Dru Hendro
Prodi Pedalangan ISI Denpasar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pertunjukan Wayang Cenk Blonk Virtual Sebagai Media Sosialisasi Covid-19 Dru Hendro; Made Marajaya
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 1 (2021): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasionar Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertunjukan Wayang Cenk Blonk adalah salah satu jenis pertunjukan wayang kulit inovatif yang ternama di Bali. Wayang Cenk Blonk selama masa pandemi Covid-19 ini telah banyak meramaikan pentas wayang secara virtual di media sosial melalui program YouTube yang diberi nama Cenk Blonk Channel. Pertunjukan Wayang Cenk Blonk virtual di media sosial disajikan dalam bentuk minimalis berdurasi antara 15-20 menit, dengan menampilkan tokoh punakawan dan bebondresan di atas layar. Iringan dan tertawa penonton disetting melalui media rekam hingga pertunjukan selesai. Peran serta Dalang I Wayan Nardayana dalam menyosialisaikan Covid-19 di Bali patut diapresiasi karena merupakan fenomena budaya dan berdampak positif terhadap upaya pemerintah untuk menyelamatkan jiwa masyarakat dari wabah penyakit yang sangat mengerikan ini. Pesan-pesan yang disampaikan sangat komunikatif dengan mengunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh penonton. Di samping itu pertunjukan virtual ini sangat menghibur karena sesuai dengan selera estetik masyarakat milenial. Dengan alasan itulah tulisan ini dibuat dengan judul “Pertunjukan Wayang Cenk Blonk Virtual Sebagai Media Sosialisasi Covid-19” dengan 3 rumusan masalah yaitu : (1) Bagaimana bentuk pertunjukan Wayang Cenk Blonk virtual sebagai media sosialisasi Covid-19 ? ; (2) Pesan-pesan apakah yang disampaikan dalam pertunjukan Wayang Cenk Blonk virtual sebagai media sosialisasi Covid-19 ? dan ; (3) Apakah makna pertunjukan Wayang Cenk Blonk virtual sebagai media sosialisasi Covid-19 bagi masyarakat Bali ?. Seluruh permasalahan dianalisis dengan menggunakan dua teori yaitu teori Budaya Media dan Teori Wacana. Adapun metode yang dipergunakan dalam menganalisis permasalahan di atas adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenalogis.