Naurah Syafiqah Larasati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EARLY DETECTION FOR CHILD GROWTH AND DEVELOPMENT IN POSYANDU DADAPKUNING VILLAGE, CERME-GRESIK SUB-DISTRICT Mira Triharini; Monica Octa Alfiana; Naurah Syafiqah Larasati; Sharfina Az-Zahrin Hakim; Puti Hanalya Rengganis
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2023): OCTOBER 2023
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpmk.v5i2.49292

Abstract

Introduction: The incidence of stunting in the village of Dadapkuning Cerme-Gresik is currently 6 cases. Early detection is crucial for identifying and addressing growth and developmental issues promptly, thereby reducing the risk of stunting. The team of KKN-BBK Dadapkuning created a program to improve Integrated Services Post (Posyandu) by conducting Early Detection of Child Growth and Development (DDTK). Purpose of study is to early detect on developmental deviations in toddlers and pre-schoolers to early identification to promote the healthy development of children. Methods: The method used was a qualitative descriptive approach and data collection techniques were taken based on the results of observations on 20 toddlers and direct interviews with parents. This examination is carried out using a Developmental Pre Screening Questionnaire (KPSP) which contains several instructions to the child and several questions to be asked for parents or caregivers. Results: 2 children were obtained with a Doubtful interpretation of the results (M), because there was an answer "No" on the KPSP sheet, especially on social independence points. Conclusion: Early detection of the growth and development of toddlers is very important to identify deviations as early as possible and intervene appropriately. Health workers need to provide education to parents in providing optimal stimulation for children's growth and development. KEYWORDS community services; early detection; stunting.
Profil Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat terkait DAGUSIBU Obat yang Digunakan di Rumah Tangga di Surabaya Putra Pratama, Tiar Hanif; Putri Antika Yusniasari; Halisa Naura Imamah; Sherly Putri Andini; Safriella Salsabila Madania; Najwa Shifa Sahara; Hasna Salvinia Ofanti; Fatia Hilyatunnisa; Nida Inva Tassya; Maulana Khusnul Ghina; Naurah Syafiqah Larasati; Sucya Rahmawati; Citra Aulia Silvia; Elida Zairina
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 10 No. 2 (2023): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v10i2.42464

Abstract

Produk farmasetik atau obat-obatan telah tergolong dalam kebutuhan utama sehingga konsumsi obat di masyarakat meningkat. Namun, di lain sisi kepatuhan minum obat di masyarakat yang rendah menyebabkan akumulasi obat tidak terpakai di rumah tangga. Sejak tahun 2014, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) telah melaksanakan kampanye program Gerakan Nasional Keluarga Sadar Obat dengan jargon DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang obat). Dalam program tersebut menjelaskan tentang tata cara pengelolaan obat dari pertama kali menerima obat hingga tidak digunakan atau dikonsumsi lagi dan akhirnya dibuang. Penelitian ini bertujuan memahami lebih lanjut bagaimana pengetahuan dan praktik masyarakat terkait cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang sisa obat. Penelitian ini berbentuk studi cross-sectional yang dilakukan dengan cara survei. Instrumen yang digunakan yaitu berbentuk kuesioner yang terdiri dari 36 pertanyaan, yaitu 20 pertanyaan berbasis pengetahuan tentang logo obat dan DAGUSIBU; 16 pertanyaan berbasis perilaku tentang DAGUSIBU obat. Pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS versi 25.0 dan signifikansi statistik ditetapkan pada p ≤ 0,05. Terdapat 130 responden dalam melaksanakan penelitian ini. Hasil survei yang dilaksanakan menandakan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan masyarakat berada di kategori cukup (56,9%) dan tingkah laku masyarakat yang berkaitan dengan cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat menunjukkan hasil yang negatif (58,5%). Analisis korelasi menunjukkan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku adalah 0,440 (korelasi sedang) dengan p=0,000. Oleh karena itu, promosi kesehatan terkait DAGUSIBU obat masih sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat.