Pemilihan umum merupakan elemen kunci dalam sistem demokrasi yang memastikan partisipasi warga negara dalam menentukan perwakilan politik mereka. Dalam konteks itu, sistem pemilu yang memungkinkan representasi politik yang adil dan proporsional menjadi penting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas sistem pemilu dengan pendekatan proporsional terbuka, dampaknya terhadap representasi politik yang lebih inklusif, keuntungan dan kerugian, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Studi ini melibatkan pendekatan deskriptif-analitis dengan menggunakan tinjauan pustaka untuk memahami konsep pemilu dan sistem proporsional terbuka. Kami menganalisis pengalaman beberapa negara yang telah menerapkan sistem pemilu proporsional terbuka dan mempelajari tantangan serta keberhasilan yang mereka hadapi. Data-data ini dianalisis secara komparatif untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas sistem pemilu ini dalam mencapai representasi yang proporsional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pemilu proporsional terbuka memberikan sejumlah keuntungan, termasuk partisipasi pemilih yang lebih tinggi, pluralisme politik yang lebih besar, dan representasi yang lebih akurat bagi kelompok-kelompok minoritas. Namun, ada juga tantangan yang perlu diatasi, seperti kompleksitas penghitungan suara dan kebutuhan untuk pendidikan pemilih yang lebih baik. Keberhasilan implementasi sistem ini tergantung pada faktor-faktor seperti dukungan politik, kerangka hukum yang jelas, dan partisipasi yang aktif dari partai politik. Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi para pembuat kebijakan, partai politik, dan pemilih dalam mempertimbangkan sistem pemilu yang paling sesuai dengan konteks dan tujuan mereka.