Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

NILAI SOSIAL DALAM CERPEN KORAN SINGGALANG EDISI JANUARI-FEBRUARI TAHUN 2015 KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA Martin, Megasari
Menara Ilmu Vol 10, No 72 (2016): Jurnal Menara Ilmu November Jilid 1
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v10i72.29

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan nilai-nilai sosialdalam cerpen koran Singgalangpada edisi Januari-Februari tahun 2015. Data penelitian iniadalah kalimat-kalimat, yang berhubungan dengan nilai sosial yang terdapat dalam cerpenterbitan koran Singgalang edisi Januari-Februari tahun 2015. Sumber data dalam penelitian iniadalah cerpen koran Singgalang edisi Januari-Februari tahun 2015.Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Objekpenelitiannya adalah cerpen koran Singgalang dari edisi Januari-Februari tahun 2015.Instrumen penelitiannya adalah peneliti sendiri ditambah dokumen berupa cerpen terbitankoran Singgalang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: (1) membaca danmemahami cerpen media masa Singgalang yang sudah disediakan, dengan tujuan untukmemperoleh pemahaman yang jelas tentang cerpen yang disediakan, (2) mencatat danmenandai objek penelitian yang ditemukan, dan (3) menginventarisasikan data yangberhubungan dengan nilai sosial. Teknik analisis datanya adalah 1) mengidentifikasi datasesuai dengan konsep nilai sosial dan tokoh cerpen: (2) mengklasifikasikan data sesuai denganteori yang digunakan, teori yang digunakan adalah teori menurut Kluckhon (dalam Budiarti,2009:32-33) (3) menganalisis dan mengintrepetasikan data; (4) menyimpulkan hasil penelitiandan (5) menulis laporan. Dan teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitian iniadalah teknik uraian rinci.Berdasarkan temuan data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa halsebagai berikut: pertama terdapat 12 cerpen koran Singgalang yang menjadi sumber datapenelitian, kedua dari 12 cerpen terdapat enam cerpen yang memiliki nilai sosial yangdikemukakan oleh Kluckhon, yaitu nilai hakikat hidup manusia, nilai hakikat karya manusia,nilai hakikat manusia dalam ruang dan waktu, nilai hubungan manusia dengan alam sekitar,dan nilai hakikat manusia dengan sesamanya. Enam cerpen lainnya tidak memiliki salah satudari kelima nilai sosial tersebut. Ketiga dari lima nilai sosial yang ada hanya nilai hakikatmanusia dalam ruang dan waktu yang dimiliki oleh ke 12 cerpen. Nilai hakikat manusia dalamruang dan waktu adalah nilai yang mengajarkan cara memanfaatkan waktu yang ada denganbaik.Kata Kunci: nilai sosial, sosiologi sastra, cerpen Koran Singgalang.
EKRANISASI NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA KE FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA SUTRADARA KUNTZ AGUS martin, megasari
Jurnal KATA Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Kata : Penelitian tentang Ilmu Bahasa dan Sastra
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.794 KB) | DOI: 10.22216/jk.v1i1.1547

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Datapenelitian ini adalah episode cerita novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia dan filmSurga yang Tak Dirindukan karya sutradara Kuntz Agus.Berdasarkan hasil penelitian, diisimpulkan hal-hal berikut. Pertama, terjadi pengurangan bagian ceritan novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia di dalam film Surga yang Tak Dirindukan karya sutradara Kuntz Agus. Kedua, terjadi penambahan episode cerita di dalam film. Ketiga, terjadi perubahan variasi peristiwa, tokoh dan latar episode cerita dalam film Surga yang Tak Dirindukan karya sutradara Kuntz Agus. Pengurangan, penambahan dan perubahan variasi pada novel dan film Surga yang Tak Dirindukan dapat berupa tokoh, alur dan latar. Perubahan tersebut dapat menyebabkan perubahan makna dan sudut pandang cerita.
REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM NOVEL TERUSIR KARYA BUYA HAMKA: KAJIAN FEMINISME EKSISTENSIAL SERTA IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJAN SASTRA DI SMA Martin, Megasari; Rifalda, Azri; Delni, Delni
Inovasi Pendidikan Vol 12, No 1 (2025): Volume 12 No. 1, Maret 2025
Publisher : FKIP UMSB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/ip.v12i1.7088

Abstract

This study examines the representation of women in Terusir, a novel by Buya Hamka, through the lens of existentialist feminism. The main character, Mariah, is portrayed as a woman who experiences gender injustice within a patriarchal society. She faces various forms of marginalization, including abandonment by her husband, social stigma, workplace discrimination, physical and psychological violence, and coercion into sex work. Despite these adversities, Mariah is depicted as a strong, independent, courageous, and resilient figure. This research employs a descriptive qualitative approach. Data collection was carried out through a literature review. This research employs a qualitative descriptive method, using literature review and close reading techniques. The findings reveal that the novel not only reflects the social conditions of women during its time but also offers a critique of gender inequality. Furthermore, the novel holds potential as an instructional resource for high school literature education, particularly in analyzing social values and extrinsic elements of literary works. Through the use of Terusir in the classroom, students are expected to develop critical awareness of gender issues and gain a deeper understanding of women's roles in both cultural and literary contexts. BedakanĀ  3 paragraf (resume latar belakang dan tujuan