Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Intervensi Cogntive Behavioral Therapy Pada Pasien Dengan Gangguan Kepribadian Menghindar (Avoidant) Lenny Utama Afriyenti
Jurnal Health Sains Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v2i2.109

Abstract

Gangguan kepribadian menghindar adalah salah satu bentuk dari gangguan kepribadian. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari individu dengan gangguan kepribadian menghindar serta melihat efektifitas dari intervensi Cognitive Behavioral Therapy (CBT) pada pasien yang mengalami gangguan menghindar tersebut. Dari hasil intervensi didapat perubahan pada pikiran pasien yang mengalami distorsi kognitif, dimana pasien menyadari adanya pikiran-pikiran negative mengenai dirinya yang mempengaruhi core belief, pasien akhirnya menjadi lebih rasional, dan membiasakan diri untuk menggunakan alternative respon atas pikiran irasional yang muncul. Sebelum intervensi diberikan skor kecemasan pasien berada pada level tinggi dengan skor 36. Setelah intervensi CBT diberikan, skala kecemasan menjadi sedang berada pada skor 22.  
PENYULUHAN BAGI PESERTA DIDIK PENTINGNYA SEX EDUKASI DALAM MENCEGAH TERJADINYA KEKERASAN SEKSUAL DI SMP ST. MARKUS II JAKARTA TIMUR Fransiska Novita Eleanora; Endang Hadrian; Anggreany Haryani Putri; Lenny Utama Afriyenti; Muhammad Aliframadhan; Hilmy Adya Laksana; Poetry Rofifah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sexual violence is an act or conduct that is considered to violate and demean and humiliate and without the consent of one party, and as a result the impact results in psychological and/or physical suffering and can interfere with a person's reproductive health. It is very important to provide understanding and education regarding learning about sex education to students and female students, where the objectives obtained from sex education are to teach and tell what can be done and what cannot be done and can also increase alertness and caution. For children about the function of the body parts. With this legal counseling, preventive efforts, namely prevention through sex education, can provide benefits for students to be able to protect themselves and avoid sexual violence.Keywords: sex education, sexual violence, prevention
THE RELATIONSHIP BETWEEN GRATITUDE AND THE MEANING OF LIFE IN STUDENTS OF BHAYANGKARA JAKARTA RAYA UNIVERSITY Rommy Sulistio; Rika Fitriyana; Lenny Utama Afriyenti
Indonesian Journal of Social Work Vol 7 No 2 (2024): IJSW
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/ijsw.v7i1.1004

Abstract

Abstract This study aims to determine whether there is a relationship between the two variables in students, with a total of 122 respondents from University Bhayangkara. The method used in this study is correlational with convenience sampling technique. To see the relationship of the two variables studied, using SPSS version 22. The results obtained show that gratitude is positively related to the meaning of life in University Bhayangkara students with a correlation value of 0.617**. So it can be concluded that the higher the meaning of life, the higher the sense of gratitude.
Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Agresivitas Remaja di SMK X Kabupaten Bekasi Nina Perunaziah; Nina Fitriani Pujianahum; Siti Habibah; Syabina Zidna Fathna; Alvi Resti Agustian; Ignatius Okta Tricahya Frannes; Hilmy Adya Laksana; Lenny Utama Afriyenti
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa remaja ialah saat dimana individu mengalami perubahan dari berbagai aspek yang dimana hal ini membuat remaja rentan melakukan perbuatan yang menyimpang dikarenakan sedang berada pada kondisi krisis dalam dirinya. Krisis tersebut menyebabkan timbulnya perilaku yang dapat melukai orang lain. Seperti yang dilakukan oleh remaja di SMK X berbohong, perkelahian, dan keterlibatan tawuran. Menurut Buss & Perry (1992) agresivitas adalah ciri kepribadian yang ditandai dengan kecenderungan untuk menyakiti orang lain secara langsung atau tidak langsung. Yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya perilaku agresif pada remaja yaitu, lingkungan sekitar, kurangnya pemberian kasih sayang dan perhatian pada remaja, yang dimana lingkungan sekitar dan lingkungan rumah termasuk dalam salah satu dukungan sosial. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dukungan sosial terhadap agresivitas remaja di SMK X Kabupaten Bekasi. Penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif dengan menguji analisis regresi linear sederhana dan melakukan uji korelasi dengan melakukan pengujian terdahulu menggunakan uji normalitas, uji linearitas, dan homoskedastisitas. Populasi yang terlibat dalam penelitian ini adalah murid kelas 1 dan 2 di SMK X Kabupaten Bekasi berjumlah 796 murid dan sampel penelitian sebanyak 90 responden. Didapatkan hasil berdasarkan analisis regresi linear bahwa dukungan sosial tidak mempengaruhi agresivitas remaja, dan dari hasil korelasi yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara agresivitas dengan dukungan sosial.
Pola Pengasuhan Matrilineal Terhadap Karakter Remaja Minang: A Systematic Literature Review Lenny Utama Afriyenti; Gusni Rahma
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2025): JIK-April Volume 9 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v9i1.1257

Abstract

Orang tua memegang peran penting dalam pembentukan kepribadian anak, terutama melalui penerapan nilai agama dan budaya. Salah satunya budaya Minangkabau yang menganut sistem matrilineal. Namun, modernisasi menyebabkan pergeseran nilai tradisional, yang tercermin pada meningkatnya masalah sosial di kalangan remaja di Indonesia. Data tahun 2021 menunjukkan 6.325 kasus kenakalan remaja, dengan peningkatan sebesar 10,7% dari tahun 2018. Fenomena ini meliputi tindakan kriminal, perilaku asusila, pergaulan berisiko, hingga degradasi moral seperti kurangnya rasa hormat, kejujuran, dan sopan santun. Penelitian ini bertujuan untuk untuk melihat pengaruh pola pengasuhan matrilineal terhadap karakter remaja minang. Metode penelitian adalah systematic literature review dengan menelusuri literatur melalui media internet pada database Portal Garuda dan Google Schoolar. Terdapat 7 artikel yang ditelaah dengan systematic literature review. Hasil penelitian menemukan pola asuh dalam budaya Minangkabau, termasuk pengaruh sistem matrilineal, tradisi merantau, dan peran mamak, secara signifikan membentuk karakter remaja, dengan pola asuh seimbang dan berbasis kearifan lokal terbukti efektif dalam pengembangan kepribadian positif. Selain itu, pola asuh otoriter, demokratis, dan dinamika keluarga juga berkontribusi pada asertivitas, kebebasan, dan struktur kekuasaan dalam keluarga remaja Minangkabau dalam mendukung perkembangan perilaku remaja.
THE RELATIONSHIP BETWEEN GRATITUDE AND THE MEANING OF LIFE IN STUDENTS OF BHAYANGKARA JAKARTA RAYA UNIVERSITY Rommy Sulistio; Rika Fitriyana; Lenny Utama Afriyenti
Indonesian Journal of Social Work Vol 7 No 2 (2024): February 2024
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/ijsw.v7i1.1004

Abstract

Abstract This study aims to determine whether there is a relationship between the two variables in students, with a total of 122 respondents from University Bhayangkara. The method used in this study is correlational with convenience sampling technique. To see the relationship of the two variables studied, using SPSS version 22. The results obtained show that gratitude is positively related to the meaning of life in University Bhayangkara students with a correlation value of 0.617**. So it can be concluded that the higher the meaning of life, the higher the sense of gratitude.