Theresia Emmanuella
Pelita Harapan University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Komunitas Belajar yang Membawa Pertumbuhan Spiritualitas Siswa dalam Meresponi Panggilan Tuhan sebagai Garam dan Terang [A Learning Community that Brings Spiritual Growth to Students in Responding to God's Call to be Salt and Light] Theresia Emmanuella; Imanuel Adhitya Wulanata Chrismastianto
Diligentia: Journal of Theology and Christian Education Vol 5, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/dil.v5i3.6399

Abstract

Education has a role to teach knowledge as well as morals so that students are not only smart, but also have noble character. Juvenile delinquency occurs when moral values have not been internalized. Therefore, Christian education responds by stating that the purpose of Christian education is to bring students to spiritual growth, where moral values and Biblical values are components that must be realized in real action. This paper will focus on how Christian education relates to the learning community in the classroom and how to find a learning community that can bring about spiritual growth. Using a literature review, it is found that learning in a learning community must be done in conjunction with discipleship. Discipleship is the process of learning knowledge as well as instilling the value of biblical truth. The growth of spirituality is characterized by the awareness and desire to serve as salt and light or have a good impact on their environment (Matthew 4:13-14). Through anthropological studies, it is also found that humans have been created to live together. Teachers have a role to lead discipleship in the classroom and students also play a role. Therefore, teachers and students need to work together to achieve this spiritual growth through discipleship in the learning community.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Pendidikan memiliki peran untuk mengajarkan ilmu pengetahuan sekaligus moral sehingga murid tidak hanya cerdas, namun juga berakhlak mulia. Kenakalan remaja yang terjadi sampai saat ini menunjukkan bahwa ada nilai moral yang belum di aplikasikan oleh seseorang. Oleh sebab itu, pendidikan Kristen menjawab hal ini dengan menyatakan bahwa tujuan pendidikan Kristen adalah membawa siswa sampai kepada pertumbuhan spiritualitas, yang mana nilai moral dan nilai Alkitabiah merupakan komponen pertumbuhan spiritualitas yang harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Pendidikan Kristen akan berhubungan dengan komunitas belajar di dalam kelas dan memikirkan bagaimana menemukan komunitas belajar yang dapat membawa pertumbuhan spiritualitas adalah hal yang akan dijawab melalui karya tulis ini. Dengan menggunakan kajian literatur, di temukan bahwa pembelajaran di dalam komunitas belajar harus dilakukan bersamaan dengan pemuridan. Pemuridan adalah proses pembelajaran ilmu pengetahuan sekaligus penanaman nilai kebenaran Alkitab. Pertumbuhan spiritualitas ditandai dengan adanya kesadaran dan keinginan untuk melayani sebagai garam dan terang atau memberikan dampak yang baik bagi lingkungannya (Matius 4:13-14). Melalui kajian antropologi, juga ditemukan bahwa manusia memang sudah diciptakan untuk hidup bersama. Guru memiliki peran untuk memimpin pemuridan di kelas dan siswa juga berperan. Oleh sebab itu, guru dan siswa perlu bekerja sama untuk mencapai pertumbuhan spiritualitas tersebut melalui pemuridan dalam komunitas belajar.
Penggunaan Metode Diskusi untuk mengupayakan Keaktifan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X [Using the Discussion Method to Enhance Student Learning Activeness in Grade 10 Economics Classes] Theresia Emmanuella; Imanuel Adhitya Wulanata Chrismastianto
Diligentia: Journal of Theology and Christian Education Vol 5, No 1 (2023): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/dil.v5i1.6328

Abstract

The problem of student learning activity can happen in the classroom community. Activeness is necessary for students to train them to be someone who wants to use all their abilities to understand science. Activity problems can occur due to lack of student interest in learning. It is parallel with students as human beings who have sinful natures. They tend to indulge their sense of laziness, and boredom and even rebel against everything that is not suitable for them. Then, the less active of students will also complicate learning in groups. So, student’s activeness needs to be pursued to achieve learning objectives. The selection of the proper learning method as a way of distributing material is one way of seeking student learning activities. Discussion as learning method can be an option that can be used to attract students' attention or interest because this method enchanted student’s involvement in learning. This paper will discuss how discussion as learning method can promote student activity with qualitative-descriptive research methods. After using this method, the research found that many students actively participated in learning. However, the shortcoming still found were that this method resulted in a class that was not conducive. This invites teachers not to forget the teacher's role in classroom control. BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Masalah keaktifan belajar siswa adalah salah satu masalah yang terjadi di dalam komunitas kelas. Keaktifan merupakan hal penting bagi siswa untuk melatihnya menjadi seorang yang mau menggunakan semua kemampuannya untuk memahami ilmu pengetahuan. Masalah keaktifan dapat terjadi karena kurangnya minat siswa dalam pembelajaran, hal ini sejalan dengan siswa sebagai manusia yang bernatur dosa. Siswa masih bisa memilih untuk menuruti rasa malas, bosan bahkan memberontak akan segala sesuatu yang tidak sesuai bagi dirinya. Selanjutnya, ketidakaktifan siswa juga akan mempersulit pembelajaran secara berkelompok. Jadi, keaktifan perlu diupayakan guna tercapainya tujuan pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat sebagai cara penyaluran materi menjadi salah satu cara mengupayakan keaktifan belajar siswa. Metode diskusi dapat menjadi pilihan yang dapat digunakan untuk menarik perhatian atau minat siswa karena guru melibatkan mereka di dalam pembelajaran. Tentu dalam paper ini akan dibahas bagaimana penggunaan metode diskusi dapat mengupayakan keaktifan siswa dengan metode penelitian kualitatif-deskriptif. Setelah menggunakan metode ini, ditemukan beberapa keberhasilan yaitu banyak siswa yang ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran pada sebuah kelas. Namun, pada kesempatan mengajar di kelas lainnya, kekurangan yang ditemukan yaitu metode ini menghasilkan kelas yang tidak kondusif. Hal ini mengajak guru untuk tidak melupakan peran guru dalam pengendalian kelas.