Limbah pertanian yang melimpah seperti cangkang kelapa sawit, dan tempurung kelapa serta sisa gergaji yang tidak dimanfaatkan dengan baik, sebagai bahan baku pembuatan biopelet. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kualitas biopelet dengan melakukan variasi campuran bahan Cangkang Kelapa Sawit (CKS), Tempurung Kelapa (TK), dan Serbuk Kayu Jati (SKJ). Adapun komposisi bahan yang digunakan pada penelitian yakni 50%CKS, 25%TK, 25%SKJ (K1); 25%CKS, 50%TK, 25%SKJ (K2); 25%CKS, 25%TK, 50%SKJ (K3). Pengujian karakteristik biopelet menggunakan standar pelet kayu (SNI 8021-2014). Analisis statistik dilakukan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan taraf 5% untuk melihat pengaruh campuran bahan terhadap karakteristik biopelet. Hasil pengujian mendapatkan biopelet campuran bahan 25%CKS, 50%TK, 25%SKJ (K2) merupakan biopelet terbaik dengan kadar air 10,78%, diameter 0,63 cm, panjang 4,68 cm, kerapatan 0,8 g/cm3, kadar abu 1,1%, zat menguap 73,52%, karbon terikat 25,38% dan nilai kalor 4.5050,79 kal/g. Hasil analisis sidik ragam mendapatkan bahwa variasi campuran bahan berpengaruh terhadap kadar air, kerapatan, kadar abu, zat menguap, karbon terikat, tetapi tidak berpengaruh terhadap diameter, panjang, dan nilai kalor biopelet. Diharapkan pembuatan biopelet yang menggunakan limbah pertanian dapat meningkatkan nilai ekonomis limbah serta menghasilkan kualitas biopelet yang baik.