Muhammad Takbir
Aqidah Dan Filsafat Islam, UIN Alauddin Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Anak-Anak dalam Utopia Neoliberalisme: Kritik atas Paradigma Kurikulum Merdeka pada PAUD Khairul Huda; Muhammad Takbir
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v7i4.4059

Abstract

Pengaruh neoliberalisme pada pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah berlangsung sejak lama. Penelitian ini berupaya untuk menelaah secara kritis paradigma kurikulum merdeka belajar PAUD. Studi ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menjadikan naskah kebijakan dan buku panduan kurikulum merdeka PAUD sebagai sumber data primer. Sedangkan sumber sekundernya berupa penelitian terdahulu yang relevan. Data-data tersebut selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis isi. Kurikulum merdeka belajar PAUD diimplementasikan lewat pembelajaran berbasis projek (bermain bermakna) yang terbatas pada tema tertentu. Penelitian ini berargumen bahwa pembatasan tema-tema pembelajaran, secara tersirat menjadi penanda bahwa bermain bermakna dalam konsepsi kurikulum merdeka pada PAUD masih mengandaikan anak dalam kepengaturan diri. Alih-alih memberikan kemerdekaan dan kebebasan kepada anak dalam proses belajar dan bermain di lingkungannya, namun cara pandang seperti ini justru kental dengan pengaturan diri yang pada akhirnya malah mengokohkan wacana neoliberal pada PAUD. Padahal, anak-anak dalam melihat semua hal sebagai peluang untuk bermain dan mereka akan bermain hampir di mana saja dengan siapa pun mereka bermain.
Negotiation Between Patuntung and Islam in Kajang, South Sulawesi, Indonesia Malliongi, Muhammad Takbir; Septiwiharti, Dwi; Nurbaety, Andi; Hak, Imamul; Ibrahim, Ibrahim
Jurnal Theologia Vol. 34 No. 2 (2023)
Publisher : The Faculty of Islamic Theology and Humanities, UIN Walisongo Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/teo.2023.34.2.17961

Abstract

This research examines the relationship between Islam as a world religion and Patuntung as a traditional religion adhered to by the Ammatoa indigenous community in Kajang, South Sulawesi. The relationship between these two religions is not only oppositional or harmonious but also dynamic and negotiating. This research uses a qualitative method with a 'New Ethnography' approach, which pays attention to three aspects: self-reflection, polyvocality, and testimony. The findings of this research show that the meeting between Islam and Patuntung produces a hybrid reality, namely Sallang, which is basically a different Islam and another Patuntung. Sallang is a new reality that emerged from the meeting between Islam and Patuntung. This is clearly seen from Ammatoa's belief that the Koran is 40 juz, 10 juz revealed in Kajang, and 30 juz revealed in Mecca. This research provides a new contribution to the study of the relationship between world religions and indigenous religions, especially in Indonesia.