Adi Rusmanto, Adi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengenalan Proses Citra secara Digital Widjojo, Suharto; Rusmanto, Adi; Suharjo, S
Forum Geografi Vol 6, No 1 (1992): July 1992
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v6i1.4698

Abstract

Teknologi penginderaan jauh telab berkembang dengan pesat di Indonesia semenjak awal 1970-an. Berbagai jenis aplikasi telah diterapkan baik oleh instansi pemerintah maupun swasta. Pada awal penggunaannya teknologi interpretasi yang dominan dipergunakan oleh para pemakai adalah interpretasi secara visual. Sejalan dengan perkembangan teknologi komputer, analisa citra berkembang pula ke arah digital. Makalah ini mencoba mengenalkan teknologi interpretasi secara digital yang memungkinkan data tersebut diintegrasi dengan sistem informasi geografi yang terus berkembang di Indonesia.
COASTAL THEMATIC DATA INVENTORY FOR COASTAL RESOURCE MONITORING, MANAGEMENT AND PLANNING Kardono, Priyadi; Rusmanto, Adi
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 1, No 2 (1999)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1163.121 KB) | DOI: 10.24895/MIG.1999.1-2.295

Abstract

Indonesia is the most populated and the largest archipelagic country in the world. It consists of more than 17.500 islands and the length of coast line is approximately 81,000 kilometers. The coastal area accommodates for approximately 22% of the total population and very complex human activities such as shipping, industries, aquaculture, tourist resort, real estate, power plant, commerce building, etc. Therefore, if coastal zone planning was not better prepared, this will lead to uncontrolled land use.The complexity of coastal management requires current and accurate data and information, which consist of statistics and maps. The availability of data and information which meet the specification is another problem in coastal management. However, Geographic Information System (GIS) can analyze accurately and quickly spatial data and build natural resource database. Because many institutions were involved in the preparation of natural resource maps, there would be also a problem in preparing the thematic database. Therefore, by integrated preparation, which is doing database preparation in Bappeda of 10 Provinces, the problem can be solved.ABSTRAKlndonesia sebagai negara kepulauan yang terpadat dan terluas di dunia memiliki lebih dari 17.500 pulau dengan panjang garis pantai sekitar 81.000 km. Wlayah pesisirnya dihuni oleh sekitar 22% penduduk Indonesia dengan berbagai kegiatannya, sehingga apabila wilayah pesisir tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan penggunaan lahan yang tidak terkontrol. Rumitnya pengelolaan wilayah pesisir membutuhkan data dan informasi yang baru dan akurat dalam bentuk data statistik ataupun peta. Ketersediaan data yang sesuai dengan kebutuhan juga merupakan masalah dalam pengelolaan wilayah pesisir. Namun demikian Sistim lnformasi Geografis dapat dengan tepat dan cepat menganalisa data spasial dan membangun basisdata sumberdaya alam. Karena penyediaan peta sumberdaya alam melibatkan berbagai institusi, terdapat kendala pula dalam penyusunan basisdata tematik. Untuk itu penyusunan basisdata tematik ini dilaksanakan di 10 Bappeda.
SINKRONISASI DATA TEMATIK KE DALAM SATU SISTEM PEMETAAN DASAR TEMATIK Riadi, Bambang; Rusmanto, Adi
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 11, No 1 (2009)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2252.084 KB) | DOI: 10.24895/MIG.2009.11-1.338

Abstract

Perbedaan waktu penyusunan peta dan bervariasinya sumberdaya manusia dan peralatan yang digunakan, mengakibatkan antar peta tematik tidak mempunyai keakuratan yang sama, walaupun peta-peta tersebut meliput daerah yang sama. Lokasi dan bentuk kenampakan titik, garis, dan area lyang seharusnya divisualisasikan sama pada lembar yang berbeda, pada kenyataannya mempunyai perbedaan yang sangat berarti. Kondisi ini mengakibatkan munculnya perbedaan pada setiap peta perencanaan di suatu daerah sehingga perlu dilakukan sinkronisasi data peta tematik ke dalam satu sistem pemetaan.Kata Kunci: Data Tematik Kehutanan, Sosialisasi, Citra Satelit, Kabupaten Murungraya ABSTRACTThe time difference in the preparation of maps and varied human resources and equipments used, have result the different accuracy among thematic inter-crates, although the maps cover the same area. Appearance of points, lines and areas which should be visualized in the same format for different map sheets, in fact has very significant differences. This condition causes productions of different regional planning maps for different regions. Therefore, it is important to synchronize the thematic data into a single thematic mapping system.Keywords: Forest Thematic Data, Socializations, Satellite Imagery, Murungraya District