Agung Syetiawan, Agung
Badan Informasi Geospasial

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : MAJALAH ILMIAH GLOBE

PEMETAAN PERKEBUNAN SAWIT RAKYAT DARI FOTO UDARA NON METRIK MENGGUNAKAN ANALISIS BERBASIS OBJEK Syetiawan, Agung; Haidar, Muhammad
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 21, No 1 (2019)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2016.713 KB) | DOI: 10.24895/MIG.2019.21-1.990

Abstract

Beberapa tahapan penerbitan Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk Budidaya (STD-B) yang digunakan dalam kegiatan perkebunan sawit dengan luas kurang dari 25 ha yaitu pemeriksaan lapangan dan pemetaan. Penerbitan STD-B harus melampirkan peta sebagai persyaratan dalam pendaftaran STD-B, yaitu peta yang memiliki skala 1:2.000. Untuk itu diperlukan teknologi pemetaan yang mumpuni guna memenuhi kebutuhan pemetaan tersebut. Tujuan penelitian adalah mengkaji kemampuan pemetaan udara menggunakan kamera non-metrik untuk pembuatan peta sawit rakyat. Proses akuisisi pemetaan sawit rakyat dilakukan di daerah Labanan Makmur Kalimantan Timur. Proses pemetaan udara menggunakan wahana tanpa awak (WTA) fixed wing dengan ketinggian terbang 420 meter diatas permukaan tanah menghasilkan 186 foto dengan sidelap dan overlap foto sebesar 70% dan 80%. Proses identifikasi tanaman kelapa sawit rakyat menggunakan pendekatan Object Based Image Analysis (OBIA). Output akhir yaitu menghasilkan foto udara dengan nilai GSD (Ground Sampling Distance) sebesar 13 cm/pix. Proses pengolahan foto udara dilakukan dengan memasukkan GCP dan tanpa menggunakan GCP. Hasil evaluasi geometrik nilai akurasi horisontal dengan menggunakan GCP diperoleh akurasi sebesar 0,250 meter sementara tanpa menggunakan GCP diperoleh akurasi sebesar 4,222 meter. Dari hasil evaluasi geometrik tersebut maka foto udara dengan menggunakan GCP memenuhi ketelitian geometri untuk pembuatan peta pada skala 1: 1.000, sementara foto udara tanpa menggunakan GCP memenuhi pada skala 1: 25.000. Hasil identifikasi sawit rakyat mendapatkan nilai akurasi objek 57,74% untuk wilayah blok 1 dan 69,54% wilayah blok 2. Proses pemetaan foto udara menggunakan kamera non-metrik ditambahkan dengan pengukuran GCP bisa digunakan sebagai acuan yang digunakan untuk membuat peta lampiran pendaftaran STD-B.
Strategic Planning for Alternative Determination of Covid-19 Referral Hospital Ristiantri, Yusniar Rah Ayu; Syetiawan, Agung; Tambunan, Mangapul Parlindungan; Tambunan, Rudy
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 23, No 1 (2021)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24895/MIG.2021.23-1.1225

Abstract

Beberapa wilayah di Kab. Bogor merupakan daerah penyangga Ibukota negara, dengan kepadatan penduduk tinggi dan merupakan pusat perekonomian. Akibatnya, wilayah tersebut terancam mempunyai kerentanan yang tinggi terhadap penyebaran COVID-19. Peningkatan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kab. Bogor semakin masif dari hari ke hari. Peningkatan kasus yang signifikan ini sangat mengkhawatirkan, terutama terhadap kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan. Kemampuan fasilitas pelayan kesehatan, terutama rumah sakit rujukan untuk menjangkau wilayah-wilayah rentan kasus positif dapat dengan mudah dilihat menggunakan analisis spasial. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan lokasi strategis fasilitas kesehatan di Kab. Bogor sebagai Rumah Sakit rujukan COVID-19 dengan menggunakan metode analisis jaringan. Rencana strategis rumah sakit rujukan ditentukan berdasarkan wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh rumah sakit yang ada. Selanjutnya, penentuan indeks kesiapan rumah sakit rujukan menggunakan analisis multi kriteria Simple Additive Weighting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat satu rumah sakit existing dengan indeks kesiapan tinggi, kemudian 4 rumah sakit dengan indeks kesiapan sedang. Lebih lanjut, terdapat 13 alternatif rumah sakit rujukan menunjukkan kesiapan rendah. Sebaran rumah sakit di Kab. Bogor pun tidak banyak, dan hanya memusat di bagian tengah wilayah Kab. Bogor. Oleh karena itu, seluruh rumah sakit alternatif sangat strategis menjadi rumah sakit rujukan COVID-19. Jumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Kab. Bogor masih kurang menjangkau seluruh wilayah, sehingga pemerintah daerah selayaknya berupaya untuk melakukan penambahan jumlah rumah sakit atau penambahan kapasitas layanan kesehatan.
RENCANA STRATEGIS PENENTUAN ALTERNATIF RUMAH SAKIT RUJUKAN COVID-19: Studi Kasus Kabupaten Bogor Ristiantri, Yusniar Rah Ayu; Syetiawan, Agung; Tambunan, Mangapul Parlindungan; Tambunan, Rudy P.
Majalah Ilmiah Globe Vol. 23 No. 1 (2021): GLOBE Vol 23 No 1 TAHUN 2021
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa wilayah di Kab. Bogor merupakan daerah penyangga Ibukota negara, dengan kepadatan penduduk tinggi dan merupakan pusat perekonomian. Akibatnya, wilayah tersebut terancam mempunyai kerentanan yang tinggi terhadap penyebaran COVID-19. Peningkatan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kab. Bogor semakin masif dari hari ke hari. Peningkatan kasus yang signifikan ini sangat mengkhawatirkan, terutama terhadap kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan. Kemampuan fasilitas pelayan kesehatan, terutama rumah sakit rujukan untuk menjangkau wilayah-wilayah rentan kasus positif dapat dengan mudah dilihat menggunakan analisis spasial. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan lokasi strategis fasilitas kesehatan di Kab. Bogor sebagai Rumah Sakit rujukan COVID-19 dengan menggunakan metode analisis jaringan. Rencana strategis rumah sakit rujukan ditentukan berdasarkan wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh rumah sakit yang ada. Selanjutnya, penentuan indeks kesiapan rumah sakit rujukan menggunakan analisis multi kriteria Simple Additive Weighting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat satu rumah sakit existing dengan indeks kesiapan tinggi, kemudian 4 rumah sakit dengan indeks kesiapan sedang. Lebih lanjut, terdapat 13 alternatif rumah sakit rujukan menunjukkan kesiapan rendah. Sebaran rumah sakit di Kab. Bogor pun tidak banyak, dan hanya memusat di bagian tengah wilayah Kab. Bogor. Oleh karena itu, seluruh rumah sakit alternatif sangat strategis menjadi rumah sakit rujukan COVID-19. Jumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Kab. Bogor masih kurang menjangkau seluruh wilayah, sehingga pemerintah daerah selayaknya berupaya untuk melakukan penambahan jumlah rumah sakit atau penambahan kapasitas layanan kesehatan.