Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Layanan Online Food Delivery Dengan Menggunakan Pieces Framework dan Importance Performance Analysis Lucia Andriani Pranita; Aisyah Larasati; Abdul Muid
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 24 No 1 (2023)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/matrik.v24i1.5593

Abstract

Dunia industri saat ini berkembang sangat pesat dalam bidang teknologi maupun inovasi, seperti pada online food delivery. Salah satu online food delivery yang memimpin pasar industri Indonesia saat ini yaitu Shopee Food. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut yang masih dianggap belum maksimal serta melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas layanan berdasarkan kepuasan konsumen. Metode yang digunakan adalah PIECES Framework dan Importance Performance Analysis dengan menggunakan 6 variabel PIECES. Hasil penelitian menunjukkan pada analisis PIECES nilai gap secara keseluruhan bernilai 0,39 (negatif) dan nilai tingkat kesesuaian secara keseluruhan bernilai 91%. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan dan ketidaksesuaian antara harapan yang diinginkan pengguna layanan Shopee Food dengan kinerja layanan yang telah diberikan oleh Shopee Food. Pada hasil analisis tersebut, atribut yang memerlukan perbaikan yaitu pada semua atribut karena masih memiliki nilai negatif pada gap dan tingkat kesesuaian kurang dari 100%. Adapun atribut yang berada pada kuadran I menjadi prioritas utama untuk perbaikan, yaitu atribut C1, atribut C2, atribut C3, atribut S1, atribut S2, dan atribut S3. Dengan demikian, hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada Shopee Food untuk melakukan perbaikan berdasarkan rekomendasi perbaikan yang telah dilakukan.
Microlearning in Designing Data Mining Learning Course Material for Industrial Engineering Students Aisyah Larasati; Rizqi Prayoga Editya; Benzfica Hanif Alfi Al Idrus; Vertic Eridani; Abdul Muid
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 3 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data mining is one of the core courses offered by the Industrial Engineering study program at the State University of Malang and the process applied at the State University of Malang is theoretical and practicum. The implementation of knowledge transfer can be done online or offline. Synchronous and asynchronous are the implementation of learning that is carried out online. The difference between the two lies in the implementation time. Synchronous classes will be conducted simultaneously even though it is hindered by the distance between students who are not in the same place. Asynchronous courses will hold classes at different times according to the students’ available time to access the material. The traditional or offline method is the implementation of face-to-face classes requiring the teachers and students to be at the same time and place and the teacher acts as a learning center. There are different learning methods that can be used to support knowledge transfer. Microlearning is a learning method that utilizes technological developments. The learning method offered is to use various interactive and communicative media to deliver the material. The media used are podcasts, presentation slides, infographics, e-modules, and videos that contain core discussions of the material. Data mining merupakan salah satu mata kuliah inti yang ditawarkan oleh program studi Teknik Industri Universitas Negeri Malang dan proses yang diterapkan di Universitas Negeri Malang adalah teori dan praktikum. Pelaksanaan transfer knowledge dapat dilakukan secara online maupun offline. Sinkron dan asinkron adalah pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan secara daring. Perbedaan keduanya terletak pada waktu pelaksanaannya. Kelas sinkron akan dilakukan secara bersamaan meskipun terhalang oleh jarak antara siswa yang tidak berada di tempat yang sama. Kursus asinkron akan mengadakan kelas pada waktu yang berbeda sesuai dengan waktu yang tersedia siswa untuk mengakses materi. Metode tradisional atau luring adalah pelaksanaan kelas tatap muka yang mensyaratkan guru dan siswa berada pada waktu dan tempat yang sama serta guru berperan sebagai pusat pembelajaran. Ada berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung transfer pengetahuan. Microlearning merupakan salah satu metode pembelajaran yang memanfaatkan perkembangan teknologi. Metode pembelajaran yang ditawarkan adalah dengan menggunakan berbagai media interaktif dan komunikatif untuk menyampaikan materi. Media yang digunakan adalah podcast, slide presentasi, infografis, e-modul, dan video yang berisi inti pembahasan materi.