Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Tanaman Daun Salam Untuk Mengobati Asam Urat Pada Warga Desa Maku Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi Rezky Yanuarty; Muthmainnah Tuldjanah; Aprilia Ariesta
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v4i1.3362

Abstract

Gout or hyperuricemia is a disease caused by problems with blood circulation, joints, and other neoplastic diseases. It is estimated that 8% of people aged 50 years and over suffer from gout, which is characterized by pain and tenderness in the joints and bones. Based on a survey at an early stage, the uric acid disease affects many residents, especially in Maku Village. Treatment of gout can be carried out through pharmacological treatment and the use of traditional medicines. One of the traditional treatments is to use bay leaves. Bay leaves contain citral, eugenol, tannins, and flavonoids. Flavonoid compounds can block the xanthine oxidase enzyme, which reduces uric acid levels in the blood. This activity provides knowledge to the residents of Maku village about the use of bay leaves and partners' satisfaction with community service activities. The activity was carried out offline and in collaboration with the Sigi branch of the Indonesian Pharmacist Association, the implementation began with the presentation of presentation material and then discussion and ended with the provision of necessities. The counseling material that was explained was the meaning of uric acid, the use of bay leaf plants, and how to process them. As a result of community service activities, partners in Maku village understand more about gout and know how to brew bay leaves for gout. The results of the questionnaire on satisfaction with the implementation of community service with 30 respondents produced satisfaction data of 86.17% (very good).Keywords: Uric Acid, Bay Leaf, Maku Village   Asam urat atau hiperurisemia merupakan penyakit akibat permasalahan pada sirkulasi darah, persendian maupun penyakit neoplasma lainnya. Diperkirakan 8% orang berumur 50 tahun keatas mengidap penyakit asam urat, yang bercirikan rasa sakit dan nyeri pada persendian tulang. Penyakit asam urat banyak diderita pada warga khususnya Desa Maku, berdasarkan survei pada tahap awal. Penanganan penyakit asam urat dapat terlaksana melalui pengobatan secara farmakologi dan penggunaan obat tradisional. Salah satu pengobatan secara tradisional yaitu memanfaatkan tanaman daun salam. Daun salam mengandung sitral, eugenol, tannin dan flavonoid. Senyawa flavonoid yang dapat menghalau enzim xantin oksidase, yang membuat kandungan asam urat di darah turun. Kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada warga desa Maku tentang pemanfaatan daun salam, serta mengetahui kepuasan mitra terhadap kegiatan PKM. Kegiatan terlaksana secara luring dan berkolaborasi dengan IAI cabang Sigi, pelaksanaan diawali dengan pemaparan materi presentasi lalu diskusi dan diakhiri dengan pemberian sembako. Materi penyuluhan yang paparkan yaitu pengertian asam urat, pemanfaatan tanaman daun salam, serta cara mengolahannya. Hasil kegiatan PKM, mitra di desa maku lebih memahami terkait penyakit asam urat serta mengetahui cara penyeduhan tanaman daun salam untuk penyakit asam urat. Hasil quisioner terhadap kepuasan terlaksananya PKM dengan responden sebanyak 30 orang dan menghasilkan data kepuasan yakni 86.17%  (sangat baik). Kata kunci : Asam Urat, Daun Salam, Desa Maku
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Rezky Yanuarty
Jurnal Farmasindo Vol 5 No 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tanaman yang banyak digunakan untuk pengobatan oleh masyarakat adalah tanaman daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Biasanya tanaman jeruk nipis digunakan sebagai penambah nafsu makan, penurun panas (antipireutik), diare, menguruskan badan, antiinflamasi, antioksidan dan antibakteri (Revilla dkk, 2013) . kandungan zat aktif yang dimilikinya. Daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) diketahui mengandung flavonoid seperti Quersetin serta fenolik yang bersifat sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan menentukan total fenolik dari ekstrak daun jeruk nipis. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak yang diperoleh ditentukan total fenolik dan uji aktivitas antioksidan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh ekstrak etanol daun jeruk nipis memiliki kandungan total fenolik sebesar 0,687% dan ektrak etanol daun jeruk nipis memiliki aktivitas antioksidan kuat dengan nilai IC50 98,58 µg/mL.