Halawa; Meiskewaty Brek; Djoys Anneke Rantung; Lamhot Naibaho
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 9, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi penggunaan metode mind mapping dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Mind mapping diterapkan melalui berbagai aktivitas seperti diskusi kelompok, analisis teks agama, dan refleksi pribadi. Penulisan artikel ini menggunakan metode kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode mind mapping efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam mengorganisir dan menghubungkan konsep agama Kristen secara visual, serta mengidentifikasi hubungan sebab-akibat, memecahkan masalah, dan menganalisis pemikiran mereka secara lebih efektif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan metode mind mapping dapat menjadi pendekatan yang efektif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, memperkuat pemahaman tentang ajaran agama Kristen, dan mengaitkannya dengan konteks kehidupan mereka.
Desain Kurikulum Pendidikan Agama Kristen Sekolah Minggu Menurut Pendekatan Kurikulum Bobbitt dan Charters Kasieli Harefa; Aspriska R. Situmorang; Daniel Daniel; Dyoys Anneke Rantung; Lamhot Naibaho
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 9, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/rfidei.v9i1.209

Abstract

gereja menggunakan kurikulum agar proses pembelajaran lebih terstruktur dan terukur. Menyadari akan pentingnya kurikulum Pendidikan Agama Kristen dalam gereja perlu adanya tindak-lanjut dari sekolah minggu untuk memiliki kurikulum yang tetap. Namun, banyak gereja tidak menyadari akan hal ini sehingga tidak memiliki kurikulum sekolah minggu yang tetap, materi ditentukan oleh pengajar dan pembelajaran dijalankan tanpa tujuan yang jelas. Oleh karena itu, peneliti menggunakan pendekatan kurikulum Bobbitt dan charters untuk mendesain kurikulum Pendidikan Agama Kristen sekolah minggu. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan desain kurikulum Pendidikan Agama Kristen sekolah minggu menggunakan pendekatan Kurikulum Bobbitt dan Charters. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Hasil dari penelitian ini ialah desain kurikulum sekolah minggu menurut pendekatan kurikulum Bobbitt dan Charters. Desain kurikulum Pembelajaran Agama Kristen menurut pendekatan Bobbitt dan Charters sangat relevan digunakan dalam sekolah minggu. Melalui penggunaan pendekatan kurikulum Bobbitt dan Charters dapat membantu membuat desain kurikulum Pendidikan Agama Kristen bagi siswa sekolah minggu.
Manajemen Pendidikan Agama Kristen dalam Konflik di Gereja dan Keluarga Edwin Nugraha Tjandraputra; Dyoys Anneke Rantung; Lamhot Naibaho; Noh Ibrahim Boiliu
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 8, No 2: September 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/rfidei.v8i2.196

Abstract

Manusia hidup tidak terlepas dari keberadaan orang lain, karena manusia akan terus berusaha untuk selalu menjalin interaksi dengan orang lain, baik itu berbicara, bertukar gagasan maupun berbagi pengalaman. Dalam interaksi manusia ini tidak jarang terjadinya konflik. Konflik ini bahkan bisa terjadi di dalam gereja dan juga dalam kehidupan keluarga. Konflik yang terjadi di dalam gereja dapat disebabkan oleh ketidakpuasan anggota jemaat (Internal) maupun disebabkan oleh orang lain (eksternal). Faktor internal misalkan manajemen/admistrasi gereja yang tidak jelas, laporan keuangan yang tidak transparan, program kerja dan kebijakan lainnya yang dianggap hanya menguntungkan individu atau kelompok tertentu. Faktor eksternal misalnya: masyarakat sekitar yang tidak setuju berdirinya gereja juga politik. Konflik yang terjadi di tengah gereja akan berdampak pada peribadahan yang tidak kondusif, anggota jemaat yang saling membenci, sampai akhirnya pelayanan di gereja tidak terlaksana dengan baik. Sedangkan konflik yang terjadi dalam keluarga misalnya konflik antara anak dan orang tua, konflik antara suami dan istri. Manajemen Pendidikan Agama Kristen memiliki peran untuk menghindari dan    menyelesaikan konflik yang terjadi dalam kehidupan gereja dan juga keluarga Kristen.
Metodologi Filsafat dalam Pendidikan Agama Kristen Meiske Waty Brek; Dyoys Anneke Rantung; Lamhot Naibaho
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 9, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/rfidei.v9i1.182

Abstract

Dalam era modern saat ini, pendidikan agama menghadapi tantangan dalam menyampaikan ajaran-ajaran agama dengan lebih mendalam dan reflektif. Metodologi filsafat menawarkan kerangka kerja yang cocok untuk menganalisis dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang kepercayaan, keyakinan, dan nilai-nilai dalam agama Kristen. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metodologi filsafat dalam Pendidikan Agama Kristen memiliki manfaat yang signifikan. Melalui pendekatan ini, peserta didik dapat belajar untuk menganalisis dan mempertanyakan keyakinan dan nilai-nilai Kristen secara kritis. Mereka juga dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna dan implikasi ajaran agama Kristen dalam kehidupan sehari-hari. Metodologi filsafat juga mendorong refleksi pribadi yang lebih dalam dan membantu peserta didik dalam menghadapi konflik moral dan dilema etis.
Pembelajaran Inquiry Menurut John Dewey dan Penerapannya dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Agustina Sipahutar; Dyoys Anneke Rantung; Lamhot Naibaho
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 8, No 2: September 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/rfidei.v8i2.184

Abstract

Artikel ini membahas tentang pembelajaran inquiry yang diusulkan oleh John Dewey dan penerapannya dalam konteks pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Pembelajaran inquiry adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada eksplorasi aktif, penemuan, dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. John Dewey, seorang filsuf pendidikan terkenal, mengembangkan konsep ini sebagai alternatif terhadap pendekatan pembelajaran tradisional yang berfokus pada pemindahan pengetahuan dari guru ke siswa. Metode penulisan kepustakaan digunakan dalam penelitian ini, di mana berbagai sumber kepustakaan, termasuk buku, artikel jurnal, dan sumber-sumber online, digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang pembelajaran inquiry dan penerapannya dalam Pendidikan Agama Kristen. Melalui pembelajaran inquiry, siswa dapat aktif terlibat dalam eksplorasi dan diskusi yang lebih mendalam tentang nilai-nilai dan keyakinan Kristen. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa, pemahaman yang lebih mendalam, dan pengembangan kemampuan berpikir kritis dalam konteks agama Kristen.