Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Konsep Eco-Settlements Pada Kawasan Permukiman Nelayan Bulak Evita Andriani Sahbani; Darmansjah Tjahja Prakasa; Muhammad Faisal
Jurnal Latar Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal LATAR (Juni)
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69749/jl.v2i1.49

Abstract

Permukiman nelayan merupakan lingkungan tempat tinggal dengan sarana dan prasarana dasar yang sebagian besar penduduknya merupakan masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai nelayan dan memiliki akses dan keterikatan erat antara penduduk permukiman nelayan dengan kawasan perairan sebagai tempat mereka mencari nafkah, meskipun demikian sebagian dari mereka masih terikat dengan daratan. terlihat konsep eco-settlements mengarah pada pencapaian nilai ekologis. Dalam penerapannya konsep ini harus mengharmonisasikan tiga pilar berkelanjutan yaitu sosial, ekonomi, dan ekologi. Dimana pada Kawasan Bulak ini memiliki potensi yang besar, terutama dalam sektor wisata. Kawasan yang berada di area wisata kota Surabaya menjadikan kawasan permukiman nelayan Bulak ini dapat menjadi wisata baru dan pendukung bagi wisata di sekitarnya. Dengan berbagai kearifan lokal dan kehidupan nelayan sehari-hari yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi kawasan ini. Pendekatan eco-settlement berfungsi sebagai pijakan dalam mencapai permukiman yang ekologis melalui 3 pilar ekologi, sosial dan ekonomi dengan dukungan dan kerja sama dengan institusi. Eco-settlement memiliki kriteria yang mengacu pada prinsip arsitektur ekologis, yang diharapkan dapat menciptakan permukiman nelayan yang berkelanjutan. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif serta pengumpulan data. Maka didapatkan hasil dimana lingkungan peermukiman nelayan Bulak masih memiliki permasalahan pada elemen ekologi yaitu : ekologi, ekonomi dan sosial. Selain itu permasalahan penggunaan lahan yang maish belum sesuai dengan peraturan daerah yang ada.
Metode Pemilihan Material Arsitektur Neo-Vernakular pada Redesain Wisata Pantai Indah Popoh Dinka Sekar Tiara; Benny Bintarjo; Darmansjah Tjahja Prakasa
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 19 No. 1 (2025): January 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v19i1.1205

Abstract

Wisata Pantai Indah Popoh yang berada di Desa Besole Kecamatan Besuki merupakan wisata unggulan Kabupaten Tulungagung. Akan tetapi, Wisata Pantai Indah Popoh ini kalah bersaing dengan wisata- wisata baru yang memiliki desain yang menarik sehingga jumlah wisatawan yang berkunjung semakin menurun. Beberapa fasilitas pada destinasi wisata juga rusak, tidak layak, dan masih belum memadai. Hal ini juga dipengaruhi oleh pemilihan material dalam pengembangan fasilitas penunjang wisata yang kurang tepat sehingga diperlukan adanya metode pemilihan material sehingga diperoleh material yang berkualitas dan ideal.  Selain itu, pendekatan Neo-Vernakular dugunakan untuk terciptanya keselarasan antara material, desain, dan lingkungan. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan penjabaran eliminir pada prosesnya. Hasilnya penelitian ini menunjukan bahwa pemilihan material yang ideal dapat diperoleh dari karakteristik material gaya arsitektur, analisis SWOT, manufacturing and logistics, end of life recycling.
Analysis of Site Selection Criteria for Design of Paddy Research Facilities in Nganjuk Regency Thomafi, Muhamad Arvan; Muhammad Faisal; Darmansjah Tjahja Prakasa
Journal of Scientific Research, Education, and Technology (JSRET) Vol. 4 No. 2 (2025): Vol. 4 No. 2 2025
Publisher : Kirana Publisher (KNPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58526/jsret.v4i2.803

Abstract

Nganjuk Regency in East Java is one of the contributors to rice production in Indonesia, where agricultural land areas are more dominant than non-agricultural land areas. However, this sector faces major challenges including declining production due to internal and external factors such as climate change, limited infrastructure, and less than optimal use of modern agricultural technology. This study aims to analyze the criteria for selecting a location for designing a paddy research facility in Nganjuk Regency to support sustainable production increases. The methodology used includes analysis of regional potential based on statistical data on agricultural production, agro-climatic conditions, and topography. The survey results show that although rice production in this area reached 418.10 tons in 2023 and became one of the contributors to the rice harvest in East Java Province, intensive research and infrastructure development have not been carried out. The main criteria for selecting a location include proximity to water resources and ease of land access, suitability with regional spatial planning, and potential with other agricultural research centers. The design of this facility aims to be an integrated solution not only to increase the production and quality of high-quality seed varieties, but also to support scientific research and cutting-edge technology in the agricultural sector. By integrating technology-based approaches and local potential, this facility can become a model for sustainable agricultural development in Nganjuk Regency.
Circulation Development of Bayuangga Bus Terminal, Probolinggo City Syahriza, Aditya Fahmi; Dadoes Soemarwanto; Darmansjah Tjahja Prakasa
Journal of Scientific Research, Education, and Technology (JSRET) Vol. 4 No. 2 (2025): Vol. 4 No. 2 2025
Publisher : Kirana Publisher (KNPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58526/jsret.v4i2.806

Abstract

Bayuangga Terminal, the largest Type A passenger terminal in Probolinggo City, has seen a significant rise in passenger and bus traffic. Despite this growth, its circulation system remains inefficient and does not meet Type A terminal standards, hindering infrastructure development. This study focuses on improving transportation connectivity through architectural and spatial analysis of the terminal’s circulation, where irregular intersections between bus and pedestrian corridors pose safety risks. Methods include literature review, field observations, and interviews with the Terminal’s Technical Management Unit (UPT). Results highlight the critical safety issue caused by overlapping bus and passenger lanes. Recommendations involve separating pedestrian and vehicle lanes, redesigning bus routes, and upgrading passenger facilities. These interventions aim to optimize circulation, enhance user safety, and improve operational efficiency. Implementing these measures will help Bayuangga Terminal meet Type A standards and better serve its growing user base.