Ima Siti Rahmawati, Ima Siti
Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNIVERSITAS MAJALENGKA

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MENCIPTAKAN GENERASI LITERAT MELALUI MEDIA MASSA SURAT Rahmawati, Ima Siti
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v13i2.1543

Abstract

 “Bangsa yang berbudaya ialah bangsa yang membiasakan budaya literasi (melekwacana) bukan sekadar budaya orasi (berbicara). Pada hakikatnya penyebaran budaya literasi meliputi budaya baca dan tulis. Sedangkan budaya orasi meliputi kebudayaan masyarakat dalam bertutur kata, dan menerima informasi. Dalam konteks keterampilan berbahasa bahwa literasi secara sederhana diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis. Seseorang dikatakan literat apabila bisa memahami sesuatu karena membaca informasi yang tepat dan melakukan sesuatu berdasarkan pemahaman terhadap isi bacaan tersebut. Surat kabar merupakan salah satu media massa turut berperan dalam mempublikasikan budaya literasi hadir di masyarakat. Melalui surat kabar, gagasan yang disampaikan mengenai persoalan yang hangat dibicarakan di tengah masyarakat dapat dipahami lebih luas. Kehadirannya membuat masyarakat menjadi kritis, peka terhadap informasi, dan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas intlektual. Selain itu, media massa surat kabar mampu membentuk kebiasaan berliterasi dimulai dari kebiasaan berpikir dari pemahaman isu/persoalan yang diikuti oleh sebuah proses membaca, kemudian menulis yang pada akhirnya akan menciptakan karya. Literasi juga erat kaitannya dengan pola pembelajaran di sekolah yaitu ketersediaan bahan bacaan dan tumbuhnya masyarakat gemar membaca (reading society). Dengan demikian, budaya literasi sebagai pembentuk generasi literat bisa dikatakan sebagai akar dari peradaban yang mampu mentransformasi pola pikir dan perilaku. Kata Kunci : Generasi Literasi, Media Massa, Surat Kabar.
ANALISIS PRAGMATIK KONSEP MENGHILANGKAN MUKA SERTA PELANGGARAN MAKSIM PADA GELAR WICARA DAN KOMEDI Sutrisna, Deden; Rahmawati, Ima Siti
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/diglosia.v7i1.4008

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai ketidaksantunan berbahasa dan pelanggaran maksim pada gelar wicara dan komedi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalis ketidaksantunan berbahasa kategori kesembronoan pada komedi Lapor Pak dan menganalisis pelanggaran maksim pada gelar wicara Mata Najwa dan Kick Andy. Hasil penelitian ini terdapat 5 subkategori kesembronoan, dimana terdapat 2 data subkategori asosiasi dengan gurauan, 1 data subkategori sinisme dengan ejekan, 1 data subkategori kesombongan dengan gurauan, 1 data subkategori pelesetan dengan gurauan dan 2 data subkategori mmenggoda dengan gurauan. Sedangkan, pelanggaran maksim pada gelar wicara adalah 2 dialog masuk pelanggaram maksim kerendahhatian, 2 dialog pelanggaran maksim penerimaan, dan 1 dialog pelanggaran maksim
Politeness in language in the undak usuk basa as a local wisdom of the Sundanese people Asteka, Pipik; Nisya, Risma Khairun; Rahmawati, Ima Siti
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 10 No. 2 (2024): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v10i2.36031

Abstract

The accelerated progression of globalization and modernization has precipitated a decline in the significance accorded to local wisdom, a hallmark of their ancestral legacy. This phenomenon is particularly evident among high school students, who, as the younger generation, are increasingly drawn to foreign cultures, thereby exhibiting a diminution of interest in their own regional traditions and values. The erosion of local wisdom values among high school students is of particular concern, as these values represent a crucial component of the nation's cultural heritage, the preservation of which is of paramount importance. This article analyzes language politeness in Undak Usuk Basa as Local Wisdom of the Sundanese Community, with the research object being high school students who belong to the Sundanese language community in the Majalengka and Kuningan districts.This research uses a qualitative descriptive research method, and the results show that language proficiency in the usuk basa acts among high school students has been degraded. This decline is evidenced by a noticeable shift in the characteristics of Sundanese individuals, who are traditionally known for their amiable, compassionate, amicable, and courteous dispositions. This transformation is particularly concerning, as it occurs among the next generation, representing the future of local wisdom and Indonesian culture.The findings of this study reveal that high school students exhibit a decline in politeness, as evidenced by their less than courteous language use. This suggests that the use of basa steps in language politeness may serve as a reflection of a person's refinement, characterized by the qualities and characteristics of Sundanese society.
ACADEMIC IDENTIFICATION OF CHILDREN WITH SPECIAL NEEDS THROUGH INDIVIDUAL LEARNING PROGRAMS IN INCLUSIVE EDUCATION SCHOOLS IN MAJALENGKA REGENCY Septiaji, Aji; Rahmawati, Ima Siti
Jurnal Visipena Vol 16 No 1 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/visipena.v16i1.3164

Abstract

Pendidikan inklusif bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar yang setara bagi semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Salah satu aspek penting dalam Pendidikan inklusif adalah identifikasi akademik yang bertujuan untuk memahami kebutuhan belajar ABK guna merancang Program Pembelajaran Individual (PPI) yang sesuai. Dalam praktiknya, banyak sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusi masih menghadapi tantangan dalam mengidentifikasi akademik siswa ABK secara optimal sehingga bisa ditemukan solusi atas permasalahan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini secara masif mengkaji bagaimana identifikasi akademik dilakukan di sekolah dasar inklusif serta bagaimana implementasi PPI dapat membantu meningkatkan perkembangan akademik ABK. Dengan sistem identifikasi yang baik diharapkan setiap siswa ABK mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan potensi dan kebutuhannya. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui masalah akademik dan strategi akademik terhadap anak berkebutuhan khusus melalui program pembelajaran individual di sekolah penyelenggara pendidikan inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa mengalami hambatan pada kemampuan literasi, numerasi, koordinasi motorik, dan adaptasi perilaku dengan kecenderungan gaya belajar visual. Program Pembelajaran Individual yang berbasis media visual, metode konkret, aktivitas kinestetik, serta dukungan sosial-emosional terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan akademik dan adaptasi sosial siswa sebab berbasis pada kebutuhan individual, penggunaan media pembelajaran adaptif, latihan psikomotorik terstruktur, pendekatan sosial-emosional yang intensif serta pelatihan guru dalam pendidikan inklusif. Inclusive education aims to provide equal learning opportunities for all children, including children with special needs. One important aspect of inclusive education is academic identification, which aims to understand the learning needs of children with disabilities in order to design an appropriate individualized learning program. In practice, many primary schools offering inclusive education still face challenges in optimally identifying the academic needs of children with disabilities so that solutions can be found. Therefore, this study examines how academic identification is carried out in inclusive primary schools and how the implementation of PPI can help improve the academic development of children with disabilities. With a good identification system, it is hoped that each student with disabilities will receive an education that suits their potential and needs. This research method uses qualitative with a case study approach. The purpose of this research is to find out the academic problems and academic strategies for children with special needs through individualized learning programs in schools that provide inclusive education. The results showed that the majority of students experienced barriers in literacy, numeracy, motor coordination, and behavioral adaptation with visual learning style tendencies. Individualized learning programs based on visual media, concrete methods, kinesthetic activities, and social-emotional support proved effective in improving students' academic skills and social adaptation because they are based on individual needs, the use of adaptive learning media, structured psychomotor exercises, intensive social-emotional approaches and teacher training in inclusive education.
Representasi Gender Dalam Cerita Anak: Kajian Sastra Feminis Nisya, Risma Khairun; Rahmawati, Ima Siti; Asteka, Pipik; Ansori, Yoyo Zakaria
Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : Papanda Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/jmrd.v1i1.621

Abstract

Sastra anak memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman anak-anak tentang dunia di sekitar mereka. Cerita anak dapat menjadi salah satu media dalam memberikan pemahaman kepada anak mengenai peran gender di masyarakat. Representasi gender dalam sastra anak adalah cara penggambaran dan penyampaian peran, karakteristik, dan identitas gender dalam buku-buku dan cerita yang ditujukan untuk anak-anak. Representasi gender dalam sastra anak memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan pemahaman anak tentang gender, peran sosial dan konsep diri. Buku-buku cerita anak atau film anak bisa mencerminkan penilaian tentang peran gender dan memungkinkan anak-anak untuk lebih memahami keragaman identitas gender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi gender dalam cerita anak melalui pendekatan feminis. Feminisme anak adalah cabang dari gerakan feminis yang fokus pada hak-hak, isu-isu, dan pengalaman anak perempuan. Dalam penelitian ini mengkaji tokoh perempuan anak dalam film anak berjudul Moana mengenai pengalaman dan peran sosialnya.