Alvin Trisiena Putra
S1 ilmu Pemerintahan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Involuntary Resettlement dan Strategi Bertahan Perkumpulan Warga Kampung Bayam: Studi Kasus Pembangunan Jakarta International Stadium Alvin Trisiena Putra; Wijayanto - -; bangkit Aditya Wiryawan
Journal of Politic and Government Studies Vol 12, No 4 : Periode Wisuda Oktober 2023
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu perihal dampak pembangunan terhadap suatu komunitas warga di Kampung Bayam, suatu kampung di Jakarta Utara yang terpaksa dibongkar menjadi tempat pembangunan Jakarta International Stadium, melalui konsep involuntary resettlement dari United Nations. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk meneliti strategi bertahan dari Perkumpulan Warga Kampung Bayam (PWKB), sebuah perkumpulan yang dibuat oleh warga untuk menyatukan pendapat dan kekuatan komunitas, melalui perspektif Identity-oriented theory. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk menangkap kompleksitas yang terjadi pada subjek penelitian. Pada tahap pengumpulan data primer, penulis menggunakan teknik observasi dan wawancara dan juga menggunakan jurnal ilmiah, buku, dan artikel internet sebagai sumber dari data sekunder. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengelola pembangunan, yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tidak mengimplementasikan konsep involuntary resettlement yang baik kepada warga eks-Kampung Bayam, utamanya karena tidak adanya pemberian kompensasi yang berkelanjutan untuk membantu pemulihan kualitas hidup warga. Terdapat juga pengabaian tanggung jawab hukum dari pengelola karena belum bisa dihuninya Kampung Susun Bayam oleh warga eks-Kampung Bayam, kendati terdapat kekuatan hukum yang telah dipegang warga. Selain itu, PWKB memberlakukan tiga faktor penting dalam perspektif identity-oriented theory, yakni identitas kolektif, solidaritas, dan komitmen, sebagai strategi bertahan dan juga cara untuk mencapai tujuan kolektif mereka, walau terdapat perpecahan di dalam komunitas warga yang menjadi suatu kompleksitas tersendiri