Helmiyatunnisa Fauziyah
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Eksistensialisme Dalam Filsafat Ilmu : Hubungan Antara Manusia Dan Pengetahuan Dian Dian; Helmiyatunnisa Fauziyah; Nadia Ayuna
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 02 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i02.4514

Abstract

Eksistensialisme adalah aliran pemikiran dalam filsafat yang menekankan kebebasan individu, eksistensi, dan makna hidup. Dalam konteks filsafat ilmu, eksistensialisme menyoroti hubungan yang erat antara manusia dan pengetahuan, serta mengkritisi pandangan bahwa pengetahuan itu netral dan objektif. Dalam eksistensialisme, pengetahuan tidaklah hanya sekumpulan fakta objektif, melainkan juga merupakan bagian dari pengalaman hidup individu dan konteks sosial-politiknya. Pandangan ini dapat mengarah pada kritik terhadap ilmu pengetahuan sebagai alat kekuasaan dan dorongan untuk meningkatkan partisipasi manusia dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam konteks filsafat ilmu, eksistensialisme menawarkan sudut pandang yang penting untuk mempertanyakan asumsi-asumsi mendasar tentang pengetahuan dan eksistensi manusia, dan dapat memberikan kontribusi penting dalam upaya untuk memahami hubungan antara manusia dan pengetahuan.
Eksistensialisme Dalam Filsafat Ilmu : Hubungan Antara Manusia Dan Pengetahuan Dian Dian; Helmiyatunnisa Fauziyah; Nadia Ayuna
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 02 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i02.4514

Abstract

Eksistensialisme adalah aliran pemikiran dalam filsafat yang menekankan kebebasan individu, eksistensi, dan makna hidup. Dalam konteks filsafat ilmu, eksistensialisme menyoroti hubungan yang erat antara manusia dan pengetahuan, serta mengkritisi pandangan bahwa pengetahuan itu netral dan objektif. Dalam eksistensialisme, pengetahuan tidaklah hanya sekumpulan fakta objektif, melainkan juga merupakan bagian dari pengalaman hidup individu dan konteks sosial-politiknya. Pandangan ini dapat mengarah pada kritik terhadap ilmu pengetahuan sebagai alat kekuasaan dan dorongan untuk meningkatkan partisipasi manusia dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam konteks filsafat ilmu, eksistensialisme menawarkan sudut pandang yang penting untuk mempertanyakan asumsi-asumsi mendasar tentang pengetahuan dan eksistensi manusia, dan dapat memberikan kontribusi penting dalam upaya untuk memahami hubungan antara manusia dan pengetahuan.