Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN KAPASITAS MEDIA DIGITAL PONDOK PESANTREN AL FURQON MAGELANG Zuhud Rozaki; Nur Rahmawati; Yudhi Pramudya; Elvina Nurroma
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.10831

Abstract

Penggunaan digital media dalam pengembangan pendidikan, termasuk pondok pesantren, menjadi sebuah keharusan di era informasi seperti ini. Semua orang haus akan informasi, dan dengan canggihnya teknologi informasi, membuat banyak orang dengan mudahnya mengakses informasi dari mana saja dan kapan saja menggunakan internet. Pondok pesantren ini sebenarnya juga sudah menggunakan digital media dalam pengelolaan informasinya, tidak terbatas pada promosi, akan tetapi tampilan, konten dan disainnya masih sangat minim. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu mengembangkan Pondok Pesantren Al Furqon Magelang untuk bisa meningkatkan brandingnya baik untuk internal dan eksternal menggunakan digital media yang menarik. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan media digital Pondok Pesantren Al Furqon Magelang. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, diskusi, demonstrasi, konsultasi, monitoring, dan evaluasi. Kesemua metode tersebut menjadi satu kesatuan dalam proses pengabdian ini. Luaran yang diharapkan pada kegiatan pengabdian ini adalah mitra menjadi bisa lebih berkemampuan dalam pengembangan digital media pondok. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan adanya peningkatan kualitas dan kuantitas konten pondok baik di Youtube ataupun di IG. Hal ini dilakukan agar nama pondok bisa lebih dikenal oleh masyarakat yang lebih luas, sehingga konten-konten bermanfaat serta promosi pondok untuk calon santri bisa lebih gencar lagi.
Pengembangan Diversifikasi Produk Olahan Aloe vera di Kelompok Wanita Tani Lestari Pakem Sleman Zuhud Rozaki; Farrah Fadhilalh Hanum; Elvina Nurrohma; Yudhi Pramudya; Nur Rahmawati
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.8679

Abstract

Tanaman lidah buaya atau juga dikenal sebagai Aloe vera merupakan komoditas pertanian yang memiliki potensi untuk dikembangkan, mulai dari sebagai bahan makanan, sampo, sabun ataupun hand sanitizer. Kelompok Wanita Tani (KWT) Lestari adalah salah satu kelompok yang mengembangkan aloe vera, akan tetapi secara umum masih dijual dalam mentah. Melihat potensi pengembangannya. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan diversitas produk anggota KWT melalui pengembangan produk olahan aloe vera dalam bentuk sabun. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Kegiatan ini dilaksanakan dari November 2022 sampai Februari 2023, dan dalam pelaksanaannya berjalan dengan lancar dan mampu menghasilkan sabun dengan merek “Lesta”, baik yang cair ataupun padat. Antusiasme anggota dan pengurus KWT menjadi tolok ukur keberhasilan kegiatan pengabdian ini. Rencana tindak lanjutnya adalah pengajuan ijin produk, dan pemasaran produk sabun ini secara luas yang bisa dimulai dari jaringan yang dimiliki kelompok.Aloe vera plants, also known as Aloe vera, are an agricultural commodity that has the potential to be developed in a range of applications, including foodstuffs, shampoo, soap, or hand sanitizers. The Lestari Women's Farmer Group (KWT) is one of the groups that developed aloe vera, but it is generally sold raw. Seeing its development potential, this service activity aims to increase the product diversity of KWT members by developing processed aloe vera products in the form of soap. The methods used are counseling, training, and mentoring. This activity will be carried out from November 2022 to February 2023, and its implementation will run smoothly. It can produce soap with the brand "Lesta," both liquid and solid. The enthusiasm of KWT members and administrators is the benchmark for the success of this service activity. The follow-up plan is to apply for a product license and the widespread marketing of this soap product, which can be started from the network owned by the group.