Elly Purnamasari
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Potency of The Google Classroom Application In Enhancing PAI Learning in SMP Negeri 20 Kota Tangerang During The Covid-19 Pandemic Destiani Rahmawati; Basuki Basuki; Elly Purnamasari; Yayat Ruhiat; Lukman Nulhakim
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4370

Abstract

The learning process is carried out via online methods, such as IAIN Curup, to prevent the spread of Covid-19. Online learning has been used by SMP Negeri 20 Kota Tangerang since April 2020. The instructors employ a variety of online tools to facilitate effective learning while students are taking courses online. The goal of this study is to determine how well the Google Classroom application can enhance the educational experience of SMP Negeri 20 Kota Tangerang students during the Covid 19 pandemic. This study adopted a qualitative methodology, and its non-statistical methods of data analysis were qualitative in nature. Research information was gathered by observation, documentation, and interviews. This study demonstrates the effectiveness of learning with Google Classroom by using tactics including assignments and observations, problem-based learning models and field trips, evaluation in the form of questions, and product development. The ease of use, data savings for mobile devices, accuracy in task collection, and memory savings offered by Google Classroom are only a few of its benefits. Meanwhile, the drawback is that communication is not well established.
Pengembangan Kurikullum PAI Berbasis Fiqh Anti Korupsi Destiani Rahmawati; Basuki Basuki; Elly Purnamasari; Yayat Ruhiat; Lukman Nulhakim
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 01 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Januari 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.626 KB) | DOI: 10.30868/ei.v1i01.16

Abstract

Korupsi adalah tindak kejahatan luar biasa yang telah mengakibatkan kerugian bagi negara dan masyarakat. Di Indonesia tindak kejahatan korupsi telah sampai pada batas yang memprihatinkan. Hal ini terbukti dengan fakta dan data yang menyebutkan bahwa Indonesia berada di peringkat atas negara-negara terkorup di dunia. Melihat fenomena seperti ini maka diperlukan adanya tindakan kursif dan prefentiv dalam rangka pencegahan regenerasi tindakan ini. Tindakan kursiv dapat dilakukan dengan cara memberikan hukum seberat-beratnya bagi para pelaku kejahatan korupsi tersebut. Sementara tindakan preventif dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan dan pemahaman mengenai tindak kejahatan korupsi tersebut.Maka keterlibatan dunia pendidikan dalam upaya pencegahan korupsi memiliki kedudukan strategis-antisipatif. Dalam hal ini upaya pencegahan korupsi di masyarakat dapat dilakukan dengan mencegah berkembangnya mental korupsi pada anak bangsa Indonesia melalui pendidikan. Semangat antikorupsi yang patut menjadi kajian adalah penanaman pola pikir, sikap, dan perilaku antikorupsi melalui sekolah, karena sekolah adalah proses pembudayaan. Sektor pendidikan dapat berperan dalam memenuhi kebutuhan pencegahan korupsi.Langkah preventif (pencegahan) tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan (approach), pertama: menjadikan peserta didik sebagai target, dan kedua: menggunakan pemberdayaan peserta didik untuk menekan lingkungan agar tidak permissive to corruption dan muatan materi antikorupsi dalam kurikullum pembelajaran.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kurikullum PAI yang berbasis kepada Fiqh Antikorupsi. Diawali dengan menampilkan model Pendidikan Antikorupsi dalam Pendidikan Agama Islam dan muatan-muatan Fiqh Antikorupsi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pengembangan kurikullum yang dimaksud dalam penelitian ini adalah upaya mengintegrasikan antara Fiqh Antikorupsi dengan mata pelajaran PAI. Adapaun bentuknya berupa perluasan tema yang sudah ada dalam kurikulum dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada pembelajaran fiqh antikorupsi, yaitu dengan model Pendidikan Antikorupsi integratif-inklusif dalam Pendidikan Agama Islam. Untuk berpartisipasi dalam gerakan pemberantasan dan pencegahan korupsi ada dua model yang dapat dilakukan oleh sekolah dalam mengembangkan kurikulum berbasis fiqh antikorupsi yang integratif-inklusif pada Pendidikan Agama Islam. Pertama, proses pendidikan harus menumbuhkan kepedulian sosial-normatif, membangun penalaran obyektif, dan mengembangkan perspektif universal pada individu. Kedua, pendidikan harus mengarah pada penyemaian strategis, yaitu kualitas pribadi individu yang konsekuen dan kokoh dalam keterlibatan peran sosialnya. Model Pendidikan Antikorupsi yang integrative-inklusif dalam pendidikan agama Islam secara aplikatif lebih berkedudukan sebagai pendekatan dalam pembelajaran berbasis kontekstual.
Pengembangan Kurikullum PAI Berbasis Fiqh Anti Korupsi Destiani Rahmawati; Basuki Basuki; Elly Purnamasari; Yayat Ruhiat; Lukman Nulhakim
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 01 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Januari 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v1i01.16

Abstract

Korupsi adalah tindak kejahatan luar biasa yang telah mengakibatkan kerugian bagi negara dan masyarakat. Di Indonesia tindak kejahatan korupsi telah sampai pada batas yang memprihatinkan. Hal ini terbukti dengan fakta dan data yang menyebutkan bahwa Indonesia berada di peringkat atas negara-negara terkorup di dunia. Melihat fenomena seperti ini maka diperlukan adanya tindakan kursif dan prefentiv dalam rangka pencegahan regenerasi tindakan ini. Tindakan kursiv dapat dilakukan dengan cara memberikan hukum seberat-beratnya bagi para pelaku kejahatan korupsi tersebut. Sementara tindakan preventif dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan dan pemahaman mengenai tindak kejahatan korupsi tersebut.Maka keterlibatan dunia pendidikan dalam upaya pencegahan korupsi memiliki kedudukan strategis-antisipatif. Dalam hal ini upaya pencegahan korupsi di masyarakat dapat dilakukan dengan mencegah berkembangnya mental korupsi pada anak bangsa Indonesia melalui pendidikan. Semangat antikorupsi yang patut menjadi kajian adalah penanaman pola pikir, sikap, dan perilaku antikorupsi melalui sekolah, karena sekolah adalah proses pembudayaan. Sektor pendidikan dapat berperan dalam memenuhi kebutuhan pencegahan korupsi.Langkah preventif (pencegahan) tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan (approach), pertama: menjadikan peserta didik sebagai target, dan kedua: menggunakan pemberdayaan peserta didik untuk menekan lingkungan agar tidak permissive to corruption dan muatan materi antikorupsi dalam kurikullum pembelajaran.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kurikullum PAI yang berbasis kepada Fiqh Antikorupsi. Diawali dengan menampilkan model Pendidikan Antikorupsi dalam Pendidikan Agama Islam dan muatan-muatan Fiqh Antikorupsi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pengembangan kurikullum yang dimaksud dalam penelitian ini adalah upaya mengintegrasikan antara Fiqh Antikorupsi dengan mata pelajaran PAI. Adapaun bentuknya berupa perluasan tema yang sudah ada dalam kurikulum dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada pembelajaran fiqh antikorupsi, yaitu dengan model Pendidikan Antikorupsi integratif-inklusif dalam Pendidikan Agama Islam. Untuk berpartisipasi dalam gerakan pemberantasan dan pencegahan korupsi ada dua model yang dapat dilakukan oleh sekolah dalam mengembangkan kurikulum berbasis fiqh antikorupsi yang integratif-inklusif pada Pendidikan Agama Islam. Pertama, proses pendidikan harus menumbuhkan kepedulian sosial-normatif, membangun penalaran obyektif, dan mengembangkan perspektif universal pada individu. Kedua, pendidikan harus mengarah pada penyemaian strategis, yaitu kualitas pribadi individu yang konsekuen dan kokoh dalam keterlibatan peran sosialnya. Model Pendidikan Antikorupsi yang integrative-inklusif dalam pendidikan agama Islam secara aplikatif lebih berkedudukan sebagai pendekatan dalam pembelajaran berbasis kontekstual.