Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Covid-19 and Coal Industry in Indonesia: A Preliminary Analysis Shofa Rijalul Haq; Ratna Mustika Dewi; Lidana Erfiandri; Puji Handayani Kasih; Aldin Ardian
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v5i2.6787

Abstract

Corona Virus Disease (COVID-19) pandemic dramatically impacted the energy sector. About 4.5% of global primary energy consumption dropped in 2020, where coal demand decreased by 220 million tons of coal equivalent. The drop was driven by lower electricity demand due to policies against Covid-19 (i.e., travel restriction, lockdown, and new standard). In particular, the COVID-19 crisis has already created profound uncertainties for the Indonesian coal mining industry as one of the world's largest coal producers and exporters. Coal is the primary energy source for Indonesian electricity, contributing to the national revenues. A debate about action to take, whether to focus on dealing with Covid-19 health or maintaining economic growth, is unavoidable. With the number of cases continuing to rise, we set out to investigate the impact of COVID-19 on Indonesia's coal mining industry. Rapid desk assessment and descriptive statistical approach were used in this study by evaluating secondary data during the pandemic, comparing with previous years before the COVID-19 pandemic. The results revealed a tangible transformation in coal demand, production, and price. Despite domestic coal consumption for power generation decreased, the coal price increased in mid of 2021 due to rising coal demand in China.
Covid-19 and Coal Industry in Indonesia: A Preliminary Analysis Shofa Rijalul Haq; Ratna Mustika Dewi; Lidana Erfiandri; Puji Handayani Kasih; Aldin Ardian
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v5i2.6787

Abstract

Corona Virus Disease (COVID-19) pandemic dramatically impacted the energy sector. About 4.5% of global primary energy consumption dropped in 2020, where coal demand decreased by 220 million tons of coal equivalent. The drop was driven by lower electricity demand due to policies against Covid-19 (i.e., travel restriction, lockdown, and new standard). In particular, the COVID-19 crisis has already created profound uncertainties for the Indonesian coal mining industry as one of the world's largest coal producers and exporters. Coal is the primary energy source for Indonesian electricity, contributing to the national revenues. A debate about action to take, whether to focus on dealing with Covid-19 health or maintaining economic growth, is unavoidable. With the number of cases continuing to rise, we set out to investigate the impact of COVID-19 on Indonesia's coal mining industry. Rapid desk assessment and descriptive statistical approach were used in this study by evaluating secondary data during the pandemic, comparing with previous years before the COVID-19 pandemic. The results revealed a tangible transformation in coal demand, production, and price. Despite domestic coal consumption for power generation decreased, the coal price increased in mid of 2021 due to rising coal demand in China.
Analisis Regresi Multivariat Untuk Rancangan TeknisKemajuan Penambangan Batubara Di Pit OS Pt Bukit Makmur Mandiri Utama Job Site Lati, Kabupaten Berau Gede Gupta Rastika; Shofa Rijalul Haq; Raden Haryanto; Edy Nursanto
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 1 (2023): Juli 2023
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i1.10529

Abstract

PT BUMA merupakan perusahaan tambang batubara yang terletak di Kabupaten Berau Provinsi  Kalimantan Timur. Target produksi OB pada Pit OS di PT. BUMA pada bulan Januari sebesar 536.195 BCM, pada bulan Februari sebesar 516.146 BCM, dan pada bulan Maret sebesar 537.557 BCM. Sementara itu, target produksi batubara pada bulan Januari sebesar 19.595 ton, pada bulan Februari sebesar 19.734 ton, dan bulan Maret sebesar 18.803. Berdasarkan target produksi OB dan batubara, maka target SR pada bulan Januari sebesar 27,36, pada bulan Februari sebesar 12,70 dan pada bulan Maret sebesar 26,16. Pada area penelitian juga belum ditemukan adanya perimeter ditch. Ketercapaian produksi perusahaan juga tidak tercapai pada bulan-bulan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan teknis kemajuan penambangan bulanan pada Triwulan I Tahun 2023, selanjutnya dibuat rancangan perimeter ditch dan kemudian melihat hubungan faktor hidrologi dan produksi. Hasil reserve rancangan pada bulan Januari mendapatkan OB sebesar 589.771 BCM, tonase batubara sebesar 21.774 ton (SR = 12,88:1). Pada bulan Februari mendapatkan OB sebesar 555.650 BCM, tonase batubara sebesar 21.567 ton (SR = 12,66:1). Pada bulan Maret mendapatkan OB sebesar 585.274 BCM, tonase batubara sebesar 21.662 ton (SR = 12,82:1). Pada rancangan disposal didapatkan kapasitas disposal bulan Januari sebesar 852.564 LCM, bulan Februari sebesar 812.036 LCM, dan bulan Maret sebesar 854.875 LCM. Berdasarkan debit air limpasan sebesar 4,21 m3 /detik untuk area pit didapat dimensi paritan dengan kedalaman 1,51 m sementara untuk area disposal dengan debit air limpasan sebesar 4,09 m3/detik didapat dimensi paritan dengan kedalaman 1,49 m. Panjang total perimeter ditch untuk pit pada Bulan Januari adalah 7.890 m, Bulan Februari sepanjang 7.845 m dan untuk  Maret adalah 7.809 m. Hasil regresi multivariat menunjukkan antara ketercapaian produksi dan faktor hidrologi memiliki korelasi kuat. Hasil prediksi ketercapaian produksi menunjukkan dalam kondisi hujan ekstrem produksi tidak dapat tercapai. Sesuai dengan persamaan regresi diperoleh peningkatan ketercapaian produksi sebesar 20% jika perimeter ditch diterapkan pada tambang.
Rancangan Urutan Penambangan Batubara Mingguan Bulan April 2022 Berdasarkan Ketersediaan Alat Mekanis Di Tambang Terbuka Pit B Utara PT. Prima Sarana Gemilang, Job Site PT. Pada Idi, Desa Luwe Hulu, Provinsi Kalimantan Tengah Rafi Dzarbila Akhyar; Edy Nursanto; Inmarlinianto Inmarlinianto; Shofa Rijalul Haq
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 8, No 2 (2023): Januari
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v8i2.9149

Abstract

PT. Prima Sarana Gemilang (PT. PSG) adalah kontraktor pertambangan dan konstruksi umum di Indonesia. Perusahaan ini mempunyai salah satu jobsite penambangan di PT. Pada Idi yang berlokasi di Desa Luwe Hulu, Kecamatan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah. Sistem penambangan yang digunakan yaitu sistem tambang terbuka dengan metode strip mine coal mining. PT. PSG memiliki target produksi overburden sebesar 800.000 BCM/ bulan dan batubara sebesar 60.000 MT dengan nilai stripping ratio maksimal 12: 1. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan urutan penambangan batubara mingguan pada bulan April 2022 yang meliputi forecast production berdasarkan ketersediaan alat, rancangan kemajuan penambangan mingguan, dan rancangan disposal mingguan. Metodelogi penelitian yang dilakukan menggunakan studi literatur untuk mencari referensi yang mendukung penelitian ini. Kemudian melakukan studi lapangan mengenai permasalahan yang ada di PT. Prima Sarana Gemilang. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data yang telah didapat kemudian diolah dan dianalisis menggunakan software Microsoft excel dan Minescape 5.7 sehingga menghasilkan suatu kesimpulan berupa rancangan urutan penambangan mingguan yang memenuhi perhitungan forecast production dengan rencana target produksi penambangan batubara sebesar 820.837 ton/tahun untuk overburden dan 70.154 MT untuk batubara. Rancangan urutan penambangan mingguan dibuat didasarkan pada rencana target produksi yang telah ditentukan dengan kapasitas besaran dilebihkan 2% untuk menggantikan kehilangan dari proses pengangkutan. Rancangan disposal terletak 1000 m di sebelah barat laut dari pit A. Total kapasitas disposal berdasarkan desain sebesar 1,042,463 LCM. Besarnya kapasitas disposal lebih besar 2% setiap minggunya terhadap reserve berdasarkan desain dengan jenis timbunan yang diterapkan adalah terrance dump. Jenis timbunan terrance dump dipilih karena topografi di daerah penelitian tidak begitu curam. Kebutuhan alat pada setiap minggunya berbeda-beda dikarenakan faktor ketersediaan alat berat dan jarak menuju disposal.
The Overview of Indonesia Coal Bed Methane Resources Edy Nursanto; Shofa Rijalul Haq; Inmarlinianto Inmarlinianto
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 4, No 2 (February 2024)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v4i2.11170

Abstract

Coal Bed Methane (CBM) is generated by coal layers, there is a preceding process, which is the formation of coal (coalification). Coalification begins with the burial of organic material originating from plants. The burial, lasting hundreds of millions of years, results in increasing temperatures and pressures, causing physical and chemical changes to the organic material. Methane gas, the largest component of CBM, is formed. Two processes: biogenic and thermogenic. In the early stages of coalification, biogenic methane gas is produced as a byproduct of the activities of decomposing microorganisms (anaerobic bacteria), similar to what occurs in the decomposition of organic waste.  Only about 5 to 20 percent is stored within coal. There are four mechanisms for gas storage in coal: absorption, adsorption, free gas, and gas dissolved in water.  Among these four mechanisms, adsorption is the most significant, accounting for 98 percent of the stored CBM in a combined system of micropores (coal matrix) and cleats. Coal Bed Methane resources in Indonesia can be found across South Kalimantan, East Kalimantan, Sumatra, and Java.
Analysis of Humic Acid Content in Reject Coal as an Organic Fertilizer in Coal Mining Reclamation Areas Roy Nastigor Nasution; Edy Nursanto; Rika Ernawati; Shofa Rijalul Haq
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 4, No 2 (February 2024)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v4i2.11159

Abstract

An important effort to restore the productivity of degraded land is land reclamation, especially in areas where ecosystems have been destroyed. The use of organic materials that can improve soil quality is one of the methods used in the reclamation process. Humic acid, an organic component found in natural organic materials such as humus and compost, has attracted attention as an organic fertilizer material that can be used in reclamation, the aim of this research is to analyze the use of humic acid as an organic fertilizer in the reclamation process in the Spice Land area, South Kalimantan. This research was carried out through field and laboratory studies, looking at how humic acid affects the properties of degraded soil, pH, height and stem diameter. The results showed that the application of humic acid significantly improved the quality of reclaimed soil by increasing the soil's capacity to store water and increasing its fertility in addition to the physicochemical benefits, the use of humic acid helps the environment. By using it as an organic fertilizer in the reclamation process, you no longer need to use synthetic chemical fertilizers, which can have a bad impact on the environment. It also supports sustainable agricultural practices ,in reclamation, the use of humic acid as an organic fertilizer shows great potential to increase the success rate of restoration of degraded land. Consequently, this research encourages environmentally friendly practices for the restoration of damaged ecosystems and helps sustainable land management.
Ambient Air Quality Assessment in the Limestone Mining Area of Ponjong District, Gunung Kidul, Indonesia Tasidjawa, Gabriela Elisabeth; Ernawati, Rika; Cahyadi, Tedy Agung; Nursanto, Edy; Haq, Shofa Rijalul; Setiyawa, Meindra
Journal of Earth and Marine Technology (JEMT) Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelititan dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Adhi Tama Suraba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jemt.2024.v4i2.5404

Abstract

Limestone, a non-metallic industrial mineral, is abundantly found across Indonesia. The extraction process involves overburden removal, limestone breaking using rock breakers, loading onto dump trucks with excavators, stockpiling, and subsequent processing. These activities can negatively impact the environment, particularly air quality. To evaluate the ambient air quality in the mining area, measurements were taken focusing on hazardous substances such as SO2, CO, NO2, O3, and Total Suspended Particles (TSP). This study aims to assess the ambient air quality within the limestone mining area. Results indicate that the ambient air quality in the mining area is relatively good, with no parameters exceeding established quality standards. Specifically, SO2 levels were 9.39 µg/m³, NO2 levels were 4.19 µg/m³, CO levels were 69.74 µg/m³, O3 levels were 24.90 µg/m³, and TSP levels were 133.26 µg/m³. For a more comprehensive assessment, it is recommended to conduct extended monitoring of these parameters to ensure the long-term air quality status for both the environment and the mine workers
ANALISIS FLEET MANAGEMENT SYSTEM UNTUK OPTIMALISASI KONSUMSI ENERGI DAN EMISI GAS RUMAH KACA PADA KEGIATAN PENGUPASAN OVERBURDEN DI PIT 3 BANKO TENGAH PT BUKIT ASAM Tbk, SUMATERA SELATAN Rahmatulah, Raja Rhezki; Haq, Shofa Rijalul; Inmarlinianto, Inmarlinianto; Suharyadi, Heru; Ardian, Aldin; Soekamto, Untung
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 10, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13253

Abstract

PT. Bukit Asam Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Lokasi penambangan batu bara berada di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Metode penambangan yang digunakan oleh PT. Bukit Asam Tbk adalah tambang terbuka. Pelaksanaan pengupasan overburden di pit 3 Banko Tengah Satuan Kerja Penambangan Swakelola menggunakan alat gali-muat Shovel Komatsu PC 3000E-6 Elektrik dan alat angkut Rigid Truck Belaz 75135. Sebagai komitmen mendukung program Tujuan Pembangunan Keberlanjutan (SDGs), PT Bukit Asam (PTBA) menjalankan berbagai program elektrifikasi dan inisiatif lainnya sebagai bagian dari komitmennya terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan optimalisasi penggunaan energi dalam operasi penambangannya. Melalui penelitian ini, dilakukan perhitungan konsumsi energi dan produksi emisi gas rumah kaca (GRK) di pit 3 Banko Tengah pada fleet 3004, 3005, dan 3006 serta dilakukan pengoptimalan dengan cara penekanan konsumsi bahan bakar dalam memproduksi overburden. Permasalahan yang dihadapi adalah tidak tercapainya target produksi overburden di fleet 3004, 3005 dan 3006 pada bulan Januari 2024 sehingga diperlukan analisis terhadap faktor yang menghambat ketercapaian target produksi. Setelah dilakukannya pengamatan dan observasi di lapangan, salah satu faktor utama yang menghambat ketidaktercapaian produksi adalah sedikitnya waktu kerja efektif yang disebabkan oleh hambatan-hambatan kerja serta kesesuaian geometri jalan dan front penambangan. Disamping itu, penggunaan alat mekanis di pertambangan juga berhubungan dengan penggunaan bahan bakar, sehingga dilakukan analisis terhadap fuel ratio optimal dari alat angkut untuk menekanan konsumsi bahan bakar dalam memproduksi overburden. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh konsumsi energi rata-rata alat angkut RT Belaz 75135 sebesar 20,290 MJ/BCM dengan produksi emisi gas rumah kaca sebesar 1,525 KgCO2/BCM. Alat gali muat yang digunakan merupakan electric shovel sehingga konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan lebih kecil, penggunaan alat ini merupakan salah satu impelementasi program elektrifikasi peralatan. Konsumsi energi rata-rata alat gali muat electric shovel sebesar 1,485 MJ/BCM dan produksi emisi gas rumah kaca sebesar 0,355 MJ/BCM. Optimalisasi konsumsi energi berfokus pada alat angkut dalam konsumsi bahan bakar dalam pengangkutan overburden. Melalui simulasi rimpull diperoleh penekanan waktu edar alat angkut yang menghasilkan fuel ratio optimal dalam produksi overburden. Hasil dari optimalisasi konsumsi energi pada alat angkut yaitu terjadi penurunan konsumsi energi menjadi 16,679 MJ/BCM dengan penurunan produksi gas rumah kaca menjadi 1,254 MJ/BCM.
ANALYTICAL HIERARCY PROCESS UNTUK OPTIMALISASI FLEET YANG TERINTEGRASI DENGAN FAKTOR EKONOMI DAN LINGKUNGAN PT SENTOSA LAJU SEJAHTERA, KABUPATEN KAPUAS, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Firdaust, Rosyid Umar Husein Ars; Haq, Shofa Rijalul; Wiyono, Bagus; Titisariwati, Indun; Siwidiani, Indri Lesta; Mirahati, Riria Zendi
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 10, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13247

Abstract

PT. Sentosa Laju Sejahtera (SLS) didirikan pada tahun 2015, dengan spesialisasi jasa kontraktor batubara dan pertambangan mineral. PT. SLS juga memiliki dan mengoperasikan beberapa tambang batubara dan nikel yang tersebar di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tenggara. Saat ini PT. Sentosa Laju Sejahtera memiliki beberapa kontrak site pertambangan di Kalimantan Tengah termasuk Site PT. Tuah Globe Mining, PT. Sentosa Laju Sejahtera menjadi kontraktor tunggal untuk segala kegiatan penambangan batubara di PT. Tuah Globe Mining. Permasalahan yang dialami adalah tidak tercapainya target produksi selama beberapa bulan terakhir. Adapun target produksi yang ditentukan oleh perusahaan pada saat penelitian dilaksanakan adalah sebesar 143.888 ton /bulan, sedangkan produksi aktual pada saat dilaksanakan penelitian adalah sebesar 105.825 ton /bulan. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi ketidak tercapaian target produksi pada penambangan batu gamping di PT. Tuah Globe Mining. Metode yang dipakai untuk analisis data pada penilitian ini adalah metode AHP (Analytical Hierarcy Process). Pada metode ini, faktor yang mempengaruhi produktivitas dibagi menjadi 5 kriteria yaitu man, machine, material, method, dan time Fleet yang optimal tidak hanya ditunjunjukkan dari nilai produktivitas yang tinggi, tetapi juga telah terintegrasi oleh faktor lingkungan yang sejalur dengan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) di bidang pertambangan dan faktor ekonomi yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Fleet 2 merupakan Fleet yang paling optimal dari segi produktivitas fleet dan sedikitnya emisi yang dihasilkan dibanding Fleet 1 selain itu dengan mengoperasikan Fleet 2 perusahaan bisa menghemat pengeluaran untuk biaya operasional sebesar Rp251.627.034 per bulan.
ANALISIS PERHITUNGAN KEBUTUHAN MOTOR GRADER TIAP JALAN ANGKUT OVERBURDEN SAAT KONDISI SLIPPERY DI PIT PQRT PT BUMA JOBSITE LATI, KABUPATEN BERAU, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Wicaksono, Muhammad Arief; Haq, Shofa Rijalul; Rosadi, Peter Eka; Suharyadi, Heru; Herawati, Yunie
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 2 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i2.11869

Abstract

PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan batubara. Sistem penambangan yang diterapkan adalah sistem tambang terbuka sehingga seluruh operasional dipengaruhi oleh cuaca. Penelitian ini dilakukan pengamatan dan pengambilan data secara langsung di lapangan maupun secara tidak langsung yang kemudian dilakukan pengolahan data. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah penurunan performa slippery sebesar 2,37 jam dengan target 1,29 jam pada Bulan Maret. Hal ini disebabkan oleh tidak tercapainya produktivitas motor grader sebesar 12.910,31 m2/jam dari target sebesar 15.200 m2/jam pada Motor Grader Komatsu GD825A dan sebesar 20.233,47 m2/jam dari target sebesar 23.275 m2/jam pada Motor Grader CAT 24M. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas motor grader yaitu kecepatan pada beberapa segmen jalan tidak sesuai target disebabkan oleh grade jalan tidak sesuai standar, lebar blade efektif yang digunakan belum optimal, dan pengelolaan hambatan kerja belum optimal menyebabkan efisiensi kerja tidak sesuai targetsehingga perlu dilakukan perbaikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas motor grader.Upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengelolaan grade jalan dari sesuai standar sehingga kecepatan motor grader meningkat, menggunakan lebar blade motor grader yang optimal,dan pengelolaan hambtan kerja sehingga efisiensi kerja meningkat. Setelah dilakukan upaya perbaikan tersebut, maka produktivitas Motor Grader Komatsu GD825A meningkat dari 12.831,78 m2/jam menjadi 22.507,09 m2/jam dan Motor Grader CAT 24M dari 20.085,86 m2/jam menjadi 32.175,55 m2/jam. Mendapatkan kebutuhan motor grader optimal tiap jalan angkut overburden untuk penangana slippery dengan menggunakan simulasi 5 karena mendapatkan volume total recovery after rain sebesar 45.883,59 BCM.Kata kunci: slippery, produktivitas motor grader, kebutuhan motor grader.