Penerapan teknologi informasi dalam pengelolaan koperasi simpan pinjam menjadi krusial untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan keuangan mikro. Tulisan ini membahas implementasi sistem aplikasi koperasi simpan pinjam menggunakan metode Waterfall sebagai pendekatan pengembangan perangkat lunak. Fokus utama adalah pada pengelolaan data yang melibatkan dua peran utama, yaitu Admin dan Super Admin. Admin memiliki kewenangan untuk mengelola data anggota, data tabungan, data pinjaman, dan menghasilkan laporan transaksi. Sementara itu, Super Admin memiliki kontrol penuh atas semua fungsi yang dimiliki Admin, ditambah dengan kemampuan untuk mengelola data administrator. Melalui analisis penggunaan metode Waterfall dalam pengembangan sistem aplikasi, penelitian ini mengidentifikasi manfaat dan tantangan yang terkait dengan pendekatan tersebut. Hasilnya memberikan wawasan yang berharga bagi pengembang sistem dalam merancang, mengimplementasikan, dan memelihara aplikasi koperasi simpan pinjam yang efisien dan andal. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pemahaman tentang penerapan teknologi informasi dalam konteks koperasi simpan pinjam serta memberikan dasar untuk pengembangan lebih lanjut di masa mendatang.