PT. Prima Sarana Gemilang (PT. PSG) adalah kontraktor pertambangan dan konstruksi umum di Indonesia. Perusahaan ini mempunyai salah satu jobsite penambangan di PT. Pada Idi yang berlokasi di Desa Luwe Hulu, Kecamatan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah. Sistem penambangan yang digunakan yaitu sistem tambang terbuka dengan metode strip mine coal mining. PT. PSG memiliki target produksi overburden sebesar 800.000 BCM/ bulan dan batubara sebesar 60.000 MT dengan nilai stripping ratio maksimal 12: 1. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan urutan penambangan batubara mingguan pada bulan April 2022 yang meliputi forecast production berdasarkan ketersediaan alat, rancangan kemajuan penambangan mingguan, dan rancangan disposal mingguan. Metodelogi penelitian yang dilakukan menggunakan studi literatur untuk mencari referensi yang mendukung penelitian ini. Kemudian melakukan studi lapangan mengenai permasalahan yang ada di PT. Prima Sarana Gemilang. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data yang telah didapat kemudian diolah dan dianalisis menggunakan software Microsoft excel dan Minescape 5.7 sehingga menghasilkan suatu kesimpulan berupa rancangan urutan penambangan mingguan yang memenuhi perhitungan forecast production dengan rencana target produksi penambangan batubara sebesar 820.837 ton/tahun untuk overburden dan 70.154 MT untuk batubara. Rancangan urutan penambangan mingguan dibuat didasarkan pada rencana target produksi yang telah ditentukan dengan kapasitas besaran dilebihkan 2% untuk menggantikan kehilangan dari proses pengangkutan. Rancangan disposal terletak 1000 m di sebelah barat laut dari pit A. Total kapasitas disposal berdasarkan desain sebesar 1,042,463 LCM. Besarnya kapasitas disposal lebih besar 2% setiap minggunya terhadap reserve berdasarkan desain dengan jenis timbunan yang diterapkan adalah terrance dump. Jenis timbunan terrance dump dipilih karena topografi di daerah penelitian tidak begitu curam. Kebutuhan alat pada setiap minggunya berbeda-beda dikarenakan faktor ketersediaan alat berat dan jarak menuju disposal.