Rifa Juliana Kartika
Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PELAKSANAAN ASUHAN GIZI TERSTANDAR PASIEN KANKER SERVIKS III B, LOW INTAKE, ANEMIA Rifa Juliana Kartika; Trias Mahmudiono; Afifah Desi Natasya
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.18655

Abstract

anker serviks merupakan salah satu jenis kanker rahim yang disebabkan karena pertumbuhan abnormal jaringan epitel serviks akibat infeksi human papillomavirus (HPV) risiko tinggi onkogenik yang persisten. Anemia sering menjadi penyakit komplikasi pada pasien kanker yang biasanya terjadi karena kekurangan zat besi dan perdarahan tumor. Pada penelitian ini, diet Tinggi Kalori dan Tinggi Protein diberikan sebagai Proses Asuhan Gizi Tertandar (PAGT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi PAGT dan pemberian Diet TKTP pada pasien kanker serviks III B, low intake, dan anemia. Studi kasus dilakukan bulan November 2022 pada pasien rawat inap di RS Universitas Airlangga, Surabaya. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan pemilihan pasien berdasarkan kriteria kasus besar yang telah ditentukan sebelumnya oleh ahli gizi rumah sakit dan pembimbing magang. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan meninjau rekam medis pasien berdasarkan persetujuan perawat jaga yang juga didampingi ahli gizi rumah sakit. Peneliti menggunakan metode observasi selama 3 hari pada aspek asupan, aspek fisik/klinis, dan aspek biokimia. Peneliti juga melakukan studi literatur untuk melengkapi data yang diperlukan. Hasil penelitian ini berdasarkan monitoring dan evaluasi terjadi perubahan jenis makanan sejalan dengan nafsu makan pasien yang menurun, fisik/klinis belum membaik, dan asupan makan pasien yang kurang dari target (<50%). Pemulihan kondisi pasien terbilang tidak berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan pasien masih menunjukkan tanda fisik/klinis lemas dan nyeri, walaupun asupan makan pasien meningkat, tetapi masih jauh dari target.