Riska Putri Wulandari
Universitas Islam Nusantara Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Manajemen Mutu Dalam Meningkatkan Kualitas Lulusan Di SMKN 3 Bandung Agus Denih; Cahya Syaodih; Ajeng Puspitasari Santosa; Hilya Anisa Solihat Islamy; Riska Putri Wulandari
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afkarjournal.v6i2.552

Abstract

Penelitian ini memiliki latar belakang bahwa lembaga pendidikan seharusnya berorientasi pada peningkatan, menejemen mutu pendidikan diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada yaitu yaitu ketidaksesuaian kompetensi lulusan dengan kompetensi jurusan yang diambil dengan mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Penelitian ini ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi manajemen mutu di SMKN 3 Bandung Peneliti menggunakan metode pendekatan kualitatif, yang memfokuskan pada implementasi manajemen mutu dalam meningkatkan kualitas lulusan dengan Teknik pengumpulan data dengan observasi,wawancara serta studi dokumentasi untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam peningkatkan kualitas lulusan SMKN 3 Bandung mengacu pada konsep PDCA (plan, do, check dan Act). Tahap perencanaan dimulai dengan penyusunan RKJM kemudian direalisasikan dalam bentuk program sekolah yang mencakup indikator atau target mutu apa yang akan dicapai dalam tahun tersebut sebagai proses peningkatan mutu pendidikan, selanjutnya dilakukanlah monitoring dan evaluasi untuk menyakinkan apakah program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan.untuk mencapai mutu lulusan yang berkualitas terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat yaitu SMK 3 Bandung sudah memiliki sarana dan prasarana yang baik sehingga mampu mewujudkan proses belajar mengajar yang berdaya guna bagi pencapaian prestasi siswa namun terkadang koordinasi yang kurang efektif antar lembaga.
Perencanaan Stratejik Persatuan Guru Republik Indonesia Cimaung Dalam Meningkatkan Profesionalitas Guru Sekolah Dasar Andri Feriyansyah; Helmawati; Riska Putri Wulandari; Fenti Sanda; Muliati Said
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afkarjournal.v6i2.553

Abstract

Penelitian ini didasarkan bahwa peningkatan profesionalisitas guru sudah sewajarnya dilakukan, tidak hanya oleh pemerintah tapi dari diri guru tersebut juga harus memiliki kemauan tinggi untuk meningkatkan kemampuan dan lebih profesional, sehingga tujuan pendidikan nasional dapat tercapai. PGRI sebagai mitra strategis, krirtis, dan konstrukstif pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus berupaya membantu mewujudkan dan memajukan pendidikan. Agenda perjuangan PGRI bukan semata untuk kepentingan anggotanya tetapi juga untuk kepentingan peserta didik, masyarakat, dan bangsa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan stratejik persatuan guru republik Indonesia Cimaung dalam meningkatkan profesionalitas guru sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode kulatitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara langsung kepada pengurus PGRI Cimaung kemudian peneliti mengarsipkan hasil wawancara, supaya data yang peneliti buat sesuai dengan bukti dan dokumentasi yang ada dan mempermudah peneliti untuk memacahkan masalah yang akan di hadapi serta melengkapi data sehingga tujuan penelitian yang diharapkan dapat tercapai. Hasil penelitian menunjukan bahwa PGRI Cimaung telah melakukan perencanaan stratejik dalam meningkatkan profesionalitas guru sekolah dasar dengan baik dengan adanya program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan PGRI Cimaung, namun pada praktiknya masih ada beberapa kendala yang upaya penyelesaian nya dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, PGRI dan Guru.
Peran Guru Kelas Dan Guru Pendamping Khusus Dalam Meningkatkan Layanan Pendidikan Inklusi Di TK Ibnu Sina Ujang Cepi Barlian; Riska Putri Wulandari; Muliati Said; Nuri Lathifa Brilianti
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afkarjournal.v6i2.648

Abstract

Dinamika pendidikan saat ini semakin berkembang, dalam hal ini kebijakan sistem pendidikan inklusi yang mengatur agar anak berkebutuhan khusus mendapatkan layanan di sekolah reguler. Penerapan pendidikan inklusi ini harus mengupayakan sikap tidak diskriminatif, pengakuan dari semua pihak warga sekolah, pemberian fasilitas juga lingkungan yang aman bagi setiap anak. Dalam hal ini guru kelas yang mengelola pembelajaran di kelas melibatkan anak berkebutuhan khusus dalam proses pembelajaran. Keberadaan guru pendamping khusus di TK Ibnu Sina bertujuan agar terjalin kolaborasi satu sama lain dengan guru kelas dalam menangani anak berkebutuhan khusus. Untuk itu tanggungjawab kelas sepenuhnya ada di guru kelas termasuk anak berkebutuhan khusus ini, bukan diserahkan sepenuhnya kepada guru pendamping khusus. Subjek penelitian ini adalah koordinator dari Ibnu Sina Stimulation Center (ISSC). Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Metode penelitian ini yaitu menggunakan studi kasus. Berdasarkan penelitian peran guru kelas dan guru pendamping khusus dalam berjalan dengan baik sesuai dengan tugas pokok masing-masing. Selain itu kolaborasi guru kelas dan guru pendamping khusus menjadikan layanan pendidikan inklusi di TK Ibnu Sina dapat menimbulkan sinergi Sedangkan kendala yang dialami adalah penerimaan anak berkebutuhan khusus yang semakin meningkat jumlahnya, terkadang melebihi kuota penerimaan. Hal ini berpengaruh terhadap kesiapan sekolah dalam mempersiapkan guru pendamping khusus dalam proses pembelajaran.