Tambunan, Mangapul Parlindungan
Department Of Geography, Faculty Of Mathematics And Natural Sciences (FMIPA), Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Strategic Planning for Alternative Determination of Covid-19 Referral Hospital Ristiantri, Yusniar Rah Ayu; Syetiawan, Agung; Tambunan, Mangapul Parlindungan; Tambunan, Rudy
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 23, No 1 (2021)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24895/MIG.2021.23-1.1225

Abstract

Beberapa wilayah di Kab. Bogor merupakan daerah penyangga Ibukota negara, dengan kepadatan penduduk tinggi dan merupakan pusat perekonomian. Akibatnya, wilayah tersebut terancam mempunyai kerentanan yang tinggi terhadap penyebaran COVID-19. Peningkatan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kab. Bogor semakin masif dari hari ke hari. Peningkatan kasus yang signifikan ini sangat mengkhawatirkan, terutama terhadap kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan. Kemampuan fasilitas pelayan kesehatan, terutama rumah sakit rujukan untuk menjangkau wilayah-wilayah rentan kasus positif dapat dengan mudah dilihat menggunakan analisis spasial. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan lokasi strategis fasilitas kesehatan di Kab. Bogor sebagai Rumah Sakit rujukan COVID-19 dengan menggunakan metode analisis jaringan. Rencana strategis rumah sakit rujukan ditentukan berdasarkan wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh rumah sakit yang ada. Selanjutnya, penentuan indeks kesiapan rumah sakit rujukan menggunakan analisis multi kriteria Simple Additive Weighting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat satu rumah sakit existing dengan indeks kesiapan tinggi, kemudian 4 rumah sakit dengan indeks kesiapan sedang. Lebih lanjut, terdapat 13 alternatif rumah sakit rujukan menunjukkan kesiapan rendah. Sebaran rumah sakit di Kab. Bogor pun tidak banyak, dan hanya memusat di bagian tengah wilayah Kab. Bogor. Oleh karena itu, seluruh rumah sakit alternatif sangat strategis menjadi rumah sakit rujukan COVID-19. Jumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Kab. Bogor masih kurang menjangkau seluruh wilayah, sehingga pemerintah daerah selayaknya berupaya untuk melakukan penambahan jumlah rumah sakit atau penambahan kapasitas layanan kesehatan.
Kajian Regulasi Covid-19 Pada Pola Sebaran Covid-19 di Kabupaten Luwu Timur Lukman, Eva Nurrahmi; Tambunan, Mangapul Parlindungan; Tambunan, Rudy Parluhutan
LaGeografia Vol 19, No 3 (2021): Juni
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1168.374 KB) | DOI: 10.35580/lageografia.v19i3.18670

Abstract

Covid-19 is a health catastrophe that is currently insurmountable. All over the world, even in Indonesia, this epidemic is getting worse. Various efforts and regulations have been made by the government, but positive cases are increasing. The purpose of this study is to describe the distribution, analyze the movement of Covid and evaluate the factors causing the spread of Covid-19 in East Luwu Regency. The research method is descriptive analysis method. The data collection technique used is by conducting interviews and literature studies by collecting data from books, news media, and previous research journals, and using GIS (Geography Information System with spatial overlay technique to produce a map of the distribution of covid-19. shows that on November 22, 2020 there were 1,648 cases of Covid-19 infection in East Luwu Regency. This has led to several local government regulations in preventing the spread of Covid-19. This discussion focuses on three factors: empathy, positive mood, and social attitude. Comments The event ended with a series of brief suggestions addressed to local governments and stakeholders involved in encouraging public compliance with regulations to prevent the spread of the Covid-19 virus through mass media communication.
PENGARUH KEKERINGAN PADA PRODUKSI TANAMAN PADI DI KABUPATEN MAJALENGKA DENGAN PENGINDERAAN JAUH METODE NDVI Permatasari, Ni Ketut Feny; Tambunan, Mangapul Parlindungan; Mannesa, Masita Dwi Mandini; Tambunan, Rudy Parluhutan
Jurnal Geosaintek Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v7i1.8205

Abstract

Indonesia termasuk negara ketiga penghasil padi terbesar di Asia Tenggara. Pulau Jawa memiliki tiga dari lima provinsi yang merupakan lumbung pertanian khususnya padi yaitu Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur. Sektor pertanian membutuhkan air untuk konsumsi tanamannya. Bencana kekeringan menyebabkan dampak negatif terhadap sektor pertanian dan hasil produksi tanaman padi. Pada kajian ini dipelajari mengenai bagaimana kekeringan berpengaruh pada tanaman padi di Kabupaten Majalengka. Penelitian ini akan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan menggunakan data Citra Satelit Landsat 8 yang akan diolah dengan metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Pendekatan dengan Metode Penginderaan Jauh ini menggunakan Goolgle Earth Engine dalam mengolah koreksi awan dan Nilai NDVI. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana hubungan antara NDVI bulanan dengan hasil produksi padi, dan data curah hujan. Hasil dari Penelitian ini adalah Tahun 2018 luas sawah yang mengalami panen padi adalah > 30.000 ha dan pada Tahun 2019 adalah sebesar >40.000 ha. Kajian ini dilakukan sebagai bahan pertimbangan kepada pemerintah di Kabupaten Majalengka untuk mengatasi kekeringan agar tumbuhnya tanaman padi di daerah tersebut tetap terproduksi dengan baik terutama saat musim kemarau.Kata Kunci : Kekeringan, Kabupaten Majalengka, Citra Satelit Landsat-8, NDVI
Analisis Sebaran Spasial Tingkat Kejadian Kasus Covid-19 Dengan Metode Kernel Density di Kota Ambon Rakuasa, Heinrich; Tambunan, Mangapul Parlindungan; Tambunan, Rudy Parluhutan
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 18, No 2 (2021): In progress [July 2021]
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v18i2.28234

Abstract

Kota Ambon merupahkan daerah dengan kasus COVID-19 tertinggi di provinsi Maluku yaitu 435 orang terkonfirmasi positif dan yang terkonfimasi suspek 10 orang. Kasus COVID-19 di Kota Ambon dari bulan maret-desember, cenderung meningkat setiap bulannya. Jumlah penderita COVID-19 di Kota Ambon meningkat disebabkan karena wilayah tersebut merupakan wilayah dengan jumlah penduduk yang banyak dibandingkan wilayah lain, jumlah penduduk Kota Ambon saat ini yaitu 371.650 Jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran spasial tingkat kejadian kasus positif COVID-19 dengan metode Kernel Density di Kota Ambon  dan untuk menganalisis hubungan antara kepadatan penduduk dan jumlah kasus Positif COVID-19 di Kota Ambon. Hasil analisis pola spasial sebaran tingkat kejadian kasus Positif COVID-19 terkonsentrasi pada wilayah-wilayah tertentu mengikuti jumlah penduduk dan faktor lingkungan lain di Kota Ambon. Sebaran spasial tingkat kejadian kasus Positif COVID-19 menunjukan, kelas tertinggi terdapat disekitar 22 desa dan Kelurahan dengan luas 1420 Hektar atau 4%, kelas sedang terdapat di 8 desa dan kelurahan dengan luas 2258 atau 7%, dan kelas rendah terdapat di 29 desa dan kelurahan  dengan luas 28877 atau 89%. Hubungan kepadatan penduduk dengan jumlah kejadian kasus Positif COVID-19 di Kota Ambon mempunyai korelasi yang  kuat dengan nilai (r) 0,620 dan mempunyai hubungan yang positif.
Evaluasi Kesesuaian Lahan Ruang Terbuka Hijau terhadap RTRW Kota Bekasi Pambudi, Bayu Prasetyo; Tambunan, Mangapul Parlindungan
Media Komunikasi Geografi Vol 22, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v22i2.38729

Abstract

Berdasarkan regulasi Nomor 27 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Sebuah wilayah perlu memiliki ruang terbuka hijau (RTH) dengan persentase minimal 30% dari total luas kota yang tersedia. Kota Bekasi merupakan salah satu wilayah yang saat ini dalam upaya meningkatkan luas ruang terbuka hijau. berdasarkan Rencana Tata Ruang Kota Bekasi yang diproyeksikan untuk 2011-2031. Kota Bekasi perlu menyediakan ruang terbuka hijau seluas 6710 ha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ruang terbuka hijau yang tersedia di kota Bekasi agar dapat memenuhi persyaratan penataan ruang yang mewajibkan setiap wilayah memiliki ruang terbuka hijau. Data yang digunakan adalah citra satelit Landsat 8, RDTR serta RTRW Kota Bekasi. metode analisis yang digunakan adalah indeks vegetasi dan overlay. hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat sebaran vegetasi di Kota Bekasi pada tahun 2021 mengalami penurunan untuk kategori tinggi dengan luas wilayah 6.889 ha khususnya di Bekasi bagian barat. Persentase RTH eksisting di Kota Bekasi juga mengalami penurunan dari tahun 2013 hingga 2021 sebesar 8% atau 1.728 ha pada Januari 2021 dan luas RTH yang telah dioptimalkan peruntukannya untuk penataan ruang baru mencapai 2,42% atau seluas 525 ha dengan tipe RTH yang dominan yaitu RTH Kota dan RTH TPU. Persentase ini menunjukkan bahwa belum terjadi peningkatan luas ruang terbuka hijau yang signifikan sejak rancangan RTRW Kota Bekasi diterbitkan pada tahun 2011. overlay antara peta RDTR Kota Bekasi dan RTRW Kota Bekasi dapat membantu untuk mengetahui ruang terbuka hijau yang telah dibangun dengan rancangan awal penyusunan ruang terbuka hijau.
Dampak pembatasan sosial berskala besar terhadap kualitas udara di Jakarta Rezky Yunita; Mangapul Parlindungan Tambunan; Rudy P. Tambunan
Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 2 (2021): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.64767

Abstract

Abstrak Beberapa negara di dunia memberlakukan pembatasan sosial dan karantina wilayah sebagai upaya untuk menekan laju penularan wabah virus COVID-19. Pembatasan sosial dan karantina wilayah memberikan dampak negatif bagi perekonomian, namun juga dapat berdampak positif bagi perbaikan kondisi lingkungan khususnya kualitas udara di suatu wilayah. Selama periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta tahun 2020, aktivitas penduduk di luar rumah menurun secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kuantitatif perubahan parameter kualitas udara berupa PM2.5 dan visibility di Jakarta selama periode sebelum (2019) dan setelah pandemi (2020) menggunakan metode statistik. Pengaruh mobilitas penduduk dan distribusi spasial konsentrasi polutan juga dianalisis dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan selama masa pandemi COVID-19, terdapat pengurangan konsentrasi polutan pada tahun 2020 hingga lebih dari 100 persen dibandingkan tahun 2019. Jarak pandang mendatar di Jakarta juga meningkat hingga 11 persen selama PSBB. Mobilitas penduduk mempengaruhi konsentrasi polutan di Jakarta sebesar 30 persen dan distribusi spasial menunjukkan adanya fluktuasi konsentrasi PM2.5 sebelum dan setelah diberlakukannya PSBB. Abstract Countries worldwide have implemented some sort of lockdowns to slow down COVID-19 infection and mitigate it. Lockdown due to COVID-19 has drastic effects on social and economic fronts. However, this lockdown also has some positive effects on the natural environment, especially on air quality. During the 2020 PSBB period in Jakarta, outdoor activity decreased significantly. This study quantitatively analyzes air quality parameters of PM2.5 and visibility changes in Jakarta during the period before (2019) and after the pandemic (2020) using statistical methods. The impact of mobility to polution also become a concern in this study. The results confirmed an improvement in air quality due to the implementation of social restrictions during the COVID-19 pandemic. PSBB has an impact on reducing pollutant concentrations by more than 100 percent during PSBB compared to 2019. The horizontal visibility in Jakarta also increased by 11 percent during the PSBB. Mobility has affected PM2.5 concentration by 30 percent in Jakarta, and spatial distribution of PM2.5 shows evidence of fluctuation during and before PSBB enacted. 
A Preliminary Study of the Physico-Chemical Parameters and Potential Pollutant Sources in Urban Lake Rawa Besar, Depok, Indonesia Mangapul Parlindungan Tambunan; Kuswantoro Marko; Ratna Saraswati; Rokhmatuloh Rokhmatuloh; Revi Hernina
Indonesian Journal of Geography Vol 53, No 2 (2021): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijg.60420

Abstract

Lake Rawa Besar is an urban lake surrounded by dense settlements and commercial areas that are currently experiencing physical and ecological pressures due to uncontrolled land-use change around the lake. Therefore, this preliminary study aimed to investigate the sustainable management of the lake in order to create a recreational destination area. It was carried out by ascertaining the lake water quality status through the analysis of the physical and chemical parameters and identifying the potential pollutant sources due to land use and human activities. The physical parameters include TDS, TSS, Turbidity, while the chemical parameters include Nitrate-N, Total Phosphate-P, and BOD. Furthermore, field surveys on 30 water samples were conducted once at noon and statistical analysis was used to ascertain the correlation between the physical and chemical parameters. Finally, Geographic Information System (GIS) tools were used to investigate the spatial distribution of the Physico-chemical parameters and the potential pollutant sources. The results showed that based on the six parameters of the water quality status, the lake was lightly polluted. It also showed that three parameters such as Turbidity, BOD, and TSS exceed the permissible limit with 93.3, 66.7, 43.7% of the total samples, respectively. Additionally, a strong correlation existed between BOD and Turbidity with r=0.95, while a medium correlation existed between Nitrate-N and Phosphate-P with r=0.40. The spatial distribution of the concentration of the physico-chemical parameters generally had a varied pattern,  however, Turbidity and BOD had a similar pattern, especially in the bank areas. Finally, domestic and organic wastes were indicated as pollutant sources, which increased eutrophication in the lake.
Studi Bahaya Antropogenik yang Disebabkan Pembuangan Sampah di Bentuklahan Fluvio-Marin di Sebagian Muara Angke, Jakarta Menggunakan Data Penginderaan Jauh Udara Nurwita Mustika Sari; Mangapul Parlindungan Tambunan
TATALOKA Vol 23, No 1 (2021): Volume 23 No. 1, February 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.23.1.57-66

Abstract

Anthropogenic hazards are hazards arising from human actions or negligences. Anthropogenic hazards can affect both human and the broader ecosystem and various landforms. Waste as the effect of human activity is a big problem in urban areas related to the difficulty of waste management while waste production continues to increase. The impact of poor waste management in the city is a potential anthropogenic hazard for the region. Part of the city that often receives less attention related to waste or environmental sanitation and has been negatively affected by waste is the coastal area in a big city, which is kind of fluvio-marine landform unit, one of which is Muara Angke, which is the study area of this research. Identification of the waste disposal site is carried out to determine the level of anthropogenic hazard posed by waste in the area. With very high spatial resolution obtained by aerial remote sensing data, identification of objects in urban areas such as waste disposal site can be conducted. The purpose of this study is to identify the waste disposal site in part of Muara Angke region and to identify the potential of anthropogenic hazard caused by waste in the area. The data used is the LSU (LAPAN Surveillance UAV) camera data. The method proposed in this research is visual interpretation LSU camera data. The result showed that waste disposal location  can be performed using aerial remote sensing data and visual interpretation to the data.
POLA SPASIAL BAHAYA GEMPA BUMI DI SEKITAR BANDARA KERTAJATI DAN KESESUAIANNYA TERHADAP TATA RUANG WILAYAH Suliyanti Pakpahan; Mangapul Parlindungan Tambunan; Masita Dwi Mandini Mannesa; Rudy Parluhutan Tambunan
Jurnal Geosaintek Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v7i2.8590

Abstract

Gempa bumi tercatat sebagai bencana alam paling merusak. Kerusakan dapat ditekan jika pembangunan mempertimbangkan zonasi bahaya gempa setiap wilayah. Kawasan di sekitar Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati, yang dekat dengan beberapa sumber gempa, berpotensi berkembang pesat seiring beroperasinya bandara serta pembangunan infrastruktur pendukungnya. Penelitian bertujuan menganalisis pola spasial bahaya gempa bumi di 3 (tiga) kecamatan sekitar BJIB, yaitu Kecamatan Kertajati, Ligung, dan Jatitujuh sebagai upaya pengendalian dan pengurangan risiko bencana. Dengan metode AHP berbasis Sistem Informasi Geografis, dilakukan tumpang susun parameter efek tapak lokal, geologi, dan seismotektonik untuk membangun peta bahaya gempa bumi. Kesesuaian tata ruang diperoleh dari analisis tumpang susun peta bahaya gempa bumi dengan peta pola ruang dalam RTRW Kabupaten Majalengka. Hasil penelitian menunjukkan kawasan BJIB berada di zona bahaya gempa bumi sedang, diapit zona bahaya tinggi di bagian selatan dan bahaya rendah di utara. Pengembangan BJIB Kertajati direkomendasikan dilakukan ke arah utara yang relatif lebih stabil terhadap guncangan gempa bumi. Evaluasi pola ruang terhadap peta bahaya gempa bumi menunjukkan perencanaan wilayah di sekitar BJIB Kertajati oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka sudah cukup baik, hanya 5,8% area penelitian yang berada di zona bahaya gempa bumi tinggi.
Managing The COVID-19 Pandemic in The Community-Based Mountain Eruption Zone, Cangkringan Sub-District, in Yogyakarta Maryanto Maryanto; Mangapul Parlindungan Tambunan; Isranto Handoyo Putra
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas Vol 6, No 2: Agustus 2021
Publisher : Master of Epidemiology, School of Postgraduate Studies, Diponegoro University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jekk.v6i2.10891

Abstract

Background: First case in Indonesia was reported in March 2, 2020 and until November, it has infected more than 400.000 people, with more than 300.000 recovered and 15.000 deaths in total. Especially in Cangkringan District and surrounding area, the latest natural disaster is happening in the midst of a COVID-19 pandemic that is eruption of Mount Merapi which encourage local government and outposts to prepare camps for people nearby who suffered from Mount Merapi eruption. Meanwhile, in evacuation camp, the chance of infected by COVID-19 is high and it is a main problem and a purpose of this research.Methods: Methods that is conducted in this research by obtaining vulnerability level data against the outbreak and making a probability map of virus transmission mainly in the eruption red zone.Result: The outcome of this research is COVID-19 mitigation map within eruption red zone of this regency and recommendations about how to control the outbreak among refugees.Conclusion: Therefore, evacuation can be conducted in the midst of pandemic situation because the transmission case is low.