p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Syamsul Arif
Universitas Lampung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA PERTANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) DI LLT GEDUNG MENENG Shafira Fatimah; Syamsul Arif; Muhajir Utomo; Ainin Niswati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 1 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Februari 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i1.8443

Abstract

Cacing tanah merupakan salah satu biota tanah penting yang dapat dijadikan sebagai bioindikator dari tanah yang sehat. Penggunaan sistem olah tanah dan pemupukan pada lahan pertanian mampu mempengaruhi cacing tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan terhadap populasi dan biomassa cacing tanah pada pertanaman kacang hijau. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2017 sampai April 2018 di Laboratorium Lapang Terpadu (LLT) Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah sistem olah tanah (T) yang terdiri dari olah tanah minimum (T1) dan olah tanah intensif (T2). Faktor kedua yaitu pemupukan terdiri dari tanpa pupuk (P0) dan aplikasi pupuk (P1) yaitu 1 ton ha-1 pupuk kandang kotoran ayam dan 200 kg ha-1 pupuk majemuk. Homogenitas data diuji dengan Uji Barrlett dan aditivitas data dengan Uji Tukey. Setelah dilakukan analisis ragam, perbandingan nilai tengah antar perlakuan dilakukan dengan uji BNT pada taraf 5%. Uji korelasi dilakukan antara suhu tanah, kadar air tanah, C-organik tanah dan pH tanah dengan populasi dan biomassa cacing tanah.Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem olah tanah berpengaruh nyata terhadap populasi total cacing tanah pada pengamatan 80 HST dan biomassa total cacing pada pengamatan 40 HST dan 80 HST.  Populasi dan biomassa cacing tanah pada lahan olah tanah minimum (OTM) nyata lebih tinggi dibandingkan dengan lahan olah tanah intensif (OTI).  Terdapat korelasi antara kadar air tanah dengan populasi cacing tanah pada pengamatan 80 HST.  Identifikasi cacing tanah pada penelitian ini menunjukkan bahwa jenis cacing tanah tergolong dalam famili Megascolicidae dengan genus Pheretima. 
PENGARUH MASA SIMPAN PUPUK HAYATI BERISI ISOLAT BAKTERI TERPILIH DARI RIMPANG NANAS DAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Fakhri Amir; Dermiyati Dermiyati; Suskandini Ratih; Syamsul Arif
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i3.7522

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masa penyimpanan pupuk hayati untuk menentukan kemampuan isolat bakteri bertahan hidup dan mengetahui pengaruh isolat bakteri terpilih asal rimpang nanas, tandan kosong kelapa sawit, dan isolat bakteri terpilih gabungan serta interaksi kedua perlakuan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun.  Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial 6x4 dengan 3 ulangan.  Faktor yang pertama adalah masa simpan pupuk hayati selama 6 bulan penyimpanan. Faktor kedua tanpa isolat bakteri, isolat bakteri terpilih asal rimpang nanas (RN) dengan kerapatan awal 3,63x108 CFU mL-1, tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dengan kerapatan awal 4,27x108 CFU mL-1, dan isolat bakteri terpilih gabungan (RN+TKKS).  Hasil penelitian menunjukkan masa simpan tidak berpengaruh nyata, namun pemberian isolat bakteri terpilih berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman, bobot basah brangkasan, bobot kering brangkasan, bobot buah dan diameter buah.  Panjang tanama yang diberi  isolat bakteri RN dan TKKS lebih tinggi dibandingkan gabungan (RN+TKKS), namun tidak berbeda dibandingkan dengan tanpa isolat bakteri. Pada bobot kering brangkasan isolat bakteri terpilih RN lebih tinggi dibandingkan TKKS, dan gabungan, namun tidak berbeda dibandingkan dengan tanpa isolat bakteri. Interaksi antara isolat bakteri RN dan masa simpan 4 bulan memiliki bobot basah brangkasan tanaman mentimun lebih tinggi dibandingkan jenis isolat lainnya dan tanpa isolat bakteri.