Murtaqia Tusholihat
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analysis of The Teacher's Role in The Implementation and Development of The Al-Qur'an Tahfiz Curriculum in Islamic Boarding Schools Murtaqia Tusholihat; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan; Laksmi Dewi
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4349

Abstract

This study aims to formulate learning objectives, strategies in achieving memorization targets, how to carry out the Al-Qur'an tahfiz learning curriculum. The research method used is a qualitative approach by directly analyzing the daily activities of teachers and participants through various processes including muayasyah, research and development, interview, library, and documentation. This research was conducted in five Islamic boarding schools in West Java, Indonesia. The results of the research show that teachers are at the forefront of curriculum development, that every teacher must be smart in capturing every situation that develops. The results of research on Islamic boarding schools show that by giving teachers the widest possible authority to carry out the curriculum and develop it according to situations and conditions in the field, it has succeeded in facilitating students to achieve memorization targets according to their respective abilities. That the materials and learning strategies that have been developed can be used as comparisons in order to improve teacher quality. From this study it can be concluded that in the work of compiling the curriculum it is not enough to only use experts but also must involve experienced teachers as a team and contributors of ideas from the field.
BUDAYA GEMAR MEMBACA SEJAK USIA DINI Murtaqia Tusholihat; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan; Laksmi Dewi
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 01 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Januari 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.19 KB) | DOI: 10.30868/ei.v1i01.15

Abstract

Orang mukmin hendaknya mampu mensyukuri anugerah tersebut dengan memfungsikan potensi dan kapasitasnya untuk selalu belajar. Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan.[1]Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan. Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar. Karena kemampuan berubahlah, manusia terbebas dari kemandegan fungsinya sebagai khalifah di bumi. Selain itu, dengan kemampuan berubah melalui belajar, manusia secara bebas dapat mengeksplorasi, memilih, dan menetapkan keputusan-keputusan penting untuk kehidupannya. Belajar juga memainkan peranan penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat manusia (bangsa) di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat di antara bangsa-bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar.[1] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2000, hlm:94.
BUDAYA GEMAR MEMBACA SEJAK USIA DINI Murtaqia Tusholihat; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan; Laksmi Dewi
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 01 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Januari 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v1i01.15

Abstract

Orang mukmin hendaknya mampu mensyukuri anugerah tersebut dengan memfungsikan potensi dan kapasitasnya untuk selalu belajar. Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan.[1]Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan. Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar. Karena kemampuan berubahlah, manusia terbebas dari kemandegan fungsinya sebagai khalifah di bumi. Selain itu, dengan kemampuan berubah melalui belajar, manusia secara bebas dapat mengeksplorasi, memilih, dan menetapkan keputusan-keputusan penting untuk kehidupannya. Belajar juga memainkan peranan penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat manusia (bangsa) di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat di antara bangsa-bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar.[1] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2000, hlm:94.