Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Rancangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Di Sekolah Binaan Pemerintah Kota Bekasi Fathana Gina; Sandra Adetya Syarif; Nurwahyuni Nasir; Timorora Sandha Perdhana
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBJ Vol. 3 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.596 KB) | DOI: 10.31599/jabdimas.v3i1.58

Abstract

Abstract PAUD has the main function of developing all aspects of a child's development, including cognitive development, language, physical (gross and subtle motoric), social, emotional. Planning a curriculum for children, teachers must have a goal, how to organize curriculum content, choose the form of learning experience for children, how the sequence of lessons is given and then determine how to do an assessment of children's learning outcomes and the program itself. Planning a curriculum for children, teachers must have a goal, how to organize curriculum content, choose the form of learning experience for children, how the sequence of lessons is given and then determine how to do an assessment of children's learning outcomes and the program itself. At present there are still PAUD that do not yet have a structured learning curriculum such as what happened in PAUD assisted by the Bekasi City Government. This then impacts on learning activities that are less directed. Children who attend PAUD at the school are more often left to play without direction from their teacher. Therefore, this community service activity is considered necessary to help teachers in PAUD assisted by the Bekasi City Government to have a curriculum that can be a guide so that the teaching and learning process becomes more structured and directed. The output of this community service activity is in the form of a PAUD curriculum design that can be used as a learning reference for students participating in the PAUD Guidance at the Bekasi City Government. The result is that teachers get new insights about teaching programs and can develop learning strategies for students. Keywords: PAUD, Curriculum, Syllabus Abstrak PAUD memiliki fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial, emosional. Merencanakan suatu kurikulum untuk anak, guru harus memiliki tujuan, bagaimana mengorganisasi isi kurikulum, memilih bentuk pengalaman belajar bagi anak, bagaimana urutan pelajaran diberikan dan kemudian menentukan bagaimana melakukan penilaian terhadap hasil belajar anak dan program itu sendiri. Merencanakan suatu kurikulum untuk anak, guru harus memiliki tujuan, bagaimana mengorganisasi isi kurikulum, memilih bentuk pengalaman belajar bagi anak, bagaimana urutan pelajaran diberikan dan kemudian menentukan bagaimana melakukan penilaian terhadap hasil belajar anak dan program itu sendiri. Saat ini masih ada PAUD yang belum memiliki kurikulum pembelajaran yang terstruktur seperti yang terjadi di PAUD binaan Pemerintah Kota Bekasi. Hal ini kemudian berdampak pada kegiatan pembelajaran yang kurang terarah. Anak yang mengikuti PAUD di sekolah tersebut lebih sering dibiarkan bermain tanpa arahan dari gurunya. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini dianggap perlu untuk membantu guru di PAUD binaan Pemkot Bekasi agar memiliki kurikulum yang dapat menjadi pedoman sehinga proses pengajaran dan pembelajaran menjadi lebih terstruktur dan terarah. Luaran kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa rancangan kurikulum PAUD yang dapat dijadikan acuan pembelajaran bagi siswa-siswa yang mengikuti PAUD Binaan Pemkot Bekasi. Hasilnya guru mendapatkan wawasan baru mengenai proram pengajaran dan dapat mengembangkan strategi pembelajaran pada siswa. Kata kunci: PAUD, Kurikulum, Silabus
Dukungan Sosial Orang Tua Dan Minat Belajar Siswa Pada Masa Pandemi Covid-19 : Fenti Listiarum Juniar, Nurwahyuni Nasir Fenti Listiarum Juniar; Nurwahyuni Nasir
Social Philanthropic Vol. 1 No. 1 (2022): Dinamika Sosial, Pendidikan, Industri, dan Perkembangan di era Pembelajaran Hyb
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/sp.v1i1.1445

Abstract

This study was made to find out whether there is a relationship between the social support of parents and the learning interests of students of SMK Negeri 2 during the covid-19 pandemic in the city of Bekasi. The method used is quantitatively correlational. This research sample is 100 students of SMK Negeri 2 in the city of Bekasi. The data was obtained through the parents' social support scale and the learning interest scale. The results of this study showed that in spearman rho' correlation analysis showed a weak or probable relationship between parental social support and learning interests (value r=0.375** with p≤0.000). It concluded that parental social support correlated with learning interest in students.
KEGIATAN MEWARNAI GAMBAR UNTUK MELATIH MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA DINI DI SEKOLAH AMEERTA BINTARA BEKASI KOTA Sandra Adetya; Fathana Gina; Nurwahyuni Nasir
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.17987

Abstract

Golden age adalah usia anak-anak yang harus dilewati oleh setiap individu. Usia ini sangat menentukan tahapan kehidupan selanjutnya. Salah satu aspek perkembangan yang perlu distimulasi adalah kemampuan motorik halus. Perkembangan motorik halus anak merupakan hal yang penting untuk difokuskan lebih karena memiliki keterkaitan dengan tugas perkembangan lain seperti kemandirian, perkembangan kemampuan kognitif, dan lain sebagainya (Widiyawati, 2020).Pada kenyataannya, tidak semua orang tua mempunyai pengetahuan yang cukup tentang aspek perkembangan anak dan cara mengembangkannya. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dan pendidikan orangtua dengan stimulasi terhadap tumbuh kembang anak (Warseno & Solihah, 2019; Zukhra & Amin, 2017). Pendidikan orang tua terutama pendidikan ibu sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Pendidikan ibu yang rendah membuat ibu kurang mampu dalam menyerap informasi tentang cara mengasuh anak yang baik dan tahapan-tahapan perkembangan apa saja yang dilewati anak sesuai usianya (Soetjiningsih, 2013).Perkembangan motorik anak, khususnya di sekolah Ameerta Bintara Bekasi kota, motorik halus masih belum berkembang secara optimal. Terlihat anak-anak usia 4 bahkan hingga 8 tahun masih belum mampu melakukan kemampuan tersebut, hal ini diidentifikasikan dengan hasil mewarnai anak yang tidak memenuhi bidang gambar dan cenderung keluar dari batas.