Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISA PEMILIHAN TAPAK PADA PERANCANGAN FASILITAS PAGELARAN KESENIAN TRADISIONAL DAN KONTEMPORER DI KABUPATEN NGANJUK Juan Fajar Virya Dista; Farida Murti; Benny Bintarjo
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 4 (2024): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v3i4.3309

Abstract

Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki banyak jenis kesenian. Dari sekian banyaknya kesenian di Kabupaten Nganjuk, kurangnya tempat pelestarian pada keseniannya membuat para seniman memiliki tempat yang terbatas dalam mewadahi kreativitas para seniman di Kabupaten Nganjuk. Oleh karena itu, diperlukan lokasi yang lebih besar yang dapat mencakup seluruh kesenian di Nganjuk sebagai tempat berkembangnya para pelaku seniman, pengunjung serta warga yang turut serta dalam pelestarian kesenian tersebut. Maka perlunya pemilihan lokasi tapak yang strategis sebagai lokasi Perancangan Fasilitas Pagelaran Kesenian Tradisional Nganjuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemilihan lokasi tapak yang tepat dalam memaksimalkan fungsi bangunan dengan melakukan analisa sirkulasi, iklim, view dan segala aspek yang diperlukan dalam skoring pemilihan tapak sesuai fungsinya.
Metode Pemilihan Material Arsitektur Neo-Vernakular pada Redesain Wisata Pantai Indah Popoh Dinka Sekar Tiara; Benny Bintarjo; Darmansjah Tjahja Prakasa
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 19 No. 1 (2025): January 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v19i1.1205

Abstract

Wisata Pantai Indah Popoh yang berada di Desa Besole Kecamatan Besuki merupakan wisata unggulan Kabupaten Tulungagung. Akan tetapi, Wisata Pantai Indah Popoh ini kalah bersaing dengan wisata- wisata baru yang memiliki desain yang menarik sehingga jumlah wisatawan yang berkunjung semakin menurun. Beberapa fasilitas pada destinasi wisata juga rusak, tidak layak, dan masih belum memadai. Hal ini juga dipengaruhi oleh pemilihan material dalam pengembangan fasilitas penunjang wisata yang kurang tepat sehingga diperlukan adanya metode pemilihan material sehingga diperoleh material yang berkualitas dan ideal.  Selain itu, pendekatan Neo-Vernakular dugunakan untuk terciptanya keselarasan antara material, desain, dan lingkungan. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan penjabaran eliminir pada prosesnya. Hasilnya penelitian ini menunjukan bahwa pemilihan material yang ideal dapat diperoleh dari karakteristik material gaya arsitektur, analisis SWOT, manufacturing and logistics, end of life recycling.
Pendekatan Konsep Memorabilia pada Pengembangan Fasilitas Wisata Benteng Kastela: The Concept of Memorabilia on The Development of Kastela Fort Tourism Facilities Rizqy Salsabilah Fadhilah; Benny Bintarjo; Muhammad Faisal
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 18 No. 1 (2024): January 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v18i1.829

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan bagi daerah yang memiliki lokasi objek wisata dengan mengembangkan potensi pariwisata sebagai salah satu upaya mengoptimalkan pendapatan daerah. Umumnya Kawasan wisata memiliki ciri khas tersendiri sehingga penyediaan sarana dan prasarana maupun hiburan atau wahana wisatanya berkaitan agar dapat dinikmati pada Kawasan tersebut. Untuk atraksi pariwisata masih perlu adanya pengembangan fasilitas penunjang potensi pariwisata pada kawasan ini. Metode penelitian diawali dengan mengumpulkan data lapangan, kemudian melakukan tinjauan Pustaka mengenai daya tarik objek wisata Benteng Kastela. Konsep dasar pada fasilitas ini yang didapatkan adalah “Memoria Heroic dan Nostalgia” dengan konsep pendekatan Memorabilia. Konsep memorabilia diterapkan dengan merencanakan gaya dan karakter visual bangunan. Konsep ini diharapkan dapat memaknai lokasi Benteng Kastela sebagai lokasi yang historical dan potensi daya tarik wisatawan. Adapun penerapan konsep memorabilia dalam pengembangan fasilitas penunjang ini berupa gubahan massa, bentuk aktifitas, dan penonjolan gaya arsitektur beserta ciri dan karakter gaya arsitektur tersebut.