Widi Siti Rodhiah
Department of Nutrition, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, Dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital, Jakarta, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ASSOCIATION BETWEEN SOCIAL EATING AND DIET QUALITY AMONG ADULT Widi Siti Rodhiah; Dian Novita Chandra; Helda Khusun
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.18653

Abstract

Masyarakat modern memiliki kualitas diet rendah dengan diet tinggi lemak jenuh, gula, produk olahan dan makanan sumber serat yang rendah. Studi pada orang dewasa Indonesia di Jawa Timur melaporkan di daerah perkotaan, 96,9% memiliki kualitas makanan yang buruk, dan dari pedesaan, 92,1% memiliki kualitas makanan yang buruk. Kualitas diet yang buruk dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas. Obesitas di seluruh dunia sedang meningkat, menjadikannya masalah kesehatan dengan prioritas tinggi. “Social eating” dianggap sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas diet, hal ini mempengaruhi apa, dimana, dan seberapa banyak orang makan. Perubahan tersebut disebabkan kebiasaan diet modern seperti asupan tinggi gula, lemak, fast food, dan soda. Bila jumlah asupan makanan melebihi jumlah yang dianjurkan melalui makanan berkalori tinggi dan pola makan yang tidak seimbang akan menyebabkan kualitas pola makan yang buruk atau peningkatan risiko kenaikan berat badan dan obesitas.  Literatur review ini menggunakan database online pada Scorpus, PubMed, dan Science direct dengan keywords "social eating AND diet quality" "meal OR food preparation AND diet quality". Wanita yang makan bersama, makan yang disiapkan diluar rumah, dan makanan yang dikonsumsi diluar rumah memiliki kualitas diet yang lebih rendah, sedangkan pada pria yang makan dengan orang lain, mengonsumsi makanan yang disiapkan di rumah memiliki kualitas diet yang lebih tinggi. Temuan menunjukkan bahwa program intervensi gizi untuk orang dewasa harus mendorong pemahaman tentang makanan sehat, metode memasak, dan pemilihan bahan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi individu, baik saat makan di luar maupun di rumah.