Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Muthmainah Tuldjanah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 4 No. 02 (2018): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v4i02.30

Abstract

Telah dilakukan pengujian aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus ekstrak etanol kulit buah kelor (Moringa oleifera). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada ekstrak etanol kulit buah kelor (Moringa oleifera dan aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah kelor (Moringa oleifera) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan untuk menguji aktivitas antibakteri adalah metode paper Disk, dimana metode ini dilakukan dengan menggunakan bakteri Staphylococcus aureus yang dibiakan dengan menggunakan lidi kapas yang telah disterilkan. Kemudian ekstrak kulit buah kelor (Moringa oleifera) yang diperoleh, diletakkan diatas kertas cakram yang telah direndam selama 15 menit dengan ekstrak kulit buah kelor. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak kulit buah kelor (Moringa oleifera) memiliki kandungan metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan polifenol. Aktivitas antibakteri Stapylococcus aureus pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, memilki zona daya hambat yang paling baik yaitu pada konsentrasi 15% dengan diameter daya hambat yaitu 15,19 mm pada bakteri Stapylococcus aureus.
JAHECCINO: Minuman Herbal Modern Sebagai Inovasi Usaha Masyarakat Desa Sopu, Sulawesi Tengah Muthmainah Tuldjanah Jannah
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): Januari 2022 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5007.34 KB) | DOI: 10.25008/altifani.v2i1.201

Abstract

Jamu merupakan salah satu minuman herbal dari warisan budaya Indonesia yang terbuat dari bahan alami baik dari rempah-rempah maupun dedaunan. Masyarakat desa sopu, kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah selama ini belum melestarikan budaya minum jamu, hal ini membuat masyarakat didesa tersebut kurang tertarik minum jamu. Untuk itu perlu diciptakan suatu produk inovasi dari minuman jamu yang dapat meningkatkan citra serta nilai jual jamu di masyarakat. JAHECCINO adalah sebuah inovasi bisnis minuman menggunakan bahan dasar herbal. Produk ini dibuat sebagai salah satu upaya pelestarian jamu, metode yang digunakan pada saat pelaksanaan pengabdian masyarakat berupa ceramah tentang “JAHECCINO” dan peluang usaha dari minuman herbal modern ini. Adapun hasil kegiatan penggabdian pada masyarakat dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai jamu dan peluang bisnis berbasis kesehatan hal ini sesuai dengan hasil rata-rata persentase quisioner yang dibagikan yaitu 89,2%.
Penyuluhan Swamedikasi Terapi Gout Arthritis sebagai Upaya Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Desa Sejahtera, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah Erick Budiawan; Muthmainah Tuldjanah; Rianto Tanggo Doko
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 5 (2022): JAMSI - September 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.436

Abstract

Swamedikasi adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan seseroang untuk keterjangkauan pengobatan diri sendiri. Gout Arthritis merupakan penyakit dimana terjadi penumpukan kristal asam urat di dalam tubuh dalam jangka waktu yang panjang (Kronik). Prevelensi Gout Arthritis di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun yang menempatkan Gout Arthritis menjadi urutan ke 2 penyakit persendian setelah Osteoarthritis. Allopurinol dan Antiinflamasi nonSteroid (AINS) merupakan obat yang sering diresepkan pada pasien Gout Arthritis dan cenderung mudah didapatkan tanpa resep dokter sehingga berpotensi menimbulkan efek merugikan bagi masyarakat. Hingga saat ini belum pernah dilakukan penyuluhan swamedikasi terapi Gout Arthritis di Desa Sejahtera Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penyuluhan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait perilaku swamedikasi terapi Gout Arthritis. Penyuluhan ini dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi tanya jawab, penilaian tingkat pemahaman masyarakat terkait materi yang diberikan diukur dengan membandingkan nilai pre-test dan post tes. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terkait swamedikasi terapi Gout Arthritis.
Penyuluhan Swamedikasi Sediaan Obat Herbal sebagai Upaya Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Desa Sejahtera, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah Muthmainah Tuldjanah; Erick Budiawan; Trace Chintya Letana
JAMU : Jurnal Abdi Masyarakat UMUS Vol. 3 No. 02 (2023): Februari
Publisher : LPPM Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jamu.v3i02.716

Abstract

Desa sejahtera merupakan desa yang memiliki tanah yang subur dan salah satu desa penghasil tumbuhan-tumbuhan yang bermanfaat seperti kopi, kemiri, coklat dll. Jika dilihat dari potensi tanah yang subur maka desa ini bisa dijadikan sebagai sentra penghasil tanaman obat herbal. Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah agar masyarakat lebih mengenal tumbuhan yang dapat dijadikan obat. Selain itu untuk membantu masyarakat melakukan swamedikasi sediaan obat herbal di desa sejahtera kecamatan Palolo kabupaten Sigi. metode yang digunakan pada saat pelaksanaan pengabdian masyarakat berupa ceramah tentang swamedikasi sediaan obat herbal Untuk menilai tingkat pemahaman masyarakat terkait dengan materi yang disampaikan, pemateri membagikan kuisioner yang berisi instrument penilaian terkait keberhasilan kegiatan yang diisi oleh masyarakat yang mengikuti kegiatan ini Adapun hasil kegiatan penggabdian pada masyarakat ini dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai swamedikasi sediaan obat herbal hal ini sesuai dengan hasil rata-rata persentase quisioner yang dibagikan setelah penyuluhan yaitu 85,71%.
Swamedikasi Tanaman Obat Keluarga (Toga) Bawang Merah, Bawang Putih, Jahe dan Jeruk Nipis di Desa Maku Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah Muthmainah Tuldjanah; Rezky Yanuarty; Aprilia Theodora
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 3 (2023): Juni
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maku Village is a village that has fertile soil and is one of the villages that produces useful plants such as shallots, garlic, ginger, lime etc. When viewed from the potential of fertile soil, this village can be used as a center for producing family medicinal plants (TOGA). The purpose of this activity is to make people more familiar with local plants that can be used as medicine. In addition to helping the Maku village community to self-medicate by becoming more familiar with the properties and methods of processing shallots, garlic, ginger and lime for various types of diseases. the method used when conducting community service in the form of lectures on the self-medication of shallots, garlic, ginger and lime to see the participants' understanding of the material presented, the presenter distributed questionnaires for assessing the success of activities that had to be completed by the people participating in this activity. The results of this community service activity increased public knowledge about self-medication with herbs, this is in accordance with the results of the average percentage for questionnaires distributed after counseling, namely 92.5%.
TOTAL FLAVONOID AND ANTIOXIDANT ACTIVITY OF ETHANOL EXTRACT FROM JAVA PLUM (Syzygium cumini L.) LEAF Muthmainah Tuldjanah; Ayu Wulandari
GEMA KESEHATAN Vol. 14 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Juwet leaf is a plant with antioxidant properties that protect against free radicals. The simplicia ethanol extract of juwet leaves used came from the city of Palu, Central Sulawesi. Extraction of chemical content from juwet leaves (Syzygium cumini L.) was carried out by maceration method. In this study, to determine the levels of flavonoid compounds and antioxidant power in the sample extract, a compound analysis was carried out using a UV_Vis spectrophotometer. Total flavonoid content was determined from the absorbance value obtained from a wavelength of 510 nm by using Visible spectrophotometry. Antioxidant activity was obtained by measuring the reducing activity of the ethanol extract of juwet leaves on the free radical DPPH (1,1-Diphenyl-1-picrylhydrazil) by Visible spectrophotometry with a wavelength of 517 nm. An antioxidant activity test was carried out using quercetin as a comparison. The results showed that the ethanol extract of juwet leaves had low total flavonoid content with weak antioxidant activity compared to quercetin. Keywords: Antioxidants, Flavonoids, Juwet leaves
Swamedikasi Tanaman Obat Keluarga (Toga) Bawang Merah, Bawang Putih, Jahe dan Jeruk Nipis di Desa Maku Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah Muthmainah Tuldjanah; Rezky Yanuarty; Aprilia Theodora
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 3 (2023): Juni
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maku Village is a village that has fertile soil and is one of the villages that produces useful plants such as shallots, garlic, ginger, lime etc. When viewed from the potential of fertile soil, this village can be used as a center for producing family medicinal plants (TOGA). The purpose of this activity is to make people more familiar with local plants that can be used as medicine. In addition to helping the Maku village community to self-medicate by becoming more familiar with the properties and methods of processing shallots, garlic, ginger and lime for various types of diseases. the method used when conducting community service in the form of lectures on the self-medication of shallots, garlic, ginger and lime to see the participants' understanding of the material presented, the presenter distributed questionnaires for assessing the success of activities that had to be completed by the people participating in this activity. The results of this community service activity increased public knowledge about self-medication with herbs, this is in accordance with the results of the average percentage for questionnaires distributed after counseling, namely 92.5%.
Edukasi Pengenalan Jenis Serta Tujuan Penggunaan Obat Batuk di Desa Maku, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah Erick Budiawan; Muthmainah Tuldjanah; Trivena Lois Torampe
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 5 (2023): Agustus (In progress)
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8265086

Abstract

Batuk merupakan suatu gejala yang ditimbulkan oleh beberapa penyakit sebagai bentuk mekanisme pertahanan tubuh manusia. Secara umum, batuk diklasifikasikan menjadi  batuk berdahak dan batuk kering oleh sebab itu pengobatan untuk mengatasi batuk juga harus dibedakan apakah obat tersebut merupakan golongan mukolitik/ekspetoran untuk batuk berdahak atau golongan antitusif untuk batuk kering. Pengetahuan masyarakat terkait swamedikasi khususnya obat batuk hingga saat ini masih sangat kurang, hal ini merupakan sesuatu yang patut menjadi perhatian khusus karena akan berdampak pada keamanan serta efektivitas pengobatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Maku, Kec. Dolo, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pemberian edukasi berupa pemberian materi serta diskusi tanya jawab terkait pengenalan jenis obat batuk serta tujuan penggunaannya. untuk mengukur tingkat pengetahuan masyarakat terkait materi yang diberikan dilakukan pembagian kuisioner yang wajib diisi oleh peserta sebelum pemberian materi (pre-test) dan setelah pemberian materi (pre-test). Berdasarkan hasil yang didapatkan terlihat bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pengenalan jenis obat batuk serta tujuan penggunaannya.
Edukasi Pengenalan Jenis Serta Tujuan Penggunaan Obat Batuk di Desa Maku, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah Erick Budiawan; Muthmainah Tuldjanah; Trivena Lois Torampe
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 5 (2023): Agustus (In progress)
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8265086

Abstract

Batuk merupakan suatu gejala yang ditimbulkan oleh beberapa penyakit sebagai bentuk mekanisme pertahanan tubuh manusia. Secara umum, batuk diklasifikasikan menjadi  batuk berdahak dan batuk kering oleh sebab itu pengobatan untuk mengatasi batuk juga harus dibedakan apakah obat tersebut merupakan golongan mukolitik/ekspetoran untuk batuk berdahak atau golongan antitusif untuk batuk kering. Pengetahuan masyarakat terkait swamedikasi khususnya obat batuk hingga saat ini masih sangat kurang, hal ini merupakan sesuatu yang patut menjadi perhatian khusus karena akan berdampak pada keamanan serta efektivitas pengobatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Maku, Kec. Dolo, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pemberian edukasi berupa pemberian materi serta diskusi tanya jawab terkait pengenalan jenis obat batuk serta tujuan penggunaannya. untuk mengukur tingkat pengetahuan masyarakat terkait materi yang diberikan dilakukan pembagian kuisioner yang wajib diisi oleh peserta sebelum pemberian materi (pre-test) dan setelah pemberian materi (pre-test). Berdasarkan hasil yang didapatkan terlihat bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pengenalan jenis obat batuk serta tujuan penggunaannya.
Pemanfaatan Tanaman Daun Salam Untuk Mengobati Asam Urat Pada Warga Desa Maku Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi Rezky Yanuarty; Muthmainnah Tuldjanah; Aprilia Ariesta
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v4i1.3362

Abstract

Gout or hyperuricemia is a disease caused by problems with blood circulation, joints, and other neoplastic diseases. It is estimated that 8% of people aged 50 years and over suffer from gout, which is characterized by pain and tenderness in the joints and bones. Based on a survey at an early stage, the uric acid disease affects many residents, especially in Maku Village. Treatment of gout can be carried out through pharmacological treatment and the use of traditional medicines. One of the traditional treatments is to use bay leaves. Bay leaves contain citral, eugenol, tannins, and flavonoids. Flavonoid compounds can block the xanthine oxidase enzyme, which reduces uric acid levels in the blood. This activity provides knowledge to the residents of Maku village about the use of bay leaves and partners' satisfaction with community service activities. The activity was carried out offline and in collaboration with the Sigi branch of the Indonesian Pharmacist Association, the implementation began with the presentation of presentation material and then discussion and ended with the provision of necessities. The counseling material that was explained was the meaning of uric acid, the use of bay leaf plants, and how to process them. As a result of community service activities, partners in Maku village understand more about gout and know how to brew bay leaves for gout. The results of the questionnaire on satisfaction with the implementation of community service with 30 respondents produced satisfaction data of 86.17% (very good).Keywords: Uric Acid, Bay Leaf, Maku Village   Asam urat atau hiperurisemia merupakan penyakit akibat permasalahan pada sirkulasi darah, persendian maupun penyakit neoplasma lainnya. Diperkirakan 8% orang berumur 50 tahun keatas mengidap penyakit asam urat, yang bercirikan rasa sakit dan nyeri pada persendian tulang. Penyakit asam urat banyak diderita pada warga khususnya Desa Maku, berdasarkan survei pada tahap awal. Penanganan penyakit asam urat dapat terlaksana melalui pengobatan secara farmakologi dan penggunaan obat tradisional. Salah satu pengobatan secara tradisional yaitu memanfaatkan tanaman daun salam. Daun salam mengandung sitral, eugenol, tannin dan flavonoid. Senyawa flavonoid yang dapat menghalau enzim xantin oksidase, yang membuat kandungan asam urat di darah turun. Kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada warga desa Maku tentang pemanfaatan daun salam, serta mengetahui kepuasan mitra terhadap kegiatan PKM. Kegiatan terlaksana secara luring dan berkolaborasi dengan IAI cabang Sigi, pelaksanaan diawali dengan pemaparan materi presentasi lalu diskusi dan diakhiri dengan pemberian sembako. Materi penyuluhan yang paparkan yaitu pengertian asam urat, pemanfaatan tanaman daun salam, serta cara mengolahannya. Hasil kegiatan PKM, mitra di desa maku lebih memahami terkait penyakit asam urat serta mengetahui cara penyeduhan tanaman daun salam untuk penyakit asam urat. Hasil quisioner terhadap kepuasan terlaksananya PKM dengan responden sebanyak 30 orang dan menghasilkan data kepuasan yakni 86.17%  (sangat baik). Kata kunci : Asam Urat, Daun Salam, Desa Maku