Dinamika pendidikan saat ini semakin berkembang, dalam hal ini kebijakan sistem pendidikan inklusi yang mengatur agar anak berkebutuhan khusus mendapatkan layanan di sekolah reguler. Penerapan pendidikan inklusi ini harus mengupayakan sikap tidak diskriminatif, pengakuan dari semua pihak warga sekolah, pemberian fasilitas juga lingkungan yang aman bagi setiap anak. Dalam hal ini guru kelas yang mengelola pembelajaran di kelas melibatkan anak berkebutuhan khusus dalam proses pembelajaran. Keberadaan guru pendamping khusus di TK Ibnu Sina bertujuan agar terjalin kolaborasi satu sama lain dengan guru kelas dalam menangani anak berkebutuhan khusus. Untuk itu tanggungjawab kelas sepenuhnya ada di guru kelas termasuk anak berkebutuhan khusus ini, bukan diserahkan sepenuhnya kepada guru pendamping khusus. Subjek penelitian ini adalah koordinator dari Ibnu Sina Stimulation Center (ISSC). Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Metode penelitian ini yaitu menggunakan studi kasus. Berdasarkan penelitian peran guru kelas dan guru pendamping khusus dalam berjalan dengan baik sesuai dengan tugas pokok masing-masing. Selain itu kolaborasi guru kelas dan guru pendamping khusus menjadikan layanan pendidikan inklusi di TK Ibnu Sina dapat menimbulkan sinergi Sedangkan kendala yang dialami adalah penerimaan anak berkebutuhan khusus yang semakin meningkat jumlahnya, terkadang melebihi kuota penerimaan. Hal ini berpengaruh terhadap kesiapan sekolah dalam mempersiapkan guru pendamping khusus dalam proses pembelajaran.