Bayu Bambang Nurfuaji
bayubambangnurfauzi@uinsgd.ac.id

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MANAGEMEN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN ISLAM DALAM MENUMBUHKAN MODERASI BERAGAMA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 20 BANDUNG Bayu Bambang Nurfuaji; Mohamad Erihadiana
Jurnal Al-Ulum : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ke-Islaman Vol 10 No 3 (2023): al-Ulum: Jurnal Pendidikan, Penelitian dan Pemikiran Keislaman
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/alulum.10.3.2023.257-266

Abstract

Fenomena keberagamaan di Indonesia akhir-akhir ini mengalami dinamika dan perkembangan yang menarik. Berbagai aliran dan gerakan keagamaan seringkali lebih mengedepankan sikap ekstrimisme dan radikalisme sehingga memunculkan sikap pro dan kontra di masyarakat yang berujung pada konflik sosial yang mengakibatkan lunturnya sikap toleransi dan nasionalisme. Hal tersebut yang menjadi latar belakang peneliti untuk mengangkat tema penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif deskriptif dengan informan utama adalah para guru dan Sebagian siswa. Sedangkan Teknik pengumpulan datanya adalah dengan menggunan interview, observasi dan analisis data dokumentasi. Dan hasil dari penelitian ini adalah gerakan keagamaan yang ada di Indonesia disinyalir juga telah masuk di sekolah melalui ROHIS pada SMA. Organisasi Kerohanian Islam pernah terkontaminasi oleh paham-paham radikal yang menentang ideologi negara dan memiliki faham islam yang ekstrimis. ROHIS merupakan bagian dari organisasi intra sekolah yang dapat menjadi salah satu media untuk pembinaan moral dan akhlak Islami, dan pribadi yang tangguh menghadapi masa depan. Sedangkan misi ROHIS ialah memberikan pendidikan dan pelatihan tentang keislaman dan oganisasi serta optimalisasi dakwah dilingkungan sekolah. Implikasi dari penelitian ini adalah banyak pengetahuan melalui pengalaman kegiatan ektra kurikuler ini moderasi beragama yang kemudian dimplementasikan kedalam bentuk bangunan rasa Nasinalisme dan dijauhkan dari sikap ektrimisme dan radikalisme dapat terbangun dan melekat pada jiwa peserta didik.