Rezky Wulandari, Andi Sri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Socio-Legal Studies: Methodical Implications of Legal Development in Indonesia Purwanda, Sunardi; Rezky Wulandari, Andi Sri
Al-'Adl Vol 16, No 2 (2023): Al-'Adl
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/aladl.v16i2.6129

Abstract

The purpose of the study is to analyze the position of socio-legal studies in legal studies, to analyze their intersection with similar studies, and to analyze their methodical implications for the development of law in Indonesia. By merging doctrinal legal approaches and empirical legal approaches, socio-legal studies appear to offer a large field for legal scholars using a variety of methods. In the study of legal phenomena that are not isolated by social, political, economic, or cultural circumstances, socio-legal studies place concepts and theories based on an interdisciplinary approach that combines disciplines. The sociology of law, which primarily draws its intellectual inspiration from mainstream sociology and views law as a vehicle for social governance, a profession, and a discipline, is distinct from socio-legal studies. Legal discourse, which is a common occurrence in everyday life, is a major subject of legal sociology. Additionally, Socio-Legal Studies differ from Sociological Jurisprudence, which emphasizes realism viewpoints in the field of law.
UPAYA PENCEGAHAN ANAK MENJADI KORBAN KEMBALI DALAM TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL MELALUI SISTEM PERADILAN TERINTEGRASI Rezky Wulandari, Andi Sri; Miftahul Jannah
Wacana Paramarta: Jurnal Ilmu Hukum Vol 23 No 2 (2024): Wacana Paramarta: Jurnal Ilmu Hukum XXIII:2:2024
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32816/paramarta.v23i2.570

Abstract

ABSTRAK Anak korban kekerasan seksual harus dilindungi, tidak dibenarkan menjadi korban kembali. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis upaya pencegahan anak menjadi korban kembali dalam tindak pidana kekerasan seksual melalui sistem peradilan pidana yang terintegrasi. Penelitian menggunakan penelitian hukum normatif-empiris, pendekatan peraturan perundang-undangan dan konseptual. Hasil penelitian, kebijakan hukum pidana melalui revisi KUHAP diperlukan untuk mencegah terjadinya anak korban kekerasan seksual menjadi korban kembali dalam sistem peradilan pidana anak. Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak Nomor 11 Tahun 2012 menentukan mengambil keterangan saksi secara perekaman elektronik dalam Pasal 3 dan Pasal 58 huruf (a) yang hanya dapat dilakukan di luar sidang pengadilan atau jarak jauh dan digunakan sebagai dasar penyidikan. Anak korban hanya perlu memberikan keterangan satu kali pada tahap penyidikan dan direkam secara elektronik serta digunakan hingga ke persidangan. Pembuatan sumpah dan BAP digunakan sebagai alat bukti yang sah dalam proses pembuktian berdasarkan pencatatan pada tahap penyidikan yang dilakukan secara elektronik tersebut.