Fida Dyah Puspasari
Politeknik Yakpermas Banyumas

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAWATAN LUKA PASIEN POST ORIF PATELLA SINISTRA MENGGUNAKAN NaCl 0,9% DAN GENTAMICIN SULFAT Rosa Nur Triana Nur Triana; Sudiarto; Fida Dyah Puspasari
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 9 No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fracture is any crack or break caused by trauma and physical activity. A direct blow to the kneecap area can result in a patella fracture. Open Reduction Internal Fixation (ORIF) surgery is an option for treating fractures using the surgical method, requiring wound care to speed up healing and prevent infection. Mixing gentamicin sulfate and 0.9% NaCl solution in treating wounds can speed up the wound healing process by helping the formation of new granulation tissue. The purpose of this study was to describe wound care using 0.9% NaCl and gentamicin sulfate in post debridement fracture patients + left patella orif. This research is included in descriptive research and a case study research design is used in scientific writing. Interviews and wound assessment observations were used for data collection. Patients with patellar orif fractures and post-debridement fractures were eligible to participate as long as they met the inclusion criteria. Patients with infected post orif patella fractures and children under 18 years of age were excluded. Based on the results of wound care for 5 meetings, the patient's wound appeared to be improving with slight changes in the red and pink wounds. It can be concluded that wound care in post debridement fracture patients + left patella orif experienced wound healing.
PENGARUH DIET TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS SUSUKAN BANJARNEGARA Imam Setiyo Aji Setiyo Aji; Sudiarto; Fida Dyah Puspasari
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 9 No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes has become a deadly disease considering the many risks of complications that can attack the body such as the eyes, kidneys, nerves, to the heart and the possibility of amputation. In Central Java, the prevalence of people with diabetes mellitus is around 2.1% or 67,977 people suffer from diabetes mellitus. Type 2 DM is a disease characterized by hyperglycemia with complaints of polyphagia, polydipsia, polyuria. To keep blood glucose levels stable, patients with type 2 DM are advised to have a proper diet with 3J (jumlah, jam, jenis makanan). To determine the effect of diet on blood glucose during type 2 DM patients. The writing of this KTI uses the case study method with respondents who have type 2 DM in the Susukan Health Center area. The results of the case study found that diet can have an effect on decreasing blood glucose levels during. There is a temporary decrease in blood glucose levels in patients with type 2 DM after undergoing a diet 3J for 7 days with a blood glucose level of 85 mg/dl.
LITERATURE REVIEW PENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI Isnaeni Setianti; Sudiarto Sudiarto; Fida Dyah Puspasari
Journal of Nursing and Health Vol. 6 No. 1 (2021): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v6i1.140

Abstract

Latar belakang : Masalah degeneratif yang harus diwaspadai salah satunya yaitu hipertensi, karena menjadi pencetus kematian di berbagai negara dan merupakan kasus kesehatan dunia. Lansia mengalami hipertensi dikarenakan menurunnya elastisitas pembuluh darah akibat dari proses penuaan. Salah satu penatalaksanaan hipertensi secara non farmakologi yang cocok dengan keadaan fisik lansia yaitu senam ergonomik. Gerakan senam ini bersumber pada gerakan shalat. Gerakannya minim dan sederhana, tetapi jika dilakukan dengan konsisten dan berkelanjutan, maka akan bermanfaat bagi kesehatan. Manfaat senam ini dapat mengaktifkan seluruh fungsi tubuh, menghidupkan kembali kelistrikan tubuh serta memperlancar peredaran oksigen, mampu menyegarkan serta menambah stamina, mengobati segala penyakit, serta mengendalikan tekanan darah tinggi. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh senam ergonomik terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Hasil : Pada jurnal pertama yang dilaksanakan di UPT Panti Sosial Penyantun Budi Agung Kota Kupang dengan responden 30 lansia yang dilakukan selama 3 kali per minggu terjadi rata-rata penurunan tekanan sistolik sebesar 13,67 mmHg dan rata-rata penurunan tekanan diastolik sebesar 10,33 mmHg. Kemudian pada jurnal kedua yang dilaksanakan di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran dengan responden sebanyak 15 lansia yang dilakukan selama 3 kali per minggu terjadi rata-rata penurunan tekanan sistolik sebesar 9,33 mmHg dan rata-rata penurunan tekanan diastolik sebesar 4,33 mmHg. Kesimpulan : Adanya pengaruh yang signifikan senam ergonomik terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Kata Kunci : Senam Ergonomik, Lansia, Hipertensi.
LITERATURE REVIEW PENGARUH TEKNIK PURSED LIPS BREATHING TERHADAP TINGKAT SESAK NAPAS PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) Kariresa Winanti Timur; Dwi Astuti; Fida Dyah Puspasari
Journal of Nursing and Health Vol. 6 No. 1 (2021): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v6i1.141

Abstract

Latar belakang : Penyakit Paru Obstruksi Kronis merupakan penyakit kronik pada paru-paru yang menghambat saluran nafas dan menyebabkan gas CO2 banyak yang terperangkap, sehingga mengakibatkan penderita sesak nafas. WHO tahun 2017, melaporkan banyaknya penderita PPOK mencapai 251 juta jiwa didunia dan diperkirakan 3,17 juta jiwa meninggal akibat penyakit ini. Penyakit ini menjadi salah satu dari penyakit umum yang banyak terjadi pada kalangan masyarakat. Penatalaksanaan PPOK ini dapat dilakukan dengan farmakologis maupun non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologisnya yaitu dengan cara melakukan teknik pursed lip breathing (PLB). Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh teknik pursed lips breathing terhadap penurunan tingkat sesak napas pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Hasil : Pada jurnal I setelah diberikan intervensi PLB terdapat penurunan tingkat sesak napas menjadi sesak napas ringan sebanyak 6 orang. Dan pada jurnal II setelah diberikan intervensi terdapat penurunan derajat sesak napas menjadi ringan sebanyak 10 orang. Pada jurnal III setelah diberikan intervensi terdapat penurunan rata-rata min dan max respiratory rate menjadi 18 dan 24. Hal ini dikarenakan teknik PLB dapat membantu penderita PPOK mengosongkan udara dalam paru-paru dan memperlambat laju pernapasan pasien. Teknik ini mengubah pernapasan dari yang dangkal dan cepat berubah menjadi pernapasan yang dalam dan lambat. Kesimpulan : Adanya pengaruh signifikan teknik pursed lips breathing terhadap penurunan tingkat sesak napas atau RR dan bahkan menaikkan SpO2 pada pasien PPOK. Kata Kunci: Pursed Lips Breathing, Sesak Napas, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).