Fahrudin Hanafi
Universitas Negeri Semarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Melestarikan Batik Ikat Celup di Desa Ngabeyan Kecamatan Karanganom Sheli Putri Deswanti; Putri Devi Septiani; Fahrudin Hanafi; Supriyadi Supriyadi
Jurnal Bina Desa Vol 5, No 2 (2023) : Juni
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jbd.v5i2.46636

Abstract

Batik Celup Ikat adalah bagian dari teknik pembuatan batik. Teknik ikat celup ini paling mudah diterapkan dan dikembangkan, meskipun tekniknya mudah dan bisa dikembangkan, namun tidak banyak orang atau seniman batik yang melakukan dan mengetahuinya. Program ini bertujuan untuk melestarikan Kembali batik celup dan kegiatan tersebut bertujuan untuk menambah pengetahuan ibu-ibu PKK Desa Ngabeyan cara membuat batik menggunakan teknik ikat celup. Dari kegiatan tersebut diharapkan kegiatan ibu-ibu PKK tidak hanya diisi dengan kegiatan arisan, tetapi bisa diisi dengan kegiatan pemberdayaan Masyarakat berupa keterampilan bagi PKK. Metode kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan praktik. Kegiatan berjalan dengan baik sesuai dengan program yang telah ditetapkan oleh para siswa. Peserta sangat antusias mengikuti acara dari awal sampai akhir, tidak ada satupun yang meninggalkan kegiatan di tengah jalan. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN UNNES Giat 5 di desa Ngabeyan. 
Uji Ketelitian Data GNSS dengan Metode NTRIP terhadap Variasi Multipath di Lingkungan Universitas Negeri Semarang Fajar Dian Mukti; Fahrudin Hanafi
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 19, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v19i2.39094

Abstract

Pengukuran menggunakan GNSS sudah mulai dikembangkan di Indonesia. Multipath berpengaruh kepada hasil data yang dihasilkan dari pantulan sinyal dari satelit ke antena GNSS akan terganggu akibat adanya variasi multipath. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui kualitas data horizontal GNSS dengan kondisi multipath dikawasan UNNES. (2) Mengetahui tingkat ketelitian pengukuran GNSS metode NTRIP terhadap pengukuran terestris metode poligon terbuka terkoreksi sempurna dengan total station. Populasi keadaan variasi multipath meliputi bangunan dan vegetasi di lingkungan kampus UNNES. Sampel yang akan digunakan 37 titik (STA) Control Point dan 2 Benchmark. Pada hasil penelitian diketahui (1) Kualitas data dengan status fixed dapat diperoleh jika masking area yang digunakan 0º - 10º dengan variasi multipath rerata 47,91% untuk vegetasi, 25% untuk bangunan, dan 27,08% area terbuka. Dan data berstatus float dengan variasi multipath rerata 37,80% untuk vegetasi, 37,80% untuk bangunan, dan 24,40% area terbuka. (2) Ketelitian yang dihasilkan yaitu cukup bagus untuk metode fixed dan float, Regresi linier yang dihasilkan status autonomous membuat persebaran data koordinat X menjadi tidak normal dan koordinat Y menyebar normal. Saran dari penelitian ini adalah untuk mengontrol kualitas data dari hasil pengukuran GNSS metode NTRIP dapat dikombinasikan dengan hasil dari pengukuran Total Station metode poligon tertutup.  Dan penelitian selanjutnya dapat menggunakan kombinasi antara jaring kontrol horizontal dan jaring kontrol vertikal untuk mengetahui ketinggian dan kontur yang lebih akurat.Measurement using GNSS has begun to be developed in Indonesia. Multipath affects the results of data generated from the reflection of signals from satellites to GNSS antennas will be disturbed due to multipath variations. This study aims to (1) Determine the quality of GNSS horizontal data with multipath conditions in the UNNES area. (2) Knowing the level of accuracy of the NTRIP method GNSS measurement against the terrestrial measurement of the open polygon method is perfectly corrected by the total station. The population of multipath variations includes buildings and vegetation in the UNNES campus environment. The sample to be used is 37 (STA) Control Point and 2 Benchmarks. In the results of the study, it is known that (1) The quality of data with fixed status can be obtained if the masking area used is 0º - 10º with an average multipath variation of 47.91% for vegetation, 25% for buildings, and 27.08% for open areas. And the data is float status with an average multipath variation of 37.80% for vegetation, 37.80% for buildings, and 24.40% for open areas. (2) The resulting precision is good enough for fixed and float methods, The linear regression generated by the autonomous state makes the distribution of X coordinate data abnormal and the Y coordinate spreads normally. Suggestions regarding of the results from this study is to control the data quality of the GNSS measurement results of the NTRIP method can be combined with the results of the Total Station measurement of the closed polygon method.  And subsequent research can use the combination of horizontal control net and vertical control net to find out the height and contour more accurately.
Pemanfaatan Wahana Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan GPS (Global Positioning System) untuk Analisis Tingkat Kerugian Material Penduduk pada Daerah Rawan Tanah Longsor Win Rivai; Fahrudin Hanafi
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 18, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v18i2.30763

Abstract

Perumahan Trangkil Baru dan Trangkil Sejahtera merupakan suatu kawasan perumahan di wilayah Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang yang memiliki risiko bencana longsor. Tanah longsor menyebabkan banyak kerugian material bagi penduduk yang bertempat tinggal pada wilayah terdampak, sehingga dikahawatirkan peristiwa yang sama akan terjadi pada tahun-tahun yang akan datang oleh sebab itu diperlukan adanya analisis tingkat kerugian material penduduk akibat tanah longsor. Penelitian ini menggunakan wahana UAV dan GPS sebagai media pengumpulan data geospasial, kemudian dilakukan uji akurasi geometri, planimetrik dan atribut. Sedangkan tingkat kerugian material penduduk dihitung berdasarkan metode ECLAC, kerugian aset tetap dan opportunity cost. Tingkat akurasi yang diperoleh adalah sebesar 3,60 meter untuk nilai akurasi vertikal dan nilai akurasi horizontal adalah 1,33 meter. Tingkat kepercayaan yang didapat untuk akurasi atribut adalah 90% dan nilai akurasi planimetrik untuk luas adalah -8,3973 sedangkan untuk nilai akurasi jarak adalah 0,3819. Nilai kerugian untuk aset tetap pada tingkat kerusakan atau kehilangan 70% adalah senilai Rp147.875.000,00. Pendapatan yang hilang penduduk paling tinggi adalah yang bermata pencaharian sebagai pegawai swasta, dan kerugian infrastruktur yang paling tinggi adalah jenis rumah tinggal permanen.
Dinamika Abrasi terkait Perubahan Garis Pantai di Desa Pantai Bahagia Kabupaten Bekasi Nisrina Nur Elmanda; Ananto Aji; Heri Tjahjono; Fahrudin Hanafi
Indonesian Journal of Conservation Vol. 13 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijc.v13i2.18645

Abstract

Desa Pantai Bahagia merupakan salah satu pesisir di Kabupaten Bekasi tepatnya di Kecamatan Muaragembong yang telah mengalami abrasi dengan sangat signifikan. Kejadian abrasi ini disebabkan oleh naiknya permukaan air laut dan adanya faktor pemicu berupa konversi lahan kawasan mangrove oleh masyarakat untuk keperluan pertambahan lahan tambak. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dinamika abrasi secara multitemporal selama 30 tahun di Desa Pantai Bahagia dari tahun 1993, 2000, 2007, 2012, 2020, 2023. Metode yang dilakukan adalah tahapan ekstraksi garis pantai dengan algoritma MNDWI (Modified Diference Water Index). Data garis pantai yang didapatkan lalu dihitung statistik dengan bantuan tools extension DSAS (Digital Shoreline Analysis System) pada ArcMap 10.8 untuk pengolahan data luas perubahan garis pantai yang memiliki nilai abrasi. Statistik yang digunakan yaitu EPR (End Point Rate) dengan membandingkan dua garis pantai serta LRR (Linear Regression Rate).  Hasil yang dilakukan uji ground check di area garis pantai pada transek yang mengalami abrasi meningkat setiap tahunnya menyebabkan pengurangan daratan menjadi laut di Dukuh Muara Bendera Timur, Gobah Timur, Kampung Beting dan Blukbuk Timur. Rata –rata pengurangan daratan yang terjadi sebesar -18,77m/tahun pada 1992-2000, di tahun 2000-2007 terjadi sebesar -16,19 m/tahun, pada tahun 2007-2012 terjadi sebesar -31,86 m/tahun, pada tahun 2012-2020 memiliki rata-rata pengurangan daratan sebesar -130,13 m/tahun, serta di tahun 2020-2023 terjadi pengurangan daratan sebesar -60,32 m/tahun.