Abas Abdul Jalil
STAI Pangeran Dharma Kusuma Segeran Indramayu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MASYARAKAT INDRAMAYU Sumarta Sumarta; Abas Abdul Jalil
Khulasah : Islamic Studies Journal Vol. 4 No. 2 (2022): Khulasah: Islamic Studies Journal
Publisher : LPPM STAIS Dharma Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.361 KB) | DOI: 10.55656/kisj.v4i2.75

Abstract

Indramayu is a very fertile area due to the presence and passage of the Cimanuk river which has an impact on soil fertility which is very serviceable and suitable for development and growth in agriculture. With a historical approach method with literature study and interview methods can construct how the socio-economic development of the Indramayu community in its journey from time to time. The problem of hard work no longer needs to be questioned to see the phenomenon of Socio-Economic Development in Indramayu Regency which focuses on the dynamics that occur in the firecracker industry, people's salt, women's labor and agriculture. They try to deal with various obstacles, challenges, opportunities and changes that occur from their perspective, even though they often intersect with rules or other parties and even the existing culture.
WAYANG POTEL : (Hiburan Religi Masyarakat Desa Cikedung Kabupaten Indramayu) Irmawati Irma; Abas Abdul Jalil
Khulasah : Islamic Studies Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Khulasah: Islamic Studies Journal
Publisher : LPPM STAIS Dharma Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55656/kisj.v5i2.103

Abstract

Abstrak Belakangan ini pertunjukan kesenian tradisional Wayang Potel muncul di Indramayu dengan gaya khasnya yang khusus yaitu sebuah tontonan yang menjadi tuntunan dengan memadukan unsur seni budaya ke dalam metode dakwah Islam. Wayang Potel merupakan wayang khas desa Cikedung, proses pertunjukannya tidak hanya dijadikan sebagai ajang pertunjukan seni dan budaya saja, melainkan sebuah pergerakan dakwah, budaya dan intelektual sehingga dengan menyaksikan atau menonton pertunjukan wayang potel tersebut dapat mengingatkan manusia akan potret atau gambaran bahwa dirinya harus eling atau ingat kepada sang pencipta, sesuai dengan namanya “Potel” yang merupakan pengadopsian nama atau kepanjangan dari “Potret Eling” yang di gagas oleh seorang tokoh agama Indramayu sekitar tahun 2018 yaitu KH. Ibrohim Nawawi, beliau juga menggandeng beberapa budayawan serta para pegiat seni (dalang, senimah dan ahli naskah kuno) seperti: Ki Tarka Sutaraharja, Sudarman S.Sn, Ray Mengku Sutentra S.S, dan Ki dalang Karno. Wayang Potel ini dibuat oleh seorang lulusan sarjana seni dari ISI Yogyakarta yakni Sudarman S.Sn yang akrab disapa kang maman. Cara pembuatanya hanya bermodalkan limbah kertas yang ramah lingkungan kemudian dibentuk menyerupai tokoh wayang berdasarkan versi wayang potel. Dalam pertunjukan Wayang Potel terbagi menjadi dua sesi, dimana sesi pertama cerita wayang dibawakan oleh Ki Dalang Karno dan sesi selanjutnya adalah ceramah keagamaan yang disampaikan oleh KH. Ibrohim Nawawi. Wayang Potel ini berkonsep pengenalan budaya dan agama, bercerita tentang kehidupan sehari-hari sebagai media untuk berceramah diberbagai tempat.