Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Upaya Perubahan Perilaku Dalam Pencegahan Stunting Cerah Puspinarti; Misnaniarti Misnaniarti; Elvi Sunarsih
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i2.17217

Abstract

Stunting has become a global health phenomenon that occurs in several countries around the world. The problem of stunted linear growth during the first 1,000 days of an infant's life has garnered much attention. Many studies have been conducted to eliminate the high prevalence of stunting. The government has decided to overcome this infant health problem by appointing several target. The National Strategy Plans to Accelerate Stunting Prevention have been carried out by prioritising the interventions of sensitive nutrition. Some interventions are being worked on including behaviour change. This intervention is in line with the 5 pillars of stunting prevention: the national campaign and change of behaviour. The behaviour change will be carried out deeply to discover some reasons that motivate the change of behaviour, clean water and latrines sanitation, exclusive breastfeeding, food parenting, health workers, posyandu cadres and stake holders. Behaviour change in a community will encounter many obstacles due to economic, traditional and sociocultural differences. This implicity means that the role of posyandu cadres among the communities is needed. Improving the function and activeness of posyandu cadres is an urgent step that must be taken immediately. Because no matter how many health workers are deployed in the field, they will not be able to get rid of the role of posyandu cadres who daily deal directly with the community and live in it and understand the sociocultural ins and outs of the community in their area of responsibility. Posyandu cadres are also part of an activity that includes many things that affect their performance and activity. The following article is a systematic review to look for behaviour change efforts that should be carried out immediately in the prevention of stunting.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI (KIE) KESEHATAN MATA PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI RSUD BANGKA TENGAH Cerah Puspinarti; Rizma Adlia Syakurah
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v5i1.1593

Abstract

Penderita Diabetes Mellitus (DM) perlu mengatur nutrisi makanan serta menerapkan gaya hidup yang sehat untuk menghindari komplikasi retinopati diabetik. Namun, sebagian besar pasien DM yang dirujuk ke poliklinik mata RSUD Bangka Tengah mengalami komplikasi berupa retinopati diabetik. Oleh karena itu,  kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan penderita DM melalui program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Kegiatan dilakukan terhadap penderita DM yang melakukan rawat jalan atau rawat inap  RSUD Bangka Tengah pada bulan Mei hingga Juni 2022. Metode kegiatan menggunakan pendekatan manajemen proyek yang terdiri dari tahap inisiasi kegiatan, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap monitoring dan supervisi, serta tahap evaluasi dan pelaporan. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat dua pasien suspek NPDR yang mengikuti kegiatan KIE pada minggu pertama pelaksanaan. Pasien diberikan edukasi untuk mengatur diet dan menghitung kecukupan kalori per hari serta strategi diet yang aman dari petugas gizi.  Pelaksanaan edukasi pasien DM belum optimal karena antusiasme penderita DM yang kurang karena keterbatasan waktu dan persepsi kerentanan yang rendah. Namun demikian, para penderita DM yang merupakan sasaran pelaksanaan kegiatan PkM ini telah menyadari pentingnya mengontrol kadar gula darah secara teratur dan akurat untuk menghindari terjadinya komplikasi retinopati diabetik.